Peduli Kebersihan dan Kesehatan Anak, 10 Ribu Sabun Dibagikan di Rusun
Aksi pembagian 10 ribu sabun di rusun ini sebagai bentuk dukungan untuk kesehatan anak Indonesia
29 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa pun pasti setuju dengan pernyataan bahwa anak adalah masa depan bagi bangsa Indonesia. Seperti yang diketahui, anak-anak inilah yang akan membawa negara Indonesia menuju pada suatu kemajuan di masa mendatang.
Berangkat dari hal itu, anak-anak perlu mendapatkan kehidupan yang baik. Hal itu harus dimulai dari kualitas kesehatan keluarga. Pasalnya, kualitas kesehatan keluarga bisa mempengaruhi kehidupan anak. Oleh karena itu, hal tersebut harus diperhatikan.
Peduli dengan kebersihan dan kesehatan anak, belum lama ini ada aksi kampanye yang dijalankan untuk membagikan ribuan sabun kepada keluarga yang tinggal di kawasan rumah susun (rusun).
Mengenai kabar tersebut, berikut Popmama.com telah menyiapkan rangkuman informasinya secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Pemberitaan media di tahun 2018 mengabarkan hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan
Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata masih ada yang kurang peduli terhadap kebersihan. Hal itu akhirnya ikut berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan.
Berdasarkan pemberitaan media di tahun 2018, data dari riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya sekitar 20 persen dari total masyarakat Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan.
Itu berarti, dari jumlah 262 juta penduduk Indonesia kala itu, hanya 52 juta orang saja yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.
2. Pemberitaan media di tahun 2018 mengabarkan baru separuh masyarakat yang memiliki kebiasaan cuci tangan
Selain itu, pemberitaan media di tahun 2018 juga menunjukkan data Ditjen P2P tahun 2016 yang menyebutkan masih ada 6,8 juta kasus diare di masyarakat Indonesia. Meski tinggi, angka tersebut sebenarnya masih bisa ditekan dengan pola hidup yang higienis.
Sementara menurut pemberitaan tahun 2018, laporan Riskesdas saat itu menunjukkan hanya 59,8 rumah tangga yang memiliki akses fasilitas sanitasi sesuai standar. Pola atau kebiasaan higienitas yang baik seperti cuci tangan masih belum dilakukan seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi higienitas. Selain akses sanitasi yang memadai, masyarakat juga perlu memiliki perilaku atau kebiasaan sendiri mengenai kesehatan.
Hal itu bisa dimulai dari kebiasaan kecil, seperti salah satunya ialah dengan rajin mencuci tangan. Perilaku dan kebiasaan itu bisa diajarkan kepada anak sejak kecil, terutama lewat keluarga.