Hati-Hati, Pakai Vape & Rokok Bergantian Berisiko Terkena Stroke!
Bahan kimia vape dan rokok bisa sebabkan gangguan pembuluh darah yang memicu stroke & jantung
28 Agustus 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vape atau rokok elektrik memang sudah sejak lama digandrungi banyak orang. Sejauh ini tak sedikit orang yang berpendapat bahwa, device ini aman digunakan sebagai pengganti rokok konvensional, karena tidak mengandung tembakau.
Bahkan saat ini banyak orang yang menjadi ‘double user’, menggunakan rokok konvensional sekaligus vape.
Padahal, menurut dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan Sp.P(K) vape tidak lebih aman dari rokok konvensional. Bahkan penggunaan keduanya (vape dan rokok konvensional), bisa meningkatkan risiko penyakit stroke dan jantung
Berikut ini Popmama.com rangkum berita selengkapnya mengenai penggunaan vape dan rokok bergantian berisiko terkena stroke.
Editors' Pick
1. Vape tidak lebih aman dari rokok konvensional
Kamu pengguna aktif vape?
Vape merupakan sebuah device yang digunakan sebagai penghantar nikotin secara elektronik. Penggunaan alat ini dianggap lebih aman, karena tidak menggunakan tembakau asli yang mengandung nikotin.
Karena pendapat ini, tak sedikit orang yang meyakini bahwa, vape bisa membantu menghentikan kecanduan rokok konvensional.
Padahal, menurut dr. Erlina, kenyataannya vape tidak lebih aman dari rokok konvensional. Di dalam vape juga terkandung sejumlah bahan kimia berbahaya, yang berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan kanker.
“Rokok elektrik tidak lebih aman dibandingkan dengan rokok biasa. Sama seperti rokok biasa, rokok elektrik juga mengandung agen kimia berbahaya yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker,” kata dr. Erlina saat diwawancarai Popmama.com pada Selasa (23/1/2024).
2. Penggunaan vape dan rokok konvensional dilarang
Karena kepercayaan yang tidak mendasar terkait vape, banyak orang akhirnya memilih menjadi double user. Mereka menggunakan rokok konvensional dan vape, bahkan secara bergantian.
Tentu hal ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan ke depannya. Begitu juga yang disampaikan oleh dokter Erlina, dilansir dari IDN Times pada Selasa (27/8/2024).
“Tidak boleh (menggunakan vape dan rokok konvensional). Salah satu saja tidak boleh, apalagi dua-duanya. Karena gabungan nikotin dan zat kimianya menjadi lebih banyak jumlahnya. Sehingga lebih mudah terkena kerusakan di berbagai organ termasuk jantung dan otak,” ujarnya.