Tetap Awet Muda, 12 Suplemen Anti-Aging yang Menghambat Penuaan
Jangan lupa juga untuk menerapkan kebiasaan pola hidup sehat
25 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penuaan memang tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia. Penuaan dikatakan sebagai kemunduran fungsi fisiologis yang berkaitan dengan waktu yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan kesuburan seseorang. Hal inilah yang seringkali ingin diperlambat sebagian besar orang.
Beberapa penyebab utama penuaan adalah akumulasi kerusakan seluler, yang disebabkan oleh molekul reaktif yang disebut radikal bebas dan pemendekan telomer, suatu struktur ujung kromosom yang berperan penting dalam pembelahan sel.
Namun, fokus penelitian ilmiah beberapa dekade terakhir memfokuskan untuk memperlambat proses penuaan pada manusia. Pada penelitian-penelitian tersebut, para ilmuwan mengidentifikasi sejumlah besar zat yang memiliki sifat anti-penuaan, yang mana bisa diperoleh dalam bentuk suplemen.
Dalam artikel berikut ini Popmama.com akan membahas 12 jenis suplemen anti-aging yang bisa Mama coba untuk memperlambat proses penuaan berdasarkan informasi dari tim nutrisionist Jovee, yaitu Kelvin Halim, S. Gz. Simak daftarnya di bawah ini!
1. Kurkumin memiliki sifat anti-penuaan yang kuat
Penuaan terjadi ketika sel berhenti membelah. Seiring bertambahnya usia, sel-sel tua menumpuk. Hal tersebut dapat mempercepat penuaan dan memicu berkembangnya penyakit. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat mengaktifkan protein tertentu.
Senyawa aktif utama dalam kunyit telah terbukti memiliki sifat anti-penuaan yang kuat, serta dikaitkan dengan potensi antioksidannya. Kemudian jenis protein seperti sirtuins dan AMP-activated protein kinase (AMPK) yang bertugas untuk menunda penuaan sel serta memperpanjang daya hidup.
Selain itu, kurkumin juga telah terbukti dalam mengatasi kerusakan sel. Penelitian pada khasiat zat dalam memperpanjang umur juga berhasil pada lalat buah, cacing gelang, dan tikus. Serta, kurkumin juga bisa mencegah penyakit dan meringankan gejala yang berkaitan dengan bertambahnya usia.
Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bila senyawa kurkumin yang terdapat di kunyit bisa diaplikasikan sebagai anti aging suplemen yang efektif.
2. Epigallocatechin gallate (EGCG) bisa membuat umur panjang
Epigallocatechin gallate (EGCG) adalah senyawa polifenol yang terdapat pada teh hijau. Zat yang cukup populer ini menawarkan manfaat kesehatan yang melimpah, seperti mengurangi risiko kanker tertentu dan penyakit jantung.
Selain itu, EGCG juga dapat meningkatkan daya umur panjang serta melindungi diri dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia yang bertambah.
EGCG dapat memperlambat penuaan dengan mengembalikan fungsi mitokondria dalam sel dan bertindak pada jalur yang terlibat dalam penuaan.
EGCG juga menginduksi autofagus, yang di mana membantu tubuh dalam menghilangkan bahan seluler yang rusak. Zat ini dapat dikonsumsi dengan mengonsumsi teh hijau atau suplemen terkonsentrasi. Asupan teh hijau juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit serius dan mematikan.
3. Kolagen
Kolagen adalah sejenis protein yang umum dijadikan bahan suplemen makanan populer. Zat ini mampu mencegah penuaan pada kulit dengan cara meningkatkan kadar kolagen di kulit. Kolagen sendiri merupakan komponen yang berada di kulit yang membantu menjaga struktur kulit.
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen pun akan melambat bahkan menghilang. Inilah yang menyebabkan meningkatnya tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan garis halus.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penambahan kolagen di kulit dengan suplemen kolagen mampu mengurangi tanda-tanda penuaan, termasuk keriput dan kulit kering. Terdapat banyak jenis suplemen kolagen yang dijual di pasaran, baik dalam bentuk bubuk maupun kering.
4. Koenzim Q10 (CoQ10)
Koenzim Q10 (CoQ10) adalah salah satu jenis antioksidan yang diproduksi oleh tubuh. Zat ini memiliki peran yang penting dalam memproduksi energi dan mencegah kerusakan sel tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat koenzim Q10 akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Hal ini dapat memengaruhi aspek kesehatan tertentu pada orang yang lebih tua. Suplemen CoQ10 dapat membantu dalam mengurangi reaksi stres oksidatif. Reaksi ini ditandai dengan akumulasi radikal bebas yang tidak terkontrol dan molekul reaktif lainnya.
Hal tersebut bisa berdampak buruk, sebab dapat mempercepat penuaan maupun penyakit yang berkaitan dengan pertambahan usia. Namun Sebelum menggunakan suplemen CoQ10, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan pakar kesehatan, karena masih perlu banyak bukti terkait khasiat dari kandungan CoQ10 ini.
5. Nicotinamide riboside dan Nicotinamide mononucleotide
Nicotinamide riboside (NR) dan Nicotinamide mononucleotide (NMN) merupakan pendahulu dari Nicotinamide Adenine Dinukleotida (NAD+). NAD+ adalah senyawa yang ditemukan pada setiap sel dalam tubuh dan terlibat dalam banyak proses penting.
Beberapa proses-proses tersebut adalah metabolisme energi, perbaikan DNA, dan ekspresi gen. Tingkat NAD+ dalam tubuh akan berkurang seiring bertambahnya usia. Penurunan ini diduga menjadi sebab atas percepatan penurunan kinerja fisik, dan timbulnya penyakit seperti Alzheimer.
