Jangan Salah! Influenza Itu Berbeda dengan Selesma
Yuk Ma, cari tahu lebih lengkapnya
5 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telah terjadi salah paham di masyarakat, termasuk Mama Milenial di Indonesia selama ini. Jika Mama atau anggota keluarga mengalami gejala batuk, pilek dan lainnya, hal itu langsung disebut flu. Padahal, flu itu adalah penyakit yang jauh lebih serius, Ma.
Gejalanya hampir sama dengan selesma, namun yang perlu Mama ketahui, flu adalah sebuah penyakit saluran nafas akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penularan virus ini mudah terjadi melalui udara dan percikan ludah (droplet) seseorang yang terinfeksi.
Pada penelitian yang dilakukan pada 1999-2003 di Indonesia, Herman K., dkk, melaporkan bahwa 11,1% dari penderita dengan gejala batuk, pilek, demam dan lainnya didapatkan positif terinfeksi virus influenza. Bahkan, WHO memperkirakan sebanyak 500.000 kematian terjadi setiap tahun karena penyakit ini.
Untuk lebih mengetahui dan mengenal penyakit influenza lebih mendalam, berikut Popmama.comberikan informasi lebih detailnya
Editors' Pick
Gejala Penyakit
Dalam konferensi pers Ayo #StopFlu yang diadakan beberapa hari lalu di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI menyampaikan bahwa influenza itu lebih dari selesma. Berikut paparan gejalanya
Influenza ≠ Selesma | ||
---|---|---|
Gejala | Selesma | Influenza |
Demam | Jarang | Tiba-tiba, seringkali demam tinggi, berakhir dalam 3-4 hari |
Sakit kepala | Jarang | Sering |
Nyeri dan pegal | Ringan | Biasa terjadi, dan sering sangat sakit |
Lemah | Jarang/Lemah | Sedang sampai berat, bisa sampai satu bulan |
Berbaring di tempat tidur | Jarang | Sering, bisa sampai 5-10 hari |
Pilek | Sering | Kadang-kadang |
Bersin-bersin | Biasa | Kadang-kadang |
Tenggorokan sakit | Biasa | Kadang-kadang |
Batuk | Kadang-kadang, Ringan-sedang | Biasa, bisa menjadi parah |
Komplikasi yang bisa terjadi | Sinus atau infeksi telinga | Pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, dapat mengancam jiwa |
Pencegahan dengan Vaksin
Virus influenza termasuk dalam family orthomyxoviridae, di mana virus ini diklasifikasikan menjadi type A dan type B yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia yang dapat menyebabkan kematian.
Virus influenza musiman yang dominan beredar dapat berubah setiap tahun, sehingga WHO mengeluarkan rekomendasi tahunan komposisi strain virus influenza yang terkandung pada vaksin influenza di setiap musimnya. Setiap vaksin influenza ini mampu mencegah individu dari virus type A dan type B.
Agar terhindar dari virus ini, Mama dan keluarga bisa mendatangi rumah sakit atau ke tenaga medis untuk mendapatkan vaksin influenza.
Vaksin influenza ini efektif melindungi sampai dengan 90% individu sehat berusia kurang dari 65 tahun yang telah menerima vaksin.
Rekomendasi WHO tersebut digunakan mulai dari bulan Maret hingga Oktober 2018.
Siapa Saja yang Memerlukan Vaksin Influenza?
Mereka yang memerlukan vaksin influenza adalah:
- Bayi yang berusia lebih dari 6 bulan
- Semua orang dewasa terutama:
- Usia lanjut
- Wanita hamil
- Penderita diabetes, gangguan ginjal kronik, kanker
- Penderita dengan penurunan kekebalan tubuh
- Penderita gangguan pernafasan kronik
- Penderita penyakit kardiovaskular
- Pekerja/karyawan
- Calon jemaah haji dan umroh
- Petugas kesehatan
Perlu diketahui bahwa vaksin ini bukan merupakan vaksin gratis yang disediakan pemerintah, maka untuk mendapatkannya Mama dan keluarga harus mengeluarkan biaya. Namun, itu bukan menjadi masalah kan, Ma? Karena, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Yuk, segera vaksinasi, Ma!
Baca juga:
- Pahami Gejala dan Cara Mengobati Flu Singapur pada Anak
- Apakah Tamiflu Aman untuk Mengobati Flu pada Balita?
- 7 Rekomendasi Obat Flu yang Tak Perlu Resep Dokter