Sejak mewabahnya virus corona pada akhir tahun 2019, grafik kasus Covid-19 secara global masih mengalami peningkatkan.
Dilansir dari data Worldometers pada hari Senin, 11/1/2021, total kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 90.636.509 kasus. Dengan sebanyak 1.942.095 korban meninggal dunia, dan 64.757.025 pasien yang dinyatakan pulih.
Belum adanya tanda penurunan, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan telah menemukan jenis baru virus corona. Varian ini ditemukan pada orang yang baru datang dari negara Brasil Varian ini pun berbeda dengan yang sebelumnya ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini:
1. Jepang telah mendeteksi temuan jenis baru virus corona pada empat wisatawan dari Brasil
Insidethegames.biz
Pada Minggu (10/1/2021), Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan telah mendeteksi temuan jenis baru virus corona. Varian baru ini ditemukan pada empat wisatawan yang berasal dari negara bagian Amazona, Brasil.
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan bahwa varian tersebut ditemukan pada saat empat pelancong yang merupakan, laki-laki berusia 40 sekitar tahun, perempuan berusia sekitar 30 tahun, serta dua remaja.
Varian virus corona ini dikatakan berbeda dengan yang sebelumnya ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Dikutip dari Japantimes.co.jp, saat ini para peneliti tengah mengkaji bagaimana efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian virus corona yang berasal dari Brasil tersebut.
Editors' Pick
2. Varian baru virus corona memiliki 12 mutasi yang salah satunya ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan
Freepik/chatree.jyy
Jenis ini berbeda dari varian yang sangat menular, yang pertama kali ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan sehingga mendorong lonjakan kasus di negara-negara tersebut.
“Saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan varian baru yang ditemukan pada mereka yang berasal dari Brasil memiliki tingkat penularan yang tinggi,” ujar Takaji Wakita, kepala Institut Penyakit Menular Nasional.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan telah diinformasikan oleh otoritas Jepang bahwa varian baru tersebut memiliki 12 mutasi, yang salah satunya juga ada pada varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
“Ini menyiratkan potensi penularan virus yang lebih tinggi,” ujar Kementerian Kesehatan Brasil.
3. Empat wisatawan tiba di bandara Haneda Tokyo pada 2 Januari dengan gejala yang berbeda
Freepik/User12715979
Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, dari empat wisatawan yang tiba di bandara Haneda Tokyo pada 2 Januari, seorang pria mengalami masalah pernapasan, seorang perempuan mengalami sakit kepala dan sakit tenggorokan, dan seorang remaja pria mengalami demam, sementara seorang remaja tidak menunjukkan gejala.
Keempat orang tersebut dinyatakan positif mengidap virus korona baru segera melakukan karantina yang disediakan oleh bandara, dan jenis virus corona baru terdeteksi melalui pemeriksaan terperinci oleh NIID.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Jepang juga mengatakan bahwa varian yang dilaporkan di Inggris juga telah ditemukan pada tiga orang berbeda, yang melakukan kontak dekat dengan seorang laki-laki yang terinfeksi virus tersebut.
Sebelumnya, Jepang juga telah melaporkan menemukan sekitar 30 kasus virus corona varian baru dari Inggris dan Afrika Selatan. Para ahli mengkhawatirkan penyebarannya yang lebih cepat. Pemerintah setempat juga telah mengumumkan keadaan darurat di Tokyo pada Jumat pekan lalu.
4. Sebelumnya, Negara Rusia juga mendeteksi kasus pertama jenis baru virus corona
Csis.org
Sebelumnya, Negara Rusia juga telah mendeteksi kasus pertama jenis baru virus corona yang lebih menular, seperti yang juga teridentifikasi di Inggris.
Jenis baru ini ditemukan pada seorang warga negara Rusia yang baru saja kembali dari Inggris, dan dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Desember 2020. Hal ini membuat Rusia menangguhkan penerbangan menuju Inggris, mulai akhir bulan Desember lalu hingga 13 Januari 2021.
Selain itu, Rusia juga memberlakukan kewajiban isolasi mandiri selama dua pekan bagi penduduk atau wisatawan yang datang dari Inggris.
5. Gelombang kedua virus corona di Afrika Selatan yang diperparah dengan adanya temuan jenis baru
aa.com.tr
Negara Afrika Selatan juga kesulitan untuk mengendalikan penularan gelombang kedua virus corona. Hal ini juga diperparah dengan adanya temuan jenis baru virus corona yang lebih menular. Para pakar meyakini bahwa puncak dari gelombang kedua di Afrika Selatan masih belum tercapai.
Dilansir dari Kompas.com, pakar juga menyebutkan bahwa layanan kesehatan berpotensi kolaps akibat lonjakan pasien. Salah satu tantangan yang harus dihadapi Afrika Selatan adalah ketidakmampuannya melakukan pembatasan ketat yang sempat diberlakukan pada tahun lalu.
Kebijakan pembatasan ketat yang dilakukan menyebabkan kerugian besar di sektor ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat. Beberapa pakar juga memperkirakan adanya gelombang ketiga atau keempat, yang mungkin datang pada musim dingin.
"Kita akan mengalami gelombang ketiga, bahkan mungkin juga keempat. Pandemi ini masih baru dimulai," kata Tivani Mashamba, profesor riset diagnostik di Universitas Pretoria.
Itulah informasi seputar varian baru virus corona yang telah mengintai Jepang. Kita berdoa bersama yuk Ma, semoga pandemi ini cepat selesai.