Apa Itu Sengkuni? Istilah yang Disebut Warganet saat Bahas Politik
Di tahun politik, istilah 'Sengkuni' banyak digunakan dan ramai menjadi perbincangan
17 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu selalu aktif di media sosial, mungkin pernah mendengar kata 'Sengkuni'. Selama ini, kata 'Sengkuni' sudah menjadi istilah yang ramai dibicarakan, terlebih lagi di tahun politik seperti sekarang ini. Istilah ini bahkan sering disebut warganet saat membahas politik.
Meski sudah ramai dibicarakan dan menjadi viral, ternyata masih tidak banyak orang yang tahu tentang arti di balik kata tersebut. Lantas, apa itu Sengkuni?
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai arti kata ini dan beberapa faktanya, maka bisa membaca rangkuman lengkapnya yang sudah Popmama.com siapkan melalui artikel berikut ini.
Yuk, disimak!
Apa Itu Sengkuni?
Viralnya istilah 'Sengkuni' membuat tidak sedikit orang menjadi penasaran dengan artinya. Tidak hanya ramai dibicarakan, istilah ini bahkan sempat ramai dicari artinya karena saking ada banyak orang yang penasaran.
Sangkuni atau Sengkuni adalah tokoh antagonis dalam pewayangan atau wiracarita Mahabharata. Dalam pewayangan Jawa, Sangkuni juga disebut sebagai Sengkuni. Sementara dalam pewayangan Sunda, Sengkuni juga disebut sebagai Sangkuning.
Berdasarkan silsilah, Sengkuni sebenarnya adalah paman dari para Kurawa yang berasal dari pihak mamanya. Sengkuni memiliki perawakan tegap dan ciri khasnya adalah rambut sebahu yang dikuncir ke belakang.
Dia pun memiliki nama lain yang dikenal sebagai Trigantalpati. Ia turut menjadi salah satu tokoh elite Astina dalam pemerintahan Kurawa.
Editors' Pick
Sengkuni Dikenal sebagai Sosok yang Pandai Bersilat Lidah
Sebagai tokoh dalam dunia pewayangan, Sengkuni ternyata memiliki wataknya tersendiri. Dalam dunia pewayangan, Sengkuni ternyata adalah sosok yang pandai dalam bersilat lidah.
Sayangnya, kemampuannya itu justru dipakai untuk hal buruk. Banyak orang akhirnya merasa percaya dengan ucapan manis yang keluar dari bibir Sengkuni. Dengan kata lain, mereka tertipu dengan muslihatnya.
Selain itu, Sengkuni juga dikenal sebagai tokoh yang suka mengadu domba, jahat, hingga selalu menghalalkan segala cara demi mendapatkan keinginannya.
Kisah Kejahatan Politik Sengkuni Berawal saat Kakaknya Minta Bantuan Dirinya
Cerita kejahatan politik Sengkuni ternyata berawal saat kakaknya bernama Dewi Gandari yang dikenal kejam, bengis, dan pendendam meminta bantuannya untuk mencari cara agar anaknya, Duryudana, menjadi raja Astina yang saat itu masih dipimpin Pandu Dewanata.
Demi sang keponakan bisa naik takhta, Sengkuni kemudian melakukan politik adu domba. Hal tersebut rupanya membuat Pandu Dewanata terlibat perang melawan muridnya sendiri yang bernama Prabu Tremboko. Perang itu berakhir dengan kematian keduanya.
Destarata kemudian menjadi raja Astina sementara setelah kematian Pandu Dewanata. Kondisi itu ternyata tidak membuat Sengkuni diam begitu saja. Ia kemudian merayu Destarata agar menyerahkan jabatan kepada Duryudana.
Rayuan dari Sengkuni ternyata membuat Destarata menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Duryudana, meski hanya untuk sementara waktu sampai para pandawa beranjak dewasa dan cukup usia untuk memimpin Astina.
Akan tetapi, Sengkuni malah terus melakukan tindak kejahatan, menyusun rencana licik, hingga menghalalkan segala cara hanya untuk melenyapkan para Pandawa agar keponakannya bisa berkuasa selamanya di Astina.
Itulah yang kemudian menjadi asal usul perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang dikenal dengan nama Bharatayudha.
Sengkuni Ternyata Pernah Mengalami Penderitaan Sebelum Akhirnya Menjadi Begitu Jahat
Meski sosok Sengkuni dikenal jahat, kamu tentu perlu melihat masa lalunya yang menjadi alasan kuat Sengkuni menjadi begitu jahat.
Dirangkum dari berbagai sumber, Sengkuni ternyata pernah dipenjarakan bersama orangtua dan saudaranya oleh Destarata yang merupakan suami dari Dewi Gandari, kakak kandung Sengkuni.
Selama menjalani hukuman itu, dia bersama orangtua dan saudaranya merasakan penderitaan yang luar biasa. Mereka hanya diberikan sebutir nasi untuk makan setiap hari. Demi alasan bertahan hidup, Sengkuni selama bertahun-tahun terpaksa harus memakan orangtua dan saudaranya sendiri, tidak termasuk Gandari.
Berangkat dari masa lalu pahit yang dimiliki Sengkuni itu, kamu tentunya bisa mendapatkan alasan mengapa dia berubah menjadi sosok yang sangat jahat.
Sengkuni Meninggal Dunia secara Tragis
Pecahnya tragedi perang saudara antara Pandawa dan Kurawa ternyata menciptakan jalan kematian bagi Sengkuni.
Saat perang, Sengkuni sangat sulit dilumpuhkan karena dia menggunakan minyak tala yang bisa membuat kulitnya terasa tebal. Dari nasihat Semar, Werkudara (Bima) melancarkan serangan ke titik kelemahan Sengkuni, yaitu dubur. Bagian itu tak terkena minyak tala.
Bima kemudian melawan Sengkuni sesuai dengan strategi dari Semar. Akan tetapi, Sengkuni tidak langsung mati. Dia sekarat dalam kondisi yang sangat tragis.
Dia sendiri baru meninggal setelah Duryudana, yang penglihatannya memburuk, menggigit leher Sengkuni. Duryudana awalnya mengira Sengkuni adalah Banowati. Paman dan keponakan itu kemudian mati setelahnya.
Jadi, itulah arti dan rangkuman beberapa fakta Sengkuni. Melalui artikel ini, kamu jadi lebih mengetahui arti dari istilah 'Sengkuni' dan fakta menariknya. Kini, istilah 'Sengkuni' sengaja dipakai untuk menyebut orang yang licik dan suka adu domba.
Baca juga:
- Apa Itu Midjourney? Begini Cara Menggunakannya
- Apa Itu Dapil dan Aturannya dalam Pemilu 2024?
- Apa Itu Nepo Baby? Istilah yang Lagi Ramai Dibicarakan Publik