WHO: Omicron XBB.1.5 Jadi Varian Baru Covid-19 yang Paling Menular
Mendominasi di Amerika, WHO sebut Omicron XBB.1.5 sudah terdeteksi di 29 negara
6 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, varian baru Covid-19, yakni Omicron XBB.1.5, ramai menjadi sorotan seluruh dunia. Pasalnya, varian Covid-19 yang satu ini telah mendominasi kasus baru di Amerika Serikat dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya gelombang infeksi.
Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang kehadiran varian XBB.1.5. Menurut pihaknya, virus ini lebih menular. Virus yang memiliki julukan 'The Kraken' ini kabarnya juga sudah mulai ditemukan di Inggris.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kabar ini, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta tentang Omicron XBB.1.5 jadi varian Covid-19 yang paling menular secara lebih detail.
1. WHO sebut Omicron XBB.1.5 jadi varian paling menular
Sejak muncul pada akhir tahun 2019, Covid-19 hingga kini masih ada di seluruh dunia. Varian dari virus ini terus bermutasi dan menyebar ke berbagai negara di dunia. Kini, varian dari Covid-19 yang muncul ialah XBB.1.5.
Melalui konferensi pers di Jenewa, Rabu (4/1/2023), WHO menjelaskan bahwa virus ini merupakan varian paling menular yang sudah terdeteksi. Tidak hanya memberikan peringatan, WHO pun menjelaskan alasannya.
"(Omicron XBB.1.5) adalah subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi," ujar Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 dari WHO.
"Alasan untuk ini adalah mutasi yang ada di dalam subvarian Omicron ini yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah," sambungnya.
Maria menjelaskan bahwa sejauh ini varian tersebut sudah terdeteksi di 29 negara. Meski demikian, hal itu tak menutup kemungkinan penyebaran varian ini bisa lebih luas lagi.
Editors' Pick
2. Varian baru dominasi kasus Covid-19 di Amerika Serikat
Terpantau, jumlah kasus Covid-19 varian tersebut diketahui telah berlipat ganda selama dua minggu di Amerika Serikat. Dalam 1 bulan, XBB.1.5 telah mendominasi 40 persen kasus Covid-19 di negara tersebut. Walau demikian, tidak menyebabkan kenaikan kematian.
Di sisi lain, ketika XBB.1.5 mulai menyebar dengan cepat di Amerika, China juga dikabarkan tengah berjuang melawan lonjakan kasus dan rawat inap setelah mengabaikan kebijakan nol-Covid sebagai tanggapan atas kerusuhan sosial akhir tahun lalu.
3. Meski paling menular, Omicron XBB.1.5 tidak membuat sakit parah
Meski Omicron XBB.1.5 yang saat ini mendominasi kasus baru di Negeri Paman Sam adalah versi Covid-19 yang paling menular, tampaknya virus ini tidak membuat orang sakit parah.
Maria menjelaskan, WHO belum memiliki data yang berisi tentang tingkat keparahan XBB.1.5. Untuk saat ini, tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa virus ini membuat orang lebih sakit daripada varian Omicron sebelumnya.
Kelompok penasihat WHO yang melacak varian Covid-19 ini kabarnya sedang melakukan penilaian risiko terhadap XBB.1.5 yang akan diterbitkan dalam beberapa hari mendatang.
"Semakin banyak virus ini beredar, semakin banyak peluang untuk berubah. Kami memperkirakan gelombang infeksi lebih lanjut di seluruh dunia, tetapi itu tidak harus diterjemahkan menjadi gelombang kematian lebih lanjut karena tindakan pencegahan kami terus berhasil," kata Maria.
4. XBB.1.5 kabarnya bisa menghindari antibodi
Selain lebih menular, para ilmuwan menjelaskan bahwa XBB.1.5 bisa menghindari antibodi dari vaksin dan infeksi. Hal tersebut tampak sama seperti varian lainnya, yakni XBB dan XBB.1 yang kebal dan bisa menghindari antibodi.
Walau demikian, XBB.1.5 dikabarkan memiliki mutasi yang membuatnya mengikat lebih erat ke sel, yang dapat memberikan keunggulan pertumbuhan.
Jadi, itulah rangkuman beberapa fakta mengenai Omicron XBB.1.5 jadi varian Covid-19 yang paling menular. Hadirnya kabar ini tentu membuat kita harus lebih waspada, menjaga kesehatan, dan semakin meningkatkan protokol kesehatan.
Baca juga:
- Waspada! Omicron BF.7 Sudah Masuk Indonesia, Total Ada 15 Kasus
- Subvarian Baru Omicron BN.1 Masuk Indonesia Jelang Nataru
- Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 Dominasi Kasus Covid-19 di Indonesia