WHO Masih Belum Temukan Penyebab Hepatitis Akut di Eropa-AS
Menurut ilmuwan WHO, tampaknya infeksi ini bukan dari virus umum yang menyebabkan hepatitis
28 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan adanya temuan kasus hepatitis akut yang dilaporkan dari 11 negara yang tersebar di wilayah Eropa dan Amerika Serikat.
Dari kasus ini, WHO mengabarkan bahwa satu anak dilaporkan meninggal dunia, sementara 17 anak lainnya dilaporkan membutuhkan transplantasi hati.
Hingga saat sekarang WHO masih belum menemukan penyebab infeksi hepatitis akut yang terjadi. Ilmuwan dari WHO menyebut bahwa virus yang menginfeksi bukanlah virus umum yang menyebabkan hepatitis.
Untuk lebih jelasnya, simak rangkuman beberapa fakta yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Sebanyak 169 kasus hepatitis akut ditemukan pada anak-anak
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa WHO telah menemukan sebanyak 169 kasus hepatitis akut yang dilaporkan dari 11 negara yang tersebar di wilayah Eropa dan AS.
Kasus hepatitis akut yang dilaporkan ini terjadi pada anak-anak dari rentang usia 1 bulan hingga 16 tahun.
"Sejauh ini, setidaknya 169 kasus hepatitis akut telah dilaporkan dari 11 negara di Eropa, dan di Amerika Serikat, pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun," kata Tedros.
Tedros melanjutkan, sebanyak 17 anak atau sekitar 10 persen dari kasus yang dilaporkan, membutuhkan transplantasi hati. Dalam temuan ini juga terdapat satu kasus kematian yang dilaporkan.
2. Gejala-gejala pada hepatitis akut yang ditemukan
Selain melaporkan jumlah kasus yang ditemukan, Tedros juga turut menyampaikan gejala hepatitis akut yang ditemui dari laporan tersebut. Gejalanya meliputi sakit perut, diare, muntah, penyakit kuning, hepatitis akut parah, dan peningkatan kadar enzim hati.
Dirinya juga menambahkan bahwa virus yang biasanya menyebabkan hepatitis virus akut belum terdeteksi pada kasus-kasus ini. Sementara Adenovirus telah terdeteksi dalam setidaknya 74 kasus.
"Adenovirus telah terdeteksi dalam setidaknya 74 kasus, dan hipotesis ini dan lainnya sedang dieksplorasi," ujar Tedros.