5 Fakta Kurikulum Merdeka, Penjurusan IPA dan IPS Dihapus

Kenapa penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapus pada Kurikulum Merdeka?

18 Juli 2024

5 Fakta Kurikulum Merdeka, Penjurusan IPA IPS Dihapus
Dok. Kemendikbudristek

Di Indonesia, sudah terjadi pergantian Kurikulum beberapa kali. Terakhir, pemerintah secara resmi menjalankan Kurikulum Merdeka pada tahun 2022 yang menggantikan Kurikulum 2013 atau yang juga disebut Kurtilas (K-13).

Awalnya, Kurikulum Merdeka bernama Kurikulum Prototipe. Kurikulum ini sebelumnya telah dites di 2.500 sekolah penggerak. Namanya kemudian berganti saat ingin diluncurkan kepada sekolah-sekolah lain.

Kurikulum Merdeka sendiri menjadi perbincangan hangat selama beberapa hari terakhir. Terbaru, penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang biasa dijumpai pada tingkat SMA sudah dihapus dalam Kurikulum Merdeka.

Ayo kenalan dengan Kurikulum satu ini lewat beberapa fakta Kurikulum Merdeka yang sudah Popmama.com rangkumkan dari berbagai sumber secara detail.

Keep scrolling untuk terus membaca, Ma!

Kumpulan Fakta Kurikulum Merdeka

1. Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapus pada jenjang SMA

1. Penjurusan IPA, IPS, Bahasa dihapus jenjang SMA
Unsplash/Ed Us

Salah satu topik yang menjadi sorotan dari Kurikulum Merdeka ialah penghapusan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang SMA. Namun, penghapusan ini sebenarnya bukan baru ini saja terjadi.

Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menjelaskan kalau kebijakan ini sudah diterapkan secara bertahap sejak 2021.

Pada tahun ajaran 2024/2025, tingkat penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95 persen untuk SD, SMP, dan SMA/SMK. Penjurusan di SMA pun otomatis dihapuskan dan siswa sekarang bisa bebas memilih mata pelajaran sesuai minatnya.

Editors' Pick

2. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi murid untuk mengembangkan potensi

2. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi murid mengembangkan potensi
Pexels/Karolina Kaboompics

Lewat unggahan di Instagram, Kemendikbudristek pun menjelaskan soal Kurikulum Merdeka lebih lanjut. Mereka menjelaskan kalau Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi murid untuk mengembangkan potensinya.

Dengan adanya penghapusan penjurusan pada jenjang SMA, mereka bisa memilih mata pelajaran yang bisa mendukung minat dan bakat mereka.

"Harapannya, murid dapat memilih mata pelajaran pilihan untuk melanjutkan studi dan karier yang sesuai tanpa terkotak-kotakkan oleh jurusan IPA, IPS, dan Bahasa," tulis mereka dalam foto yang diunggah pada Rabu (17/7/2024).

3. Di Kurikulum Merdeka, guru dan orangtua punya peran untuk membantu siswa

3. Kurikulum Merdeka, guru orangtua pu peran membantu siswa
Pexels/ICSA

Tak sedikit yang mempertanyakan soal penghapusan jurusan di jenjang SMA. Pasalnya, mereka berpendapat siswa bisa hilang arah jika jurusan dihapuskan.

Menjawab pertanyaan itu, Kemendikbudristek lewat Instagram menjelaskan kalau sebenarnya guru serta pendidik dan orangtua memiliki tugas untuk membantu murid dalam menggali dan membimbing potensi yang ada pada diri siswa.

"Murid akan dibimbing untuk memilih mata pelajaran yang diminatinya dengan pendampingan dari guru bimbingan konseling. Orangtua juga harus memotivasi dan mendukung anak untuk menyalurkan minat dan bakatnya melalui mata pelajaran yang dipilih anak mereka," jelas Kemendikbudristek.

4. Kurikulum Merdeka ditetapkan karena Kurtilas dinilai punya kekurangan

4. Kurikulum Merdeka ditetapkan karena Kurtilas dinilai pu kekurangan
Unsplash/Ed Us

Digantinya Kurtilas menjadi Kurikulum Merdeka ternyata bukan tanpa alasan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 memiliki beberapa kelemahan.

Nah, kehadiran Kurikulum Merdeka disebut sebagai pengganti kurikulum yang lebih sederhana, ringkas, serta fleksibel dari Kurtilas.

Sejumlah kekurangan dari Kurtilas pun sempat dijelaskan dalam jurnal Urgensi Penggantian Kurikulum 2013 Menjadi Kurikulum Merdeka.

Dalam jurnal itu disebutkan bahwa kurangnya pemahaman dan persiapan guru, keterbatasan pengembangan pendidikan karakter, serta kesulitan dalam penerapan secara konsisten di kelas menjadi kekurangan dari Kurtilas.

5. Berbeda dari Kurtilas, Kurikulum Merdeka mendorong siswa aktif dalam pembelajaran

5. Berbeda dari Kurtilas, Kurikulum Merdeka mendorong siswa aktif dalam pembelajaran
Unsplash/Ed Us

Kurikulum Merdeka dengan Kurtilas memiliki sejumlah perbedaan. Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berperan aktif. Di sini, siswa bebas memilih cara atau gaya belajar yang memang sesuai dengan kebutuhan.

Berangkat dari pendekatan itu, Kurikulum Merdeka pun berfokus pada pengembangan diri siswa yang lebih luas. Alhasil, siswa berkesempatan mengembangkan soft skill, keterampilan praktis, hingga kemandirian.

Di sisi lain, Kurtilas memakai metode pembelajaran berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik untuk mengembangkan kemampuan siswa secara menyeluruh, mulai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari segi pengembangan diri, Kurtilas pun hanya berfokus pada pencapaian kompetensi dan akademiknya saja.

Jadi, itulah beberapa fakta Kurikulum Merdeka yang wajib Mama ketahui. Dari sini, tentunya ada banyak hal yang bisa Mama pelajari seputar Kurikulum Merdeka.

Baca juga:

The Latest