Dunia perfilman Indonesia dikejutkan oleh suatu peristiwa yang menghebohkan. Usut punya usut, Andibachtiar Yusuf atau yang dikenal dengan sebutan 'sutradara terganteng' melakukan kekerasan kepada seorang kru perempuan saat berada di lokasi syuting.
Peristiwa ini awalnya terungkap dari tulisan yang diunggah oleh Juandini Liesmita melalui InstaStory. Kisah yang dituliskannya tersebut akhirnya menjadi viral dan ramai diperbincangkan oleh warganet.
Kabar terbaru, imbas kejadian yang dilakukannya, Andibachtiar Yusuf akhirnya secara resmi dikeluarkan dari keanggotaan Indonesian Film Directors Club (IFDC) yang merupakan asosiasi sutradara film Indonesia.
Untuk mengetahui kabar ini lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta terkait kronologi Andibachtiar Yusuf tampar kru perempuan hingga dikeluarkan secara lebih detail.
1. Bermula dari curhatan di InstaStory
Pexels/Pixabay
Bila melihat ke belakang, peristiwa yang dialami oleh kru perempuan tersebut mencuat ke permukaan setelah Juandini Liesmita yang merupakan seorang casting director dan talent coordinator menuliskan curhatan di InstaStory.
Dalam unggahannya, dia mengaku sudah satu minggu merasakan sesak lantaran menahan emosinya. Saat Juandini mencurahkan curhatannya itu, proses syuting yang dilakukan diketahui sudah selesai.
"Asli ya sudah seminggu ini rasanya sesak dada nahan emosi nggak bisa keluar mandang PH-nya dan biar nggak ganggu produksi shooting. Sekarang shooting sudah selesai, boleh ya aku luapin di sini dan semoga kalian bisa lebih berhati-hati saja kalau kerja sama dengan orang ini," tulisnya.
Masih dalam unggahannya, Juandini kemudian menuliskan kronologi saat kejadian itu berlangsung. Dalam unggahannya, dia menyebut orang yang melakukan kekerasan adalah sutradara terganteng.
Berdasarkan ceritanya, Juandini mengaku sang sutradara tidak hanya memberikan kekerasan fisik seperti dorongan dan tamparan saja, tapi juga melemparkan kata-kata kasar.
"Dia menyebut dirinya "SUTRADARA TERGANTENG", tapi mohon maaf ya naudzubillahiminzalik yang gue lihat nggak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan dan lain-lain," tulisnya.
"APA PANTES LAKI-LAKI MENAMPAR DAN MENDORONG PEREMPUAN? BUKAN HANYA NAMPAR DAN DORONG, TAPI JUGA TERIAK-TERIAK DI HT DAN MICROPHONE DENGAN KATA-KATA KASAR DAN DIDENGAR SAMA RATUSAN CREW DAN EXSTRAS DI HARI ITU," sambungnya.
"Gua saja sampai detik ini nggak terima lihat "anak" atau anggota dari tim gue ditampar, apalagi orang tuanya. Ingat lu punya anak perempuan!!! Gue bisa sebut ini kekerasan dalam lingkungan pekerjaan shooting kita. Dan HARUS KITA CANTUMIN DALAM KONTRAK," tulisnya lagi.
3. Juandini ungkap kronologi awal kejadian itu terjadi
Instagram.com/indonesans
Usai membongkar perlakuan sang sutradara, Juandini kemudian menceritakan awal kronologi dari kejadian tersebut. Dari ceritanya, dia menjelaskan bahwa kejadian itu bermula saat baju yang dipilih oleh tim wardrobe tak sesuai.
"Berawal di scene pensi, dengan ekstras ribuan, telco gue dipanggil lalu ditanyalah sama dia sudah dengan keadaan emosi, kenapa bajunya begini? Ya dijawab itu baju sudah dipilihin sama wardrobe, dia masih nggak terima, nanya lagi kenapa bajunya begini gue nggak suka sambil marah-marah, ya telco gue bilang ga tau itu dari wardrobe-nya, langsunglah DITAMPAR LALU DIDORONG!!!" tulisnya.
Juandini sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Menurutnya mengapa sang sutradara tak membicarakan hal tersebut. Dalam unggahannya, Juandini menjelaskan bahwa sang sutradara juga melontarkan kata-kata kasar.
"Kenapa lu nggak bilang aja PAKE MULUT??? Ntar juga disampein ke wardrobe-nya buat dipilihin ulang. Bukan hanya nampar dan dorong saja, itu masih berlanjut. Setelah nampar dan dorong, dia marah-marah di HT dan Microphone, jadi hampir ratusan orang itu dengar," sambungnya.
Editors' Pick
4. Kru perempuan angkat suara, sebut dirinya saat itu sedang di backstage
Instagram.com/cutqitha
Setelah kabar ini beredar luas, kru perempuan tersebut akhirnya berikan klarifikasi sekaligus meluruskan sedikit tentang kronologi yang sebenarnya terjadi.
Dirinya mengaku sebenarnya tidak ingin berbicara. Namun, karena ada pemberitaan yang mulai simpang siur, ia akhirnya memutuskan untuk berbicara.
"SEBETULNYA SAYA TIDAK MAU SPEAK UP LAGI. Tapi karena beredar di luar mengenai kasus yang aku alami ada berita yang mengatakan kalau AKU BERBICARA NYOLOT jadi aku kena TAMPAR. Maka aku harus speak up untuk menceritakan kembali sedikit kronologinya," tulisnya.
