10 Penyebab Sakit Perut Bagian Tengah dan Cara Mengatasinya

Penyebabnya beragam, mulai dari penyakit hingga gaya hidup yang tidak sehat

4 Desember 2024

10 Penyebab Sakit Perut Bagian Tengah Cara Mengatasinya
Freepik/benzoix

Sakit perut bagian tengah adalah keluhan yang umum dan seringkali membingungkan. Gangguan kesehatan ini biasanya terjadi di area penting sistem pencernaan. Contohnya lambung, usus, pankreas, dan hati. 

Terkadang, rasa nyeri bisa muncul secara mendadak, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Sementara di lain waktu, kondisi ini mungkin bisa berkembang secara perlahan dan memicu masalah kronis di sistem pencernaan, terutama jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. 

Banyak faktor yang menjadi penyebab rasa sakit ini, mulai dari gaya hidup tidak sehat, gangguan pencernaan, hingga masalah organ dalam. 

Nah, supaya terhindar dari risikonya, penting bagi kamu mengetahui apa saja yang menjadi penyebab sakit perut bagian tengah. Simak informasi selengkapnya, di Popmama.com!

1. Gastritis (peradangan lambung)

1. Gastritis (peradangan lambung)
Freepik/Stefamerpik

Gastritis terjadi ketika lapisan lambung mengalami peradangan akibat infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi non steroid (OAINS).

Studi yang diterbitkan dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa, infeksi H. pylori adalah penyebab utama gastritis kronis, terutama di negara berkembang. 

Gejalanya meliputi rasa nyeri atau terbakar di bagian tengah perut yang memburuk setelah makan. Gastritis bisa diatasi dengan mengonsumsi obat penurun asam lambung.

2. Pola makan yang tidak teratur

2. Pola makan tidak teratur
Freepik

Pola makan yang tidak teratur bisa menyebabkan dispepsia fungsional. Gejala utamanya termasuk rasa kenyang berlebihan, kembung, dan nyeri di bagian tengah atas perut.

Menurut penelitian dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology, sekitar 20% populasi dunia mengalami dispepsia fungsional. Untuk meredakan sakit perut tersebut, kamu perlu melakukan perubahan gaya hidup, seperti makan dalam porsi kecil dan menghindari makanan berlemak.

3. Ulkus peptikum

3. Ulkus peptikum
Freepik/Wayhomestudio

Ulkus peptikum adalah luka yang muncul di lapisan lambung atau usus dua belas jari akibat infeksi H. pylori atau penggunaan OAINS dalam jangka panjang. Nyeri biasanya terasa di bagian tengah atas perut dan dapat memburuk saat perut kosong.

Studi dari American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa, ulkus peptikum sering kali membaik dengan pengobatan yang melibatkan penghambat pompa proton dan antibiotik. Namun, perubahan gaya hidup juga sangat penting untuk mencegah kekambuhan.

4. Konsumsi alkohol berlebihan

4. Konsumsi alkohol berlebihan
Freepik/fxquadro

Mengonsumsi alkohol berlebihan bisa memicu peradangan di pankreas atau pankreatitis. Gejalanya mencakup nyeri hebat di tengah perut yang menjalar ke punggung.

Untuk mengatasi kondisi ini, kamu perlu melakukan terapi medis yang mengharuskan kamu berpuasa untuk mengistirahatkan pankreas, serta pemberian cairan intravena untuk meredakan nyeri lambung.

Editors' Pick

5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Freepik/pch.vector

Irritable Bowel Syndrome IBS adalah gangguan kronis pada usus besar yang menyebabkan nyeri perut tengah disertai perubahan pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi. Gejala tersebut bisa semakin buruk jika seseorang mengalami stres atau kecemasan berlebih. 

Cara mengatasinya, kamu bisa mulai memperbaiki pola makan, serta mengelola stres dengan baik. 

6. Penyakit Crohn

6. Penyakit Crohn
Freepik/Jcomp

Penyakit Crohn adalah salah satu jenis radang usus yang dapat memengaruhi seluruh saluran pencernaan. Rasa sakit sering terasa di bagian tengah bawah perut, disertai diare kronis dan penurunan berat badan.

Menurut riset, penyakit ini lebih sering terjadi di negara-negara maju, kemungkinan karena faktor genetik dan gaya hidup. Tentu, untuk mengatasinya kamu perlu mengonsumsi obat dari dokter, serta memperbaiki gaya hidup dengan istirahat yang cukup dan jangan telat makan. 

7. Apendisitis

7. Apendisitis
Freepik/katemangostar

Apendisitis atau penyakit usus buntu dimulai dengan rasa sakit di sekitar pusar, yang kemudian berpindah ke bagian kanan bawah perut. Rasa nyeri biasanya muncul hanya di satu sisi perut. Namun, rasa sakitnya bisa terasa di tengah perut saat awal-awal apendisitis muncul. 

Penting bagi kamu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi ini. Sebab, jika tidak segera ditangani, apendisitis bisa memicu komplikasi serius seperti peradangan hingga pecahnya usus buntu.

8. Hernia Umbilikalis

8. Hernia Umbilikalis
Freepik/azarov74m

Hernia umbilikalis terjadi ketika bagian usus menonjol melalui dinding otot perut di sekitar pusar. Gejalanya meliputi nyeri ringan hingga berat di tengah perut, terutama saat batuk atau mengangkat benda berat.

Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi hernia. Operasi biasanya dilakukan, terutama jika nyeri dan gangguan pencernaan akibat hernia tak kunjung membaik setelah minum obat. 

9. Mengonsumsi makanan berlemak

9. Mengonsumsi makanan berlemak
freepik
Makanan cepat saji tinggi lemak

Mengonsumsi makanan berlemak tinggi bisa memicu obesitas. Kondisi ini berisiko menyebabkan seseorang mengalami sakit perut di bagian tengah. Sakit perut biasanya terasa setelah makan, serta bisa menjalar hingga ke bahu kanan. 

Kamu bisa mengatasinya dengan cara mengurangi konsumsi makanan berlemak, serta diet terutama bagi pengidap obesitas. 

10. Stress dan psikosomatik

10. Stress psikosomatik
Freepik/Wayhomestudio

Stres dan kecemasan sering kali menyebabkan ketegangan otot di perut, yang dapat memicu rasa sakit di bagian tengah perut. Gangguan ini dikenal sebagai nyeri psikosomatik.

Penelitian dalam Journal of Psychosomatic Research menunjukkan bahwa, manajemen stres seperti meditasi dan terapi kognitif, dapat membantu mengurangi gejalanya. 

Itulah 10 penyebab sakit perut bagian tengah dan cara mengatasinya.  Sakit perut bagian tengah memiliki banyak kemungkinan penyebab yang memerlukan pendekatan diagnosis yang hati-hati.

Jika kamu mengalami nyeri yang persisten atau memburuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat. 

Baca juga:

The Latest