Fanny Soegi Ungkap Sisi Gelap dari Band Soegi Bornean, Viral di X

Band Soegi Bornean sedang ramai di X usai Fanny Soegi mengungkapkan kebenarannya

9 September 2024

Fanny Soegi Ungkap Sisi Gelap dari Band Soegi Bornean, Viral X
Instagram.com/fannysoegi

Penyanyi Fanny Soegiarto, yang lebih dikenal sebagai Fanny Soegi, mengungkap berbagai masalah yang terjadi dalam mantan grup bandnya, Soegi Bornean. Salah satu masalah yang disorot Fanny adalah tentang pencipta lagu 'Asmalibrasi' yang tidak menerima royalti yang seharusnya bernilai ratusan juta rupiah.

Hal itu diungkapkannya sehari setelah ulang tahunnya pada 7 September 2024. Ia sendiri telah mengundurkan diri dari band tersebut sejak 1 Maret 2024. Namun, tampaknya telah menyimpan kemarahannya cukup lama dan baru sekarang mengungkapkannya ke hadapan publik di X (Twitter) pribadinya pada Minggu (8/9/2024) kemarin.

Berikut Popmama.com akan membagikan informasi terkait Fanny Soegi ungkap sisi gelap dari band Soegi Bornean.

Simak informasinya berikut ini!

1. Fanny Soegi mengungkapkan pencipta lagu ‘Asmalibrasi’ tidak mendapatkan hak yang sepadan

1. Fanny Soegi mengungkapkan pencipta lagu ‘Asmalibrasi’ tidak mendapatkan hak sepadan
X.com/fannysoegi

Dalam cuitan pertamanya, Fanny Soegi menyebutkan bahwa pencipta lagu ‘Asmalibrasi’ tidak mendapatkan hak atas karyanya. Video musik 'Asmalibrasi' yang dirilis pada tahun 2019 sudah ditonton lebih dari 80 juta kali di YouTube Soegi Bornean dan terus meningkat.

Menurut Fanny, royalti dari lagu ini cukup besar, karena lagu 'Asmalibrasi' sangat viral dan turut mengangkat popularitas Soegi Bornean di kalangan publik.

“Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana-mana, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main-main, setengah miliar lebih ada, tapi justru orang-orang yang nggak punya hak dapat paling banyak & nggak transparan,” tulis Fanny Soegi dengan rasa geram.

Bahkan, ia juga mengungkapkan kalau pencipta lagu tersebut masih mengontrak, sedangkan orang-orang yang tidak mempunyai hak justru menggunakan uangnya untuk kepentingan diri sendiri.

“Orang-orang yang nggak berhak bisa beli 2 mobil sekaligus, gitar mahal, foya-foya. Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi. Bukan nominal yang ku garis bawahi, tapi nurani kalian. Band-band-an kok serakah, nggak keren blas,” ungkapnya.

Editors' Pick

2. Fanny Soegi diintimidasi jika membicarakan permasalahan ini ke publik

2. Fanny Soegi diintimidasi jika membicarakan permasalahan ini ke publik
X.com/fannysoegi

Sebelum mengangkat permasalahan ini ke publik, Fanny Soegi mengungkapkan jika dirinya sempat menerima ancaman saat ingin mengungkap masalah ini kepada publik. Meski demikian, Fanny tidak menghiraukan tekanan tersebut dan tetap memutuskan untuk memperjuangkan keadilan.

“Aku masih ingat banget ketika aku mau bersuara tentang ini, ada cletukan “Fanny lupa toh kalau di belakangku ini orang-orang penting?” Iya aku tau kalian jurnalis, meskipun aku sendirian, aku nggak takut, aku masih berpegang teguh rasa adil,” sambungnya.

3. Nama Fanny Soegi dipermasalahkan oleh grup band Soegi Bornean

3. Nama Fanny Soegi dipermasalahkan oleh grup band Soegi Bornean
X.com/fannysoegi

Fanny Soegi bahkan sampai mengungkapkan bahwa nama aslinya sempat menjadi masalah ketika ia hendak keluar dari band tersebut. Ia bahkan harus berurusan dengan pihak yang mengelola Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) saat ingin menggunakan namanya sendiri untuk karier solonya.

“Aku masih ingat banget ketika aku mau keluar dari band itu dan dihadapkan orang-orang HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni “Soegi” kalau aku keluar dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi,” jelas Fanny Soegi.

Fanny juga menyinggung tentang penggunaan namanya yang hingga kini masih dipakai oleh Soegi Bornean.

“Justru sekarang kalian yang masih nge-band & banting harga jauh di bawahku dan masih pakai namaku. Aku masih baik, masih aku diemin,” singgung Fanny Soegi.

4. Fanny Soegi tetap harus tampil di atas panggung saat di masa duka

4. Fanny Soegi tetap harus tampil atas panggung saat masa duka
X.com/fannysoegi

Tingkat kekecewaan Fanny Soegi terhadap mantan band-nya juga meningkat saat ia baru saja kehilangan ibunda tercintanya. Fanny masih mengingat momen ketika ia harus tetap tampil di atas panggung sambil menanggung ucapan yang menyakitkan pada peringatan 7 hari mamanya meninggal.

“Aku masih ingat banget rasanya 7 harian Ibuku, aku diharuskan tetap manggung dengan kata-kata menyakitkan. Rasanya sakit hati banget dan harus kehilangan Ibuk di waktu yang bersamaan. Pernah ada di satu titik aku mau mengakhiri hidup karena betul-betul sendirian, tanpa Bapak & Ibuk. Perlakuan kalian nggak akan aku lupakan seumur hidup. Kalian laki-laki patriarki, korup, betah isin,” tulisnya.

Fanny Soegi juga menutup cuitannya kalau dirinya tidak takut dengan ancaman dan selalu menegakkan keadilan.

“Sekarang aku nggak takut ancaman, aku perempuan, aku berpegang teguh keadilan,” tutup Fanny Soegi.

Itulah informasi terkait Fanny Soegi ungkap sisi gelap dari band Soegi Bornean. Semoga dari informasi tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua orang yang berkecimpung di dunia musik, ya.

Baca juga:

The Latest