Merebak di Jepang, Apa Bakteri Pemakan Daging Bisa Sampai Indonesia?
Infeksi dari bakteri ini bisa berakibat fatal bagi manusia
27 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepang kabarnya sedang dilanda infeksi Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes kelompok A. Kasus STSS di Jepang bahkan telah melampaui 1.000 dan kini menjadi perhatian dunia.
Perlu diketahui, STSS bisa berakibat fatal. Negeri Sakura itu bahkan sudah mencatat 77 kasus kematian karena STSS. Kini yang menjadi pertanyaan, apakah bakteri yang dijuluki 'pemakan daging' itu bisa sampai Indonesia?
Kabar tentang bakteri pemakan daging merebak di Jepang telah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.
1. Bakteri Streptococcus bisa menghancurkan kulit, lemak, dan jaringan sekitar otot dalam waktu singkat
Bakteri ini dijuluki sebagai 'pemakan daging' karena dapat menghancurkan kulit, lemak, dan jaringan di sekitar otot dalam waktu yang singkat. Penularannya bisa terjadi lewat pernapasan dan droplet (percikan ludah atau lendir) dari penderita.
Kasus STSS yang dilaporkan di Jepang umumnya kasus di rumah sakit yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Ini biasanya muncul dengan gejala faringits atau peradangan pada bagian tenggorokan atau faring.
Editors' Pick
2. Infeksi STSS bisa berakibat fatal bagi manusia
Infeksi STSS ternyata bisa berakibat fatal bagi manusia. Hal itu karena pasien bisa mengalami sepsis dan gagal multiorgan.
Meski demikian, penyebab dari STSS sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Pasalnya, gejala STSS biasanya ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu singkat. Di sisi lain, pengobatan STSS juga dilakukan dengan pemberian antibiotik.
Sampai saat ini, belum ada vaksin khusus yang hadir untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri 'pemakan daging' ini.