Bantu Bakar Kalori Lebih Cepat dengan Sarapan Porsi Besar
Metabolisme lebih aktif pada pagi hari setelah sarapan
4 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sarapan dianggap sebagai asupan yang terpenting setiap harinya untuk menambah energi saat menjalani rutinitas. Apa yang kita makan dan minum setelah bangun tidur, terbukti berdampak besar pada kinerja kognitif, suasana hati, dan tingkat energi sepanjang hari
Saat ini, sebuah penelitian dari Endocrine Society menunjukkan bahwa sarapan memiliki peran yang lebih besar dalam kesehatan secara keseluruhan. Orang yang mengambil porsi besar saat sarapan, membakar kalori dua kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang makan malam lebih besar.
Mereka juga lebih jarang ngemil, dan memiliki kadar gula darah atau glukosa dan insulin yang lebih sehat sepanjang hari.
Berikut Popmama.com berikan informasi lebih lanjutnya dibawah ini.
1. Metabolisme menjadi lebih aktif setelah sarapan sehingga membakar kalori dua kali lebih banyak
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, orang-orang yang sarapan dengan porsi besar membakar kalori dua kali lebih banyak daripada mereka yang porsi makan malamnya lebih banyak.
Setelah melakukan penelitian selama lebih dari 3 hari, para peneliti menemukan rata-rata Diet-Induced Thermogenesis (DIT) peserta yang merupakan 16 pria, 2,5 kali lebih tinggi setelah sarapan dibandingkan setelah makan malam. Sehingga menunjukkan bahwa metabolisme orang lebih aktif setelah makan pagi mereka.
Selain itu, makan sarapan dengan tinggi kalori dikaitkan dengan rasa lapar yang lebih rendah dan mengurangi keinginan makan makanan manis sepanjang hari.
Menurut para peneliti, sarapan rendah kalori lebih cenderung menyebabkan ngemil sepanjang hari dan cenderung akan lebih banyak makan saat malam hari.
Editors' Pick
2. Temuan ini dianggap berguna bagi orang yang ingin menurunkan berat badan dan untuk pengidap diabetes
Insulin, hormon yang membantu mengubah makanan menjadi energi, serta glukosa darah yang digunakan untuk energi juga lebih rendah setelah sarapan dibandingkan dengan setelah makan malam.
"Hasil kami mengkonfirmasi bahwa makan malam dengan porsi besar memiliki efek negatif pada glukosa, yang harus dipertimbangkan oleh pasien diabetes yang ingin menghindari glukosa darah naik," Kata para peneliti dalam penelitian ini.
Temuan ini mungkin berdampak besar bari orang-orang yang ingin menurunkan berat badan, dan juga mereka yang mengidap diabetes yang memiliki kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal.
"Karena itu sarapan yang lebih banyak harus lebih disukai daripada makan malam yang banyak untuk mengurangi risiko penyakit metabolisme," tambah mereka.