Mengurangi Gejala Obesitas dengan Ngemil Kacang, Mau Coba?
Ngemil kacang dapat membantu mengurangi timbulnya obesitas karena bertambahnya usia lho
30 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya anak-anak kecil, namun hobi ngemil kini juga digemari oleh kalangan-kalangan yang sudah dewasa. Biasanya agar mengurangi rasa penat ketika bekerja, mengisi waktu senggang, atau sekedar suka makan di malam hari. Mengonsumsi kudapan ringan ini memang menyenangkan bagi setiap orang.
Namun, sejak usia dini biasanya orangtua suka mengingatkan untuk memilih kudapan yang menyehatkan agar mengurangi konsumsi dari bahan-bahan berbahaya seperti pewarna atau pengawet yang terkandung dalam makanan ringan kemasan.
Semakin bertumbuhnya usia, beberapa orang mungkin sudah melupakan larangan dari orangtuanya sejak kecil karena makin banyak variasi kudapan yang enak untuk disantap ketika waktu senggang. Namun, jika rutin dilakukan, ternyata makanan ringan dalam kemasan dapat menyebabkan seseorang obesitas lho!
Jika kamu suka ngemil namun tidak mau bertambah berat badan, kamu bisa coba ngemil kacang untuk menemani waktu senggang sambil membantu kamu mengurangi gejala obesitas juga.
Kali ini Popmama.com membahas tentang mengurangi timbulnya obesitas dengan mengonsumsi kacang, yuk dicoba!
1. Mengonsumsi kacang 14gram sehari dapat mengurangi timbulnya obesitas
Mungkin kamu sering mengonsumsi kacang yang berada di dalam biskuit atau kue, namun cobalah untuk mengemil segenggam kacang utuh yang tidak berada dalam biskuit, kue, atau semacamnya. Mengonsumsi kacang ternyata dapat membantu untuk mencegah kenaikan berat badan.
Kenaikan berat badan sering disertai oleh bertambahnya usia, dan dengan mengonsumsi kacang merupakan cara yang mudah dilakukan untuk membantu mengurangi timbulnya obesitas. Hal ini berdasarkan studi pengamatan jangka panjang yang ditulis dalam jurnal online BMJ Nutrition, Prevention, and Health.
Caranya adalah dengan mengonsumsi kacang sekitar 14gram atau hanya setengah porsi dalam sehari. Hal ini dikaitkan dengan risiko kenaikan berat badan yang lebih sedikit dan risiko obesitas yang lebih rendah.
Editors' Pick
2. Hasil penelitian mengenai obesitas pada orang dewasa berusia 50 tahun keatas
Berdasarkan temuan dari para peneliti Departemen Nutrisi di Univesitas Harvard, mengurangi setengah porsi atau mengganti makanan yang tidak sehat seperti, daging olahan, kentang goreng, keripik, merupakan straregi sederhana lainnya untuk menangkal kenaikan berat badan secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Sebuah studi tentang penuaan dilakukan yang dipimpin oleh Trinity College Dublin terhadap lebih dari 8.000 orang yang berusia 50 tahun keatas, menunjukkan bahwa hampir 4 dari 5 orang dewasa diatas usia 50 tahun memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.
Dengan berat badan yang serupa juga mengalami peningkatan berat badan dan peningkatan lingkar pinggang secara berkala. Dari hasil penelitian tersebut, hanya seperlima dari usia 50-an yang memiliki berat badan normal.