Harga Minyak dan Emas Diprediksi Melesat Dampak Perang Rusia-Ukraina
Naiknya harga minyak dunia berpotensi bebankan APBN
4 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain berdampak pada bahan pangan gandum, harga komoditas emas dan minyak diprediksi terus melesat.
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi perang Rusia dan Ukraina yang masih bergulir sampai saat ini. Bahkan jika masih terjadi perang, harganya bisa bakal melambung lebih tinggi lagi dari sekarang.
Kepada awak media, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan perang Rusia-Ukraina kemungkinan bisa lama dan tidak sesuai dengan prediksi Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Ini karena perang kemungkinan bisa lama, dan tidak sesuai prediksi Putin. Karena prediksi (Putin) lima hari Kiev bisa dikuasai,” ujar Ibrahim.
Ibrahim juga mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan adanya prediksi serta terjadi gap up, dari harga emas di USD 1.882 dan minyak WTI dari USD 90. Selain itu, indeks dollar AS pun terbang dari 96,50 menjadi 97,50.
Kali ini Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber tentang informasi mengenai harga minyak dan emas yang diprediksi melesat sebagai dampak perang Rusia-Ukraina.
Yuk, simak fakta-fakta selengkapnya berikut ini!
Editors' Pick
1. Harga emas diprediksi bisa sentuh USD 1.930 per toz
Harga emas telah bergerak makin tinggi di awal pekan ini. Harga emas spot berada di USD 1.911 per troy ounce (toz). Angka harga ini merupakan yang tertinggi pada emas spot sejak Januari 2021 atau dalam 13 bulan terakhir.
Ibrahim pun memprediksikan bahwa harga emas dunia bisa menyentuh ke level USD 1.930 per toz. Adapun prediksi pergerakan harga emas dunia pada USD 1.880 sampai USD 2.150 per toz.
2. Harga minyak dunia diprediksi sentuh angka USD 99 per barel
Harga minyak dunia ikut memanas sejak awal perdagangan pada Senin (28/2/2022) lalu. Angka tersebut melonjak usai Putin memerintahkan agar ‘kekuatan pencegahan’ termasuk senjata nuklir disiagakan di negaranya.
Ibrahim memprediksikan bahwa harga minyak mentah WTI akan terus naik di tengah kondisi perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung saat ini.
“Minyak WTI dari USD 90 per barel ke USD 99 per barel. (Prediksi batas bawah dan batas atas) minyak WTI USD 85 sampai USD 115 per barel,” ucap Ibrahim.
Diketahui, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April melonjak hingga USD 103,39 per barel pada awal perdagangan atau naik sekitar 5,6 persen dari harga penutupan sebelumnya.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret tumbuh sebesar 6,01 persen menjadi USD 97,50 per barel setelah menyentuh puncak tertingginya di USD 100,54 per barel.