Apa Dampak Buruk Perang Rusia-Ukraina di Afrika?
Negara-negara di Afrika juga bisa merasakan dampak buruk dari perang Rusia-Ukraina
28 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Deklarasi perang kepada Ukraina yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin mengejutkan dunia. Para pemimpin di berbagai belahan dunia pun ikut mengecam adanya perang antara kedua negara tersebut.
Meski begitu, Putin sudah menegaskan agar negara lain tidak ikut campur dalam urusan ini. Ia bahkan juga mengancam akan memberikan konsekuensi yang belum pernah dilihat selama ini kepada negara-negara yang ikut campur.
Kecaman ini digaungkan dengan lantang oleh para pemimpin dunia dikarenakan serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina bakal menghadirkan dampak buruk bagi negara-negara di dunia, termasuk di wilayah Afrika.
Lantas, apa saja dampak buruk yang akan diterima oleh negara-negara di wilayah Afrika pasca adanya perang Rusia-Ukraina? Yuk, simak penjelasannya yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber!
Editors' Pick
1. Naiknya harga gandum buat Afrika tercekik
Rusia dan Ukraina merupakan raksasa produsen gandum di dunia. Kedua negara ini saling berkontribusi 30 persen ekspor gandum secara global.
Nah, beberapa negara di Afrika memiliki ketergantungan tinggi terhadap gandum kedua negara tersebut. Salah satu negara di Afrika yang menjadi importir terbesar adalah Mesir.
Dilansir dari The Brookings Institution, para penduduk di wilayah negara Afrika Utara dan Selatan Sahara menyerap 36 persen total ekspor gandum Ukraina. Kenaikan harga pangan termasuk gandum inilah yang menyebabkan dalam beberapa pekan terakhir mengungkapkan kemarahan di jagad media sosial.
Selain itu, Kenya yang mengimpor sebagian besar gandum dari Rusia dan Ukraina bakal merasakan dampak langsung dari adanya kenaikan harga pada bahan pokok tersebut.
Sementara di wilayah Afrika Timur, Rusia telah mulai menggantikan posisi Australia sebagai sumber utama impor gandum. Sudah merupakan negara utama di wilayah ini. Harga eceran pada gandum dan tepung terigu sendiri telah meningkat sejak Oktober 2021 lalu.
Kenaikan harga tersebut menyebabkan protes di Khartoum yang pemerintahan resminya baru saja dilanda kudeta.
Lalu di Ethiopia, negara ini bergantung gandum pada Amerika Serikat dan Ukraina. Lonjakan harga ini terjadi dikarenakan serangan yang dilakukan Rusia.
Hal tersebut juga dapat memperburuk tingkat rawan pangan di negara tersebut setelah lebih dari satu tahun menyaksikan perang saudara di Tigray, wilayah utara Ethiopia.
2. Naiknya harga minyak berdampak di sektor pertanian, industri mobil dan inflasi
Rusia merupakan salah satu negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia dan pengekspor bahan bakar minyak terbesar yang memiliki dampak langsung terhadap harga global. Serangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah memicu kenaikan harga pada minyak.
Kenaikan harga tersebut secara otomatis akan mengganggu negara-negara Afrika, khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan. Biaya transportasi pun akan mengalami kenaikan. Tidak hanya itu, produksi pupuk yang membutuhkan minyak untuk menjalankan mesin juga mengalami kenaikan harga.
Asosiasi Mobil Afrika Selatan telah memperkirakan pada bulan Maret akan menghadapi rekor harga bahan bakar yang tinggi ke negara tersebut.
Sementara itu di Zambia, pemerintahannya telah sepakat memotong subsidi BBM agar bisa membayar hutang ke Dana Moneter Internasional (IMF). Namun dengan adanya kenaikan harga yang berujung pada pemotongan subsidi diperkirakan akan memicu protes dari masyarakat.
Dilansir dari Deutsche Welle, seorang ekonom dari Nigeria mengatakan bahwa jika ada kenaikan harga pada minyak mentah menyebabkan inflasi akan tumbuh secara global. Ini juga mengakibatkan biaya sebagian besar impor menjadi naik yang pada akhirnya akan beralih ke krisis domestik.
3. Ribuan mahasiswa dari negara-negara Afrika tidak bisa kembali
Dampak langsung dari konflik Rusia-Ukraina dirasakan oleh mahasiswa asal negara-negara Afrika. Sekitar 4.000 mahasiswa asalh Nigeria terjebak di Ukraina karena wilayah udara ditutup dan tidak ada pesawat yang dapat terbang melintas.
Selain itu, sekitar 8.000 mahasiswa dari Maroko dan 3.500 mahasiswa asal Mesir juga mengalami hal serupa akibat adanya serangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Nah, itulah dampak buruk yang diterima oleh negara-negara di Afrika pasca adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Semoga masalah antara Rusia dan Ukraina cepat membaik, sehingga dampak-dampak buruk ini juga bisa terselesaikan.
Baca juga:
- Update Terbaru Serangan Rusia Terhadap Ukraina, WNI Sudah Diamankan
- Rusia Sudah Mulai Invasi, Bagaimana Status Ukraina saat Ini?
- Perang Rusia-Ukraina Dimulai, Ini Penyebab dan Efek yang Tak Disadari
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul: "Apa Dampak Perang Rusia-Ukraina di Afrika?"
Penulis: Pri Saja