Kenali Menopause Dini yang Perlu Mama Waspadai!
Hal-hal yang wajib Mama ketahui mengenai menopause dini
9 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang perempuan memang memiliki tantangan tersendiri. Seperti yang kita ketahui, beranjak dewasa, perempuan akan mengalami berbagai perubahan fisik dan keadaan emosi yang turut disebabkan karena kondisi perdarahan dan siklus menstruasi.
Tak terkecuali, saat periode siklus mentruasi tersebut berhenti atau yang biasa disebut dengan menopause, kita pun akan mengalami perubahan sejenis dalam kadar yang berbeda, di mana hal ini umumnya terjadi di usia 40-an atau 50-an.
Akan tetapi, tahukah Mama, menopause ternyata dapat dialami dalam waktu yang jauh lebih dini? Untuk itu, Mama sebaiknya mengenali lebih jauh mengenai penyebab dan gejala menopause dini sebagaimana dilansir dari laman healthline.
Apa yang menyebabkan menopause dini terjadi?
Secara medis, segala reaksi tubuh yang terjadi tidak sesuai dengan waktunya tentu mengarahkan sesuatu yang mengkhawatirkan. Hal tersebut turut berlaku apabila Mama mengalami menopause atau kondisi perdarahan dan siklus menstruasi lebih awal.
Untuk mengantisipasinya, Mama disarankan untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai hal-hal yang menyebabkan menopause terjadi secara dini. Mari kita pelajari masing-masing penyebab di bawah ini bersama-sama.
1. Faktor Gaya Hidup
Di era milenial ini, kita tentu memahami bahwa gaya hidup semakin bebas dan modern. Ada sisi positif yang dapat kita lihat dari perkembangan gaya hidup tersebut. Namun, di satu sisi yang lain, hal tersebut nyatanya turut memberikan efek samping yang negatif untuk kesehatan.
Salah satunya, gaya hidup yang terlalu bebas, seperti merokok dalam jangka waktu panjang dan kurang berolahraga, disebut oleh Mayo Clinic sebagai dua gaya hidup negatif yang menyebabkan terjadinya menopause secara dini.
Bukan hanya, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas diet vegetarian secara ketat dan kurangnya paparan sinar matahari dalam jangka waktu panjang sangat berpotensi dalam menyebabkan menopause dini.
2. Cacat Kromosom
Secara genetik, setiap individu memiliki kromosom yang di mana proses pembentukannya terjadi saat proses tumbuh kembang di dalam kandungan. Apabila pembentukan kromosom tidak lengkap atau cacat, maka individu perempuan berpotensi mengalami menopause dini.
Dilansir dari Healthline, kondisi genetik ini meliputi pure gonadal dysgenesis yang merupakan variasi dari sebuah kelainan bernama Turner Syndrome.
3. Penyakit Autoimun
Faktor genetik lainnya yang turut menyebabkan terjadinya menopause secara dini adalah penyakit. Salah satunya adalah penyakit autoimun yang merupakan kondisi di mana sistem imun tubuh yang seharusnya melindungi organ-organ berbalik menyerang.
Hal ini pada akhirnya membentuk sebuah peradangan yang sangat memengaruhi kondisi ovarium pada perempuan. Alhasil, menopause dini pun terjadi.
4. Epilepsi
Satu lagi, sebuah penyakit yang dapat memberikan efek samping menopause dini pada perempuan adalah penyakit epilepsi. Seperti yang kita ketahui, epilepsi merupakan gangguan kejang yang berasar dari otak.
Apabila perempuan mengalami hal tersebut, kegagalan ovarium berpotensi terjadi. Hal inilah yang kemudian secara lebih lanjut menyebabkan menopause, sebagaimana yang telah dibuktikan oleh beberapa penelitian.
Editors' Pick
Apa saja tanda-tanda menopause dini?
