Menkes Budi Ingatkan soal Ancaman Gelombang Covid-19 di Awal 2023
Perkirakan imunitas rakyat akan menurun pada awal 2023, Menkes ingatkan ancaman gelombang Covid-19
15 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menyebutkan bahwa akhir pandemi Covid-19 di dunia sudah di depan mata. Menurut kabar yang beredar, apabila tidak ada lagi wabah Covid-19 susulan setelah varian Omicron, pandemi mungkin dapat berakhir pada tahun 2022.
Terkait dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan mengenai perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, situasi Covid-19 di Indonesia sudah membaik. Namun, hal tersebut bukanlah akhir dari pandemi.
Menkes Budi memperkirakan imunitas masyarakat akan menurun pada awal 2023 mendatang. Menurutnya, bila terjadi gelombang susulan di dunia, Indonesia akan memiliki potensi untuk terdampak.
Untuk mengetahui kabar ini lebih jelas, kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Penetapan status endemi butuh kesepakatan dari pemimpin negara
Saat ditemui wartawan di Kantor Kemenkes RI, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa butuh kesepakatan bersama dari seluruh pemimpin negara untuk menetapkan status endemi pada Covid-19.
"Pandemi ini karena sifatnya dunia, jadi mesti memang kalau selesai harus kompak seluruh pemimpin dunia bilang selesai," ucap Menkes Budi, Kamis (15/9/2022).
2. Menkes Budi jelaskan perkembangan kondisi Covid-19 di Indonesia
Menkes Budi menjelaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 kini sudah relatif terkendali. Situasi tersebut dibuktikan saat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang banyak memicu gelombang baru di dunia, tidak terjadi di Indonesia.
"Posisi Indonesia relatif lebih baik, mudah-mudahan tetap ada di kelompok ini," ujarnya.
Meski demikian, Indonesia rupanya masih menghadapi tantangan terbesar untuk lepas dari status pandemi Covid-19. Menurut Budi, cakupan vaksinasi booster Covid-19 di Indonesia masih relatif rendah di kisaran 60 persen dari total sasaran 236,66 juta jiwa.