Tupperware Ajukan Bangkrut karena Gagal Melunasi Utang
Produk sejuta umat bagi para Mama ini akan segera menghilang di dunia
18 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah membeli barang-barang, khususnya botol air minum keluaran Tupperware? Pastinya sebagian besar pernah membelanjakan barang dari merek tersebut, ya.
Namun, ternyata Tupperware yang populer di kalangan para Mama ini, berencana mengajukan kebangkrutan pekan ini setelah gagal membayar utang.
Langkah ini diambil di tengah upaya mereka memulihkan bisnis dalam setahun terakhir akibat menurunnya permintaan.
Menurut laporan dari The Straits Times, Tupperware akan meminta perlindungan pengadilan setelah melanggar persyaratan pembayaran utangnya dan telah mencari bantuan dari penasihat hukum serta keuangan.
Berikut Popmama.com akan membagikan informasi terkait Tupperware ajukan bangkrut karena gagal melunasi utang secara detail.
Editors' Pick
1. Perundingan antara Tupperware dan krediturnya berakhir di jalan buntu
Persiapan kebangkrutan ini terjadi setelah negosiasi panjang antara Tupperware dan krediturnya terkait pengelolaan utang lebih dari 700 juta dolar AS.
Pada 2024, para kreditur menyetujui pemberian kelonggaran kepada Tupperware terkait pelanggaran persyaratan pinjaman. Namun, perusahaan asal Florida, AS tersebut malah terus mengalami penurunan kondisi.
Meskipun demikian, rencana-rencana itu belum sepenuhnya final dan masih dapat berubah. Di sisi lain, pihak perwakilan Tupperware menolak memberikan komentar terkait hal ini.
2. Sempat ada perubahan jajaran dewan direksi
Pada tahun 2023, Tupperware melakukan perubahan di jajaran dewan direksi, di mana posisi CEO yang sebelumnya dijabat oleh Miguel Fernandez digantikan oleh Laurie Ann Goldman. Langkah ini diharapkan dapat membantu Tupperware mempertahankan keberlanjutan bisnisnya.
Tupperware, didirikan pada tahun 1946 oleh Earl Tupper, yang memperkenalkan produk plastik dengan segel kedap udara fleksibel.
Perusahaan ini kemudian mencapai kesuksesan besar di Amerika Serikat melalui penjualan gila-gilaan yang dilakukan secara arak-arakan oleh para perempuan di pinggiran kota.