Setelah mengetahui penyebab dari kemungkinan terjadinya menopause secara dini, Mama tentu diharuskan untuk peka terhadap berbagai tanda-tanda yang menunjukkan potensi menopause dini tersebut.
Maka dari itu, kami menyediakan setidaknya 4 tanda-tanda menopause yang wajib untuk diketahui. Mari kita lihat masing-masing poin di bawah ini.
1. Kekeringan vagina
Tahukah Mama bahwa vagina merupakan satu-satunya organ tubuh yang dapat membersihkan kondisi fisiknya sendiri secara otomatis? Hal tersebut didukung karena keadaan yang di mana vagina selalu dilumasi dengan baik.
Akan tetapi, apabila Mama mengalami menopause secara dini, vagina akan mengalami kekeringan dalam jangka waktu yang lama. Hal inilah yang menandakan bahwa Mama sebentar lagi akan memasuki masa menopause dini.
2. Menstruasi tidak teratur
Selama mengalami periode siklus menstruasi, Mama pasti mengetahui rentang waktu di mana Mama akan mengalaminya, bukan? Apabila Mama menyadari bahwa siklus menstruasi tidak sesuai dengan rentang waktu tersebut, maka Mama mengalami menstruasi tidak teratur.
Dilansir dari Healthline, keadaan ini menjadi salah satu faktor yang mengisyaratkan bahwa Mama berpotensi mengalami menopause secara dini sebagai bukti konklusif.
3. Penurunan gairah seks
Beranjak dewasa, perempuan tentu turut merasakan dorongan seksual sebagai bagian dari keadaan naluriah setiap individu yang normal. Khususnya, Mama yang sudah berkeluarga dan membangun hubungan dengan Papa.
Namun, ketika Mama hendak mengalami menstruasi dini, Mama disebut akan mengalami perubahan di mana dorongan tersebut akan menurun dalam kadar yang rendah. Pasalnya, perubahan hormon terjadi sebagai dampak dari menopause dini.
4. Perubahan emosi
Selain perubahan hormon, Mama tentu mengetahui bahwa siklus perdarahan dan menstruasi pada perempuan turut memengaruhi perubahan emosi. Hal ini juga terjadi ketika Mama hendak mengalami menopause dini.
Mulai dari emosi yang mudah marah, sedih dan bersikap melankolis besar kemungkinan akan Mama rasakan saat menjelang hari-hari menghadapi menopause dini. Tidak menutup kemungkinan Mama akan merasa sangat tertekan tanpa sebab hingga memengaruhi pikiran.
Bagaimana cara mengatasi menopause dini?
Kita telah mengetahui beberapa penyebab dan tanda-tanda yang menjadi gejala menopause dini. Tentu, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk Mama belajar mengenai cara-cara yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi menopause dini.
Di bawah ini adalah 2 cara utama yang dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi menopause dini.
1. Menjaga gaya hidup
Seperti yang telah dijelaskan di atas, faktor gaya hidup turut menjadi alasan di balik terjadinya menopause dini. Maka dari itu, Mama sangat disarankan untuk menjaga gaya hidup Mama untuk tidak terlalu bebas dan minim aktivitas.
Mulailah membangun hari-hari dengan olahraga dan mengonsumsi makanan bernutrisi cukup. Apabila Mama termasuk perokok, Mama sebaiknya memulai upaya untuk menghentikan kebiasaan merokok atau membatasi kadar konsumsi rokok.
2. Melakukan beberapa terapi khusus
Selain gaya hidup, faktor genetik yang terjadi secara alami turut menjadi penyebab terjadi menopause seperti yang telah disebutkan di atas secara terperinci. Untuk itu, ada sebuah penanganan khusus dalam mengatasi menopause dini karena faktor genetik.
Salah satunya adalah melakukan terapi. Mama dapat mengandalkan Hormonereplacementtherapy (HRT) dan Menopausal hormone therapy (MHT) yang berfungsi menangkal kemungkinan menopause dini.