Demi Nyaleg di Pemilu 2024, Dede Sunandar Rela Jual Mobil
Maju jadi Caleg DPRD Kota Bekasi, bagaimana perolehan suara Dede Sunandar?
20 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Pemilu kali ini, ada banyak artis yang memutuskan maju sebagai calon legislatif (caleg) di tingkat DPR, DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi atau bahkan DPD. Dari banyaknya artis, Dede Sunandar menjadi salah satu yang juga berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Dede Sunandar maju sebagai calon legislatif anggota DPRD Kabupaten/Kota Dapil Jawa Barat Kota Bekasi V yang meliputi daerah Bekasi Barat dan Pondok Gede dari Partai Perindo.
Kini, nasib Dede menjadi pertanyaan publik setelah hari pencoblosan. Hal itu jadi pertanyaan karena Dede Sunandar sebelumnya dikabarkan sudah rela menjual mobil hanya demi maju di Pemilu 2024.
Kabar nasib Dede Sunandar usai jual mobil demi nyaleg di Pemilu 2024 sudah Popmama.com rangkumkan secara detail berikut ini.
Editors' Pick
1. Dede Sunandar rela jual dua mobilnya untuk modal nyaleg
Dalam program Bukan Umbar Janji, Dede Sunandar menceritakan bahwa dirinya rela menjual dua mobilnya hanya untuk modal nyaleg. Setelah dua mobilnya dijual, Dede mengaku tinggal satu unit yang masih dimilikinya saat ini.
"(Sudah jual) dua (mobil). Tinggal satu lagi. Itu buat kendaraan saya kemana-mana," kata Dede dikutip dari kanal YouTube TRANS 7.
2. Dede Sunandar kala itu mengaku tak punya rasa penyesalan sudah jual mobilnya
Dede saat itu mengaku dalam program tersebut bahwa dirinya tidak memiliki rasa penyesalan karena sudah menjual mobilnya untuk modal nyaleg di Pemilu 2024.
Alih-alih menyesal, Dede berujar bahwa ada pembelajaran yang bisa dia dapatkan dari pengalamannya mengikuti Pemilu 2024. Dia bahkan mengaku tak masalah jika pada akhirnya tak terpilih.
"Tapi nggak pernah ada penyesalan. Seperti yang tadi saya sampaikan, tidak ada penyesalan Pak Haji," kata Dede.
"Nggak apa-apa kok (tak terpilih). Kan ada pembelajaran dari situ. (Pelajaran) yang bisa kita ambil adalah gimana caranya kita turun ke bawah ketemu sama masyarakat keluhannya apa. Terus apakah nanti bakal disampaikan ke atasannya lagi atau gimanapun. Kita dapat belajar dari situ," sambungnya.