Melalui unggahan InstaStory di akun @cutqitha, kru perempuan yang bernama Cut tersebut menjelaskan bahwa saat itu dirinya sedang berada di backstage untuk mengumpulkan para ekstras.
Cut kemudian menceritakan bahwa di stage sedang ada cek sound. Dikarenakan kondisi tersebut dan dirinya juga menggunakan masker, maka ia mengeraskan suaranya agar dapat terdengar.
"Aku sedang di backstage mengumpulkan extras di mana stage sedang cek sound. Tapi karena kondisi saat itu sedang cek sound dan aku menggunakan masker maka aku mengeraskan suaraku agar didengar. Pas aku datang pun kondisi sutradaranya ngomongnya sudah dengan nada tinggi dan marah," sambungnya.
5. Cut benarkan Juandini tidak ada di lokasi saat kejadian
Instagram.com/cutqitha
Masih dalam unggahannya, Cut turut membenarkan bahwa Juandini tidak berada di lokasi saat kejadian itu berlangsung. Meski demikian, dirinya mengaku bahwa kronologi yang ada di InstaStory Juandini adalah ketikannya yang ditulis kembali.
"Kronologi yang ditulis teh Juan di IG story-nya itu ketikan aku yang teh Juan tulis kembali di IG-nya jadi itu kebenaran yang aku katakan. Teh Juan memang nggak di lokasi karena dia Casting Director dan Talco di lapangan itu aku," tulisnya.
Dalam unggahannya, Cut juga menjelaskan bahwa sampai unggahan itu dipublikasikan, pelaku kabarnya masih tidak menyesal dan bersalah atas kejadian itu.
"DAN SAMPAI DETIK INI PELAKU PUN MASIH TIDAK MENYESAL DAN BERSALAH ATAS KEJADIAN TERSEBUT. Semoga ini bisa ditindak lanjuti dengan jalur yang benar," tutupnya.
6. Paragon Pictures lakukan pemutusan hubungan kerja
Pihak Paragon Pictures kemudian memberikan keterangan mengenai isu sutradara terganteng yang ada di dalam salah satu produksinya. Dalam akun Instagram resmi, Paragon meminta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh sang sutradara.
Melalui unggahan tersebut, Paragon Pictures juga menjelaskan mengambil langkah tegas berupa pemutusan hubungan kerja dengan sutradara terganteng.
"Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan.
Kami berpihak kepada korban. Kami telah berbicara kepada korban dan siap mendampingi kebutuhan beliau."
7. Juandini sebut produser Paragon sudah turun tangan untuk memperingatkan sutradara tersebut
Instagram.com/juandini
Melalui InstaStory, Juandini mengucapkan terima kasih atas langkah yang diambil oleh pihak Paragon. Dalam unggahannya itu, Juandini pun menjelaskan bahwa sebelum kejadian itu terjadi, para produser Paragon sudah turun tangan untuk memperingatkan sang sutradara.
"Terima kasih @paragonpictures.id. Sebelum dari kejadian nampar, produser-produser Paragon pun sudah turun tangan untuk memperingatkan si sutradara tersebut (bukan hanya sekali), tapi mungkin peringatan secara lisan tidak dia dengar atau hargai," tulis Juandini melalui unggahan lain di InstaStory.
"Dari mulai orang itu dan timnya membuat suasana tidak nyaman di grup WA dengan kalimat sindir-sindir, dan lain-lain, produser pun sudah menegur secara langsung. Di saat kejadian nampar, produser pun juga langsung datang ke lokasi, menemui orang itu dan anak aku," sambungnya.
"Tapi karena keputusan dari anak aku yang minta terus lanjutin shooting, jadi tetap kita lanjut daripada shooting makin molor, makin lama berurusan sama mereka dan jadi ngerugiin banyak pihak. Dan setelahnya karena yang kita dengar beredar kabarnya tidak sesuai fakta, jadilah aku buka suara semuanya setelah shooting selesai," tulisnya lagi.
Saat viral di media sosial, tak banyak publik yang mengetahui siapakah sutradara terganteng itu. Namun, sosok tersebut akhirnya terungkap setelah IFDC mengunggah sebuah pernyataan resmi.
Dari unggahan yang ada di akun Instagram @ifdclub, sosok sutradara terganteng tersebut adalah Andibachtiar Yusuf. Dalam unggahan tersebut, pihak IFDC menyatakan telah mengeluarkan Andi dari keanggotaan.
"IFDC menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia. Kami bersimpati dan berpihak pada korban serta mendukung proses yang dipilihnya.
Karena itu, setelah melakukan penilaian menyeluruh atas kasus kekerasan yang beredar melalui akun Instagram @juandini, kami menyatakan telah mengeluarkan saudara Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan IFDC serta memberikan saran agar yang bersangkutan melakukan asesmen psikologi diri dan konseling di lembaga seperti Yayasan Pulih.
Kami juga menyarankan agar setiap pihak yang terkait teguh berpihak pada korban, mendampingi keputusan korban, dan memenuhi tanggung jawab atas profesinya dalam proses kerjanya.
Untuk ke depannya, bila ada anggota IFDC yang melakukan kekerasan, silakan berikan aduan melalui DM Instagram@ifdclub.
Salam hormat."
Jadi, itulah rangkuman informasi yang berhasil dihimpun tentang kronologi sutradara terganteng tampar kru perempuan hingga dikeluarkan. Dari kabar ini, kita dapat mengetahui bahwa apa yang dialami oleh korban bukanlah hal yang mudah.
Semoga saja kejadian seperti ini tak lagi terulang di kemudian hari.