4 Alasan Kasus Covid-19 Naik Jelang Lebaran, Masih Ada yang Rentan
Kenapa kasus Covid-19 justru naik jelang hari Lebaran 2023? Begini alasannya!
17 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak terasa sebentar lagi bulan suci Ramadan 2023 segera berakhir. Itu tandanya dalam hitungan beberapa hari ke depan, momen Idulfitri akan segera tiba.
Selama ini, momen Idulfitri atau yang juga disebut sebagai Lebaran memang paling dinanti oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, keluarga besar akan berkumpul dan bersilaturahmi untuk semakin mempererat hubungan satu sama lain di momen tersebut.
Sayangnya, ada sebuah kabar mengejutkan yang harus kamu ketahui saat ini. Menjelang hari Lebaran 2023, kasus Covid-19 di Indonesia kabarnya kembali meningkat.
Dikutip dari laman covid19.go.id, jumlah kasus konfirmasi per tanggal 17 April 2023 bertambah 725 kasus, sehingga jumlahnya saat ini sudah mencapai di angka 6.758.170 kasus Covid-19.
Meski kasus konfirmasi mengalami kenaikan, kasus sembuh Covid-19 ternyata juga ikut bertambah 736 kasus, sehingga kini sudah ada 6.588.017 kasus sembuh Covid-19 di tanah air.
Di balik meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, banyak orang yang bertanya-tanya apakah yang menjadi penyebabnya. Lantas, sebenarnya apa yang menjadi alasan naiknya kasus Covid-19 akhir-akhir ini?
Jika kamu ingin mengetahui alasan kasus Covid-19 naik jelang Lebaran, kali ini Popmama.com sudah merangkumkan ulasan lengkapnya secara detail.
Simak rangkuman informasinya berikut ini!
1. Masyarakat sudah tidak lagi lakukan prokes secara ketat
Menanggapi tren terkini tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan beberapa alasannya. Menurutnya, protokol kesehatan (prokes) yang sudah tidak lagi dilaksanakan secara ketat menjadi salah satu penyebab.
Seperti yang diketahui, kebijakan penggunaan masker di Indonesia kini memang sudah dilonggarkan. Sayangnya, hal tersebut pun turut membuat beberapa masyarakat justru semakin longgar untuk menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Senada dengan pernyataan tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito juga menilai bahwa penularan Covid-19 kembali meningkat karena interaksi antar masyarakat yang tinggi tanpa disertai prokes yang maksimal.
Editors' Pick
2. Menurunnya tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes saat mengalami gejala Covid-19
Selain karena prokes yang tidak dilakukan secara ketat, tingkat kesadaran masyarakat yang menurun untuk melakukan tes Covid-19 disebutnya sebagai alasan lain yang ikut membuat kasus Covid-19 kembali meningkat.
Menurut Nadia, masyarakat lebih cenderung tidak melakukan tes, sehingga jika merasa batuk dan pilek, mereka berpikir bahwa dengan istirahat bisa merasa sembuh. Faktor itulah yang kemudian dapat menjadi sumber penularan ke orang lain.