Ketua DPR Puan Maharani Tegaskan Pemilu Tetap 14 Februari 2024
Puan Maharani menegaskan Pemerintah dan DPR telah sepakat Pemilu digelar 2024 mendatang
16 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah semakin gencarnya wacana penundaan, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa Pemilu akan tetap digelar sesuai jadwal tepatnya pada 14 Februari 2024 mendatang. Jadwal ini telah disepakati oleh DPR, Pemerintah, serta KPU dan Bawaslu.
Sebelumnya, wacana penundaan Pemilu 2024 hingga perpanjangan masa jabatan presiden menguat ke permukaan publik. Beberapa pejabat pun mengklaim mempunyai big data di media sosial terkait penundaan pesta demokrasi tersebut.
Lalu apa kata PDIP terkait klaim big data tersebut? Dilansir dari IDN Times, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi tentang Pemilu 2024 secara lebih detail.
1. Pemerintah dan DPR sudah sepakat Pemilu digelar 2024
Puan Maharani menegaskan bahwa sejak awal Pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Parlemen sudah sepakat pemilu akan digelar pada tahun 2024 mendatang. Respons ini menjadi jawaban tegas bahwa tidak ada upaya penundaan Pemilu 2024 dari kubu parlemen.
"Terkait dengan (wacana) penundaan pemilu, pimpinan DPR sesuai dengan mekanismenya bahwa DPR dan pemerintah sudah menyepakati pemilu itu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024," kata Puan ketika memberikan keterangan pers dan dikutip dari YouTube DPR, Selasa (15/3/2022) kemarin.
Selain itu dalam kesempatan tersebut, Puan juga menambahkan bahwa mekanisme itu sudah berjalan seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Menariknya, ketika Puan memberikan keterangan pers di Gedung Nusantara, ia didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar.
Laki-laki yang juga akrab disapa Cak Imin ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menjadi pihak pertama yang melempar wacana agar Pemilu 2024 sebaiknya ditunda satu hingga tiga tahun mendatang, lho.
Dalam keterangannya pada 26 Februari 2022 lalu, Cak Imin menjelaskan bahwa pemilu sebaiknya ditunda karena tak ingin menghancurkan masa pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19.
Cak Imin pun mengklaim telah memiliki big data di media sosial yang mendukung wacana agar pemilihan umum ditunda.
Editors' Pick
2. DPR akan komitmen menyetujui anggaran Pemilu 2024
Puan menyebut bahwa DPR akan tetap berkomitmen untuk menyetujui anggaran pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dirinya menjamin pengucuran anggaran akan sesuai dengan tahapan pemilu.
"Jadi, kita tunggu saja. Ini kan anggota Bawaslu dan KPU belum dilantik, tentu saja akan menjadi lebih baik kalau kemudian rencana dan tahapan-tahapan serta akuntabilitasnya nantinya dikelola oleh anggota KPU dan Bawaslu yang akan dilantik di periode mendatang," ujar Puan.
Sebelum adanya informasi dari Puan, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa telah membantah anggaran Pemilu 2024 belum diketok karena parlemen mendukung penundaan pesta demokrasi tersebut.
Saan mengatakan, pembahasan mengenai tahapan pemilu terus dilakukan secara intensif antara Komisi II, KPU, Pemerintah, Bawaslu, dan DKPP sebelum masuk ke proses reses.
Ia pun mengatakan bahwa KPU sempat mengajukan anggaran Pemilu 2024 akan mencapai di angka Rp76 triliun. Namun ketika diajukan ke Komisi II, sejumlah anggota mengusulkan agar nominal anggaran itu sebaiknya dikurangi.
"Kami mengusulkan kepada KPU agar disisir ulang karena kenaikan (anggarannya) sangat tajam dibandingkan anggaran Pemilu 2019. Jangan sampai nanti ada kesan, ini kan baru anggaran untuk KPU, belum lagi (anggaran) untuk Bawaslu, belum nanti DKPP hingga pilkada," kata Saan kepada media, Kamis(10/03/2022) lalu.
Dirinya menambahkan, saat KPU mengajukan anggaran mencapai Rp76 triliun, usulan tersebut belum sempat diajukan ke Komisi II DPR. Hal ini dikarenakan DPR sudah memasuki masa reses dan baru akan kembali bersidang pada Selasa (15/3/2022) kemarin.