Sejumlah penelitian pada hewan menunjukkan hasil yang positif terkait suplementasi NR maupun NMN. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian pada subjek manusia sebelum menyimpulkan efek anti-aging dari NR dan NMN.
Editors' Pick
6. Crocin mencegah kerusakan sel
Crocin merupakan pigmen lainnya yang dapat ditemukan di dalam kunyit. Zat ini dapat mencegah kerusakan sel dan mengurangi peradangan.
Kedua fungsi dari pigmen tersebut berpengaruh dalam memperpanjang usia dan mengurangi penurunan kondisi mental.
7. Theanine melindungi tubuh dari penurunan kondisi mental
L-theanine merupakan sejenis asam amino yang terdapat pada jenis teh tertentu. Salah satunya adalah teh hijau. Zat ini pernah diteliti dan hasilnya menunjukkan adanya kemampuan dalam melindungi tubuh dari penurunan kondisi mental.
Jenis asam amino ini juga terbukti memiliki kemampuan dalam memperpanjang usia cacing gelang hingga 5 persen. Meski hasil temuan dari manfaat L-theanine ini tidak ditunjukkan pada subjek manusia, manfaat ini memungkinkan untuk memberikan efek yang sama terhadap manusia.
8. Rhodiola menghambat proses penuaan
Jenis suplemen yang bisa menghambat proses penuaan adalah Rhodiola. Tanaman herbal Rhodiola memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-aging yang kuat.
Studi pada lalat buah menunjukkan adanya peningkatan masa hidupnya hingga 17 persen setelah diberikan zat tersebut.
9. Bawang putih mencegah penuaan kulit
Bawang putih dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang besar. Khasiatnya tersebut juga pernah ditunjukkan pada penelitian dengan subjek dalam tabung dan hewan pengerat yang diberi sinar bohlam tertentu.
Dalam hasil penelitian itu menjelaskan bahwa bawang putih mampu mencegah penuaan kulit dan tanda keriput akibat paparan sinar UV.
10. Astragalus mengurangi tingkat stres
Astragalus dikenal sebagai ramuan herbal yang ampuh untuk menurunkan tingkat stres, sehingga pengobatan tradisional Tiongkok ini mampu memerangi penuaan.
Hal itu tentunya berkat kemampuan astragalus dalam mengurangi tingkat stres oksidatif, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah kerusakan sel.
11. Fisetin mampu membunuh sel-sel tua
Fisetin merupakan senyawa flavonoid yang dianggap sebagai senyawa yang dapat memicu efek senotherapy. Dengan kata lain, senyawa ini mampu membunuh sel-sel tua yang bisa berakibat pada penuaan.
12. Resveratrol penghambat gejala-gejala penuaan
Resveratrol merupakan zat polifenol yang dapat ditemukan di dalam anggur, beri, kacang tanah, dan anggur merah. Zat ini diketahui memiliki kelebihan dalam memperpanjang usia dengan mengaktifkan gen bernama sirtuins.
Nah itulah beberapa vitamin yang memiliki efek anti-aging yang dimilikinya. Walaupun hasil atau temuan dari bahan-bahan di atas terdengar menjanjikan, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut akan efeknya tersebut.
Terlebih lagi pada penelitian yang menggunakan subjek penelitian manusia, tujuannya untuk memastikan kebenaran manfaat dari suplemen yang sebenarnya terhadap penghambat gejala-gejala terkait bertambahnya usia.
Selain mengonsumsi suplemen anti-aging untuk membantu memperlambat masalah penuaan, Mama juga harus bisa mengimbangi gaya hidup yang sehat. Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa Mama terapkan untuk menghambat penuaan.
Tips Pola Hidup Sehat untuk Menghambat Penuaan
Jika membahas anti aging, mungkin Mama akan mengaitkannya dengan skincare atau produk suplemen seperti yang telah disebutkan di atas.
Walaupun suplemen di atas telah diteliti kemampuannya sebagai anti-aging yang ampuh, jangan lupakan untuk tetap menjaga kebiasaan yang dapat memperlambat penuaan.
Dilansir dari WebMD yang dikutip dari Jovee, selain menggunakan suplemen untuk menghambat penuaan, Mama juga bisa menerapkan beberapa tips-tips berikut ini:
- Berhenti merokok
- Kurangi minum minuman beralkohol
- Selalu tidur yang cukup
- Konsultasi dengan dokter geriatrik (dokter spesialis penyakit lansia) atau spesialis anti-aging
- Kurangi konsumsi lemak jenuh dan perbanyak lemak omega 3 yang banyak terdapat di ikan berlemak seperti salmon dan sarden
- Seimbangkan pola makan dengan mengontrol asupan kalori
- Hati-hati dalam menggunakan obat-obat yang dapat mengubah hormon
- Jangan terlalu banyak menggunakan suplemen dan ketahui dosis yang tepat
Selain menerapkan tips di atas, Mama juga perlu merubah cara pandang dan menerima bahwa manusia memang bertambah tua seiring berjalannya waktu.
Hal ini akan mencegah Mama dari rasa tertekan. Sebuah studi dari Yale menunjukkan orang-orang yang melihat pertambahan usia dengan cara yang positif, dapat hidup hingga tujuh tahun lebih lama daripada mereka yang mengeluh dan terbebani karenanya.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Mencegah Penuaan Dini, Inilah 5 Manfaat Minyak Ikan untuk Kecantikan
- Tanda-Tanda Kulit Kamu Mengalami Penuaan Dini
- Ampuh Atasi Penuaan, Ini 7 Merek Skincare yang Mengandung Retinol