Efektivitas Booster untuk Penerima Vaksin Sinovac
Seberapa besarkah efektivitas yang diberikan oleh booster untuk penerima vaksin Sinovac?
28 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, program vaksin booster memang sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh pemerintah. Pelaksanaan vaksin booster sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun 2022. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi paparan dan penularan Covid-19.
Sebagai informasi, pemerintah telah menyediakan enam jenis regimen vaksin booster yang bisa digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
Mama pasti pernah bertanya-tanya akan seberapa besar efektivitas yang diberikan oleh vaksin booster, terutama untuk penerima vaksin Sinovac.
Nah, baru-baru ini ada sebuah penelitian terbaru yang membahas tentang perbandingan efektivitas booster bagi penerima vaksin Sinovac dua dosis. Adapun booster yang dibandingkan antara lain, Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.
Lantas, seberapa besarkah efektivitas yang diberikan oleh booster tersebut?
Demi menjawab rasa penasaran, kali ini Popmama.com telah kumpulkan tentang beberapa fakta efektivitas booster untuk penerima vaksin Sinovac secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Dari hasil penelitian, booster Pfizer unggul dalam mencegah Covid-19 bergejala
Hasil penelitian terbaru tentang efektivitas ini diunggah dalam bentuk foto oleh dr. Adam Prabata melalui laman akun Instagram pribadinya @adamprabata.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa efektivitas booster dari Pfizer unggul dalam mencegah Covid-19 bergejala. Hasil presentasenya bahkan menyentuh angka 96,5 persen, lho.
Angka ini lebih tinggi dibanding AstraZeneca yang hanya mencapai 93,2 persen dan Sinovac yang menunjukkan sekitar 78,8 persen.
2. AstraZeneca unggul dalam mencegah rawat inap, mencegah masuk ICU, dan mencegah kematian akibat Covid-19
Dalam poin lainnya justru menunjukkan bahwa AstraZeneca lebih unggul. Keunggulan AstraZeneca ini terjadi pada mencegah rawat inap, mencegah masuk ICU, dan mencegah kematian akibat Covid-19.
Pada poin mencegah rawat inap akibat Covid-19, efektivitas dari booster AstraZeneca mampu menunjukkan pada angka 97,7 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan Pfizer yang hanya 96,1 persen, dan Sinovac yang berada dikisaran 86,3 persen saja.
Kemudian pada poin mencegah masuk ICU akibat Covid-19, efektivitas booster AstraZeneca mampu mencapai angka 98,9 persen. Sementara efektivitas Pfizer hanya sekitar 96,2 persen, dan Sinovac hanya 92,2 persen.
Terakhir, efektivitas booster AstraZeneca juga menunjukkan keunggulan pada poin mencegah kematian akibat Covid-19 di mana berada dikisaran 98,1 persen. Sedangkan efektivitas booster Sinovac hanya mencapai 86,7 persen, lalu Pfizer mencapai 96,8 persen.