Hati-Hati, Ma! Ada Modus Baru Penipuan Kurir Palsu Kirim File Aplikasi
Pura-pura jadi kurir, pelaku bakal meminta korban untuk instal aplikasi yang dikirimkan melalui WA
5 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak dapat dipungkiri, seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang pesat. Sayangnya, perkembangan teknologi tersebut sering sekali disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan.
Belum lama ini, modus penipuan kurir palsu yang mengirim file aplikasi melalui pesan di WhatsApp (WA) sedang marak terjadi.
Bagi orang yang sudah paham dengan sistem komputer atau teknologi, tentu akan mengabaikan modus yang satu ini. Namun bagi orang awam, terutama bagi mereka yang sering melakukan belanja online, bisa saja terjebak dalam modus ini.
Jika Mama ingin mengetahui informasi tentang modus penipuan kurir palsu kirim file aplikasi, kali ini Popmama.com sudah menyiapkan ulasannya secara lebih detail.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
Menyamar Jadi Kurir, Pelaku Meminta Korban untuk Instal Aplikasi Ekspedisi Palsu Melalui WA
Perlu diketahui, modus yang satu ini bisa dijalankan dengan dua cara berbeda. Cara pertama, penipu akan menyamar menjadi kurir dan menghubungi calon korbannya melalui WhatsApp, lalu meminta untuk membuka file foto paket yang dikirimkan.
Alih-alih foto yang dikirimkan dalam bentuk .jpg, .jpeg atau file gambar lainnya, penipu malah mengirimkan file berekstensi .apk alias aplikasi kepada calon korbannya. Saat dibuka, file itu akan terunduh dan handphone kamu akan menanyakan untuk instal aplikasi atau tidak.
Cara kedua, penipu yang menyamar sebagai kurir akan meminta kamu untuk menginstal aplikasi ekspedisi palsu melalui file yang sudah dikirimkannya. Aplikasi palsu itu disebut pelaku dibutuhkan untuk mengecek paket yang dikirimkan.
Sebagai informasi, aplikasi tersebut akan meminta berbagai macam akses yang tidak dimengerti oleh orang awam. Padahal akses yang diminta tersebut sangat berbahaya, seperti membaca SMS yang masuk dan kemudian dikirimkan ke platform lain milik penipu.
Begini Cara Kerja Aplikasi Palsu yang Dikirimkan Penipu
Kedua modus tersebut memanfaatkan fitur SMS to telegram. Perlu diketahui, aplikasi ini sejenis SMS Forwarder yang akan meneruskan pesan ke perangkat lain.
Tak hanya itu, penipu pun ikut mengandalkan kelemahan dari fitur one time password atau kode OTP. Biasanya, kode OTP yang berupa deretan angka hanya bisa digunakan sekali dan diakses melalui SMS.
Di sini letak permasalahannya, Ma. Bila aplikasi palsu tersebut dijalankan pada ponsel yang memiliki aplikasi mobile banking dan mengandalkan SMS sebagai sarana memindahkan akun ke perangkat lain, maka yang bakal terjadi saldo rekening akan diambil pelaku.
Hal ini bukan tanpa alasan sebab kode OTP perpindahan akun yang dikirimkan melalui SMS ke perangkat korban yang sudah menjalankan aplikasi palsu akan secara otomatis dikirimkan ke penipu.
Dengan demikian, penipu akan dengan bebas menguras dana di rekening korban. Ketika hal tersebut sudah terjadi, korban hanya bisa melihat dananya dikuras melalui pemberitahuan SMS tanpa bisa berbuat apa-apa.