Biodata dan Profil Hendry Susanto, Bos Fahrenheit yang Ditangkap
Ia merupakan seorang direktur PT FSP Akademi Pro, perusahaan yang mengelola Fahrenheit
23 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus investasi bodong kembali muncul ke permukaan publik. Setelah kasus Binomo dan Quotex, kali ini giliran kasus robot trading bernama Fahrenheit yang menjadi sorotan.
Robot trading yang satu ini dimiliki oleh seorang pengusaha Hendry Susanto. Kabarnya, Hendry juga sudah ditangkap oleh Bareskrim Polri. Tidak hanya itu, Hendry Susanto juga langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Ia ditangkap lantaran robot trading Fahrenheit miliknya telah menjerat banyak korban dengan kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok Hendry Susanto? Dilansir dari berbagai sumber, Popmama.com telah merangkum biodata dan profil Hendry Susanto secara lebih detail.
Biodata Hendry Susanto
- Nama lengkap: Hendry Susanto
- Pekerjaan: Pengusaha, direktur PT FSP Akademi Pro
- Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 27 Juli 1984
Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang sosok Hendry Susanto, simak fakta-fakta menarik lainnya berikut ini!
Editors' Pick
1. Hendry Susanto menjabat direktur
Sebelum melakukan penangkapan terhadap Hendry Susanto, Polda Metro Jaya telah lebih dulu menangkap empat pelaku yakni D, IL, DB, dan MF. Tiga pelaku ditangkap di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat, sementara satu lainnya diamankan di kawasan Alam Sutera, Tanggerang.
Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap empat tersangka tersebut, terungkap bahwa Hendry Santoso menjabat sebagai direktur di PT FSP Akademi Pro. Diketahui, perusahaan ini merupakan pengelola investasi ilegal Fahrenheit.
Fahrenheit merupakan perusahaan robot trading yang ada di Indonesia. Pihaknya mengklaim bahwa mereka adalah perusahaan robot trading pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Henry Susanto, pengusaha di bidang investasi saham kripto.
2. Korban mencapai ratusan
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa jumlah korban penipuan robot trading Fahrenheit telah berkisar 100 orang. Keterangan ini dikatakan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis.
“Sudah ada 100 orang yang lapor kepada kami,” kata Auliansyah.
Auliansyah menduga masih banyak orang yang menjadi korban karena telah tergiur berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit. Meski begitu, hingga saat ini pihak kepolisian belum dapat memastikan berapa jumlah anggota dari aplikasi robot trading tersebut.
3. Jumlah kerugian korban mencapai ratusan miliar
Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Kombes Ma’mun mengungkapkan bahwa jumlah kerugian korban robot trading Fahrenheit ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.
"Dari 18 yang kita mintai keterangan, itu rupanya mereka mewakili kelompok-kelompoknya. Jadi satu kelompok itu ada 15, ada 20 orang, ada 100 orang, macam-macam. Dari 18 orang ini baru ratusan miliar rupiah," jelasnya.
Meski begitu, Ma’mun belum dapat merinci berapa jumlah kerugian yang dialami oleh para korban. Dirinya mengatakan bahwa nanti akan ada ahli yang melakukan penghitungan seluruh total kerugian dari kasus ini.
“Nanti kita hitung yang benarnya, bukan saya yang menghitung, nanti ada ahlinya. Nanti ketemu sendiri (total) kerugiannya,” ujar Ma’mun.
Itulah biodata dan profil singkat dari Hendry Santoso yang merupakan seorang bos robot trading bernama Fahrenheit.
Baca juga:
- Hendry Susanto Bos Robot Trading Fahrenheit Ditangkap
- Artis Chris Ryan Jadi Korban Robot Trading Fahrenheit, Rugi 30 M
- Biodata dan Profil Chris Ryan, Ngaku Jadi Korban Robot Trading