Perang Rusia-Ukraina Dimulai, Ini Penyebab dan Efek yang Tak Disadari
Konflik peperangan kedua negara bisa berdampak pada harga pangan dan minyak dunia
24 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Baru-baru ini menurut laporan dari New York Post, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mendeklarasikan perang dengan Ukraina pada Rabu (23/2/2022).
Tak lama setelah Putin menyampaikan pidato yang ditayangkan di televisi sebelum pukul enam pagi waktu setempat, terdengar suara ledakan di Kramatosk, Ukraina. Ledakan tersebut juga terjadi di Khakiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev.
Ia bahkan juga mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu. Ia berjanji akan memberikan konsekuensi yang belum pernah dilihat kepada negara-negara tersebut.
Lantas, sebenarnya apa yang menjadi penyebab perang Rusia dan Ukraina? Kira-kira apa sajakah efek yang tidak disadari dari adanya perang Rusia-Ukraina?
Untuk mengetahui pemberitaan lebih lanjut, kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya secara lebih detail.
1. Penyebab Perang Rusia dan Ukraina
Konflik memanas berujung perang antara Rusia dan Ukraina tengah menjadi sorotan mata dunia. Dilansir dari Al Jazeera, konflik yang terjadi antara kedua negara ini berawal pada bulan November 2021 lalu. Pada saat itu, citra satelit menunjukkan bahwa adanya penumpukan pasukan baru Rusia di perbatasan Ukraina.
Akibatnya, Ukraina menuduh Rusia yang telah memobilisasi 100 ribu tentara bersama dengan tank dan peralatan militer lainnya. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun merespons kejadian tersebut.
Dirinya memperingatkan tentang sanksi ekonomi yang harus dihadapi apabila menyerang Ukraina. Namun, Rusia mengajukan tuntutan keamanan kepada Barat agar NATO menghentikan semua aktivitas militer di Ukraina dan wilayah Eropa timur. Rusia juga meminta agar NATO tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara bekas Soviet lainnya masuk sebagai anggota.
Namun, tuntutan dari Rusia ini ditolak. NATO akhirnya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga serta memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur. Beberapa negara Barat pun akhirnya mulai melakukan evakuasi staf kedutaan dari Kiev.
Pada 31 Januari 2022 lalu, AS dan Rusia berdebat tentang krisis Ukraina pada sesi tertutup khusus Dewan Keamanan PBB. Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada dewan bahwa invasi Rusia akan mengancam keamanan global.
Sementara itu, utusan Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menuduh Washington dan sekutunya yang mengobarkan ancaman perang.
Editors' Pick
2. Harga pangan dunia akan melonjak tinggi
Dengan memanasnya konflik perang antara Rusia dan Ukraina dapat menyebabkan harga pangan diprediksi akan melonjak lebih tinggi nih, Ma. Efek kenaikan harga ini mulai terjadi pada bahan pangan gandum hingga jelai.
Hal ini dikarenakan Ukraina merupakan negara yang memproduksi gandum serta jelai yang banyak diandalkan oleh negara Eropa dan negara lain termasuk Indonesia. Selain itu, negara tersebut juga merupakan penghasil jagung yang besar.
Maka tak mengherankan, bahwa konflik ini akan memicu harga pangan dunia melonjak tinggi.