Waspada, Perempuan Ini Meninggal Usai Kolaps karena Sedot Lemak

Paru-parunya tertusuk dan kolaps saat operasi sedot lemak

6 Agustus 2022

Waspada, Perempuan Ini Meninggal Usai Kolaps karena Sedot Lemak
Freepik/ wavebreakmedia_micro

Sedot lemak sering kali menjadi pilihan prosedur kosmetik untuk mendapatkan tampilan tubuh yang diinginkan. Sebab, hasilnya instan sehingga banyak dicari oleh kaum perempuan. 

Namun, operasi liposuction (sedot lemak) ini juga perlu dipahami risiko efek sampingnya. Apabila tak berhati-hati dalam memilih klinik kecantikan yang menangani, keselamatan pasien menjadi taruhannya. 

Seperti yang diberitakan akhir-akhir ini, seorang wanita dikabarkan meninggal dunia usai menjalani prosedur sedot lemak. Menurut hasil otopsi, paru-paru pasien tertusuk selama operasi sehingga terjadi kolaps yang berujung merengang nyawa.

Berikut Popmama.com rangkum berita selengkapnya dari berbagai sumber. Cari tahu juga apa itu prosedur sedot lemak yang perlu Mama pahami.

Editors' Pick

1. Sedot lemak bisa berakibat fatal

1. Sedot lemak bisa berakibat fatal
Pexels/Gilmer Diaz Estela

Seorang perempuan yang dikabarkan meninggal dunia akibat sedot lemak bernama Mary Jane Thomas, istri penyanyi country Hank Williams Jr.

Dikutip dari laman Insider, laporan hasil otopsi Mary Jane menunjukkan adanya kerusakan parah di bagian paru-paru karena tertusuk alat selama operasi liposuction.

Mantan model tersebut diketahui meninggal dunia pada 22 Maret 2022 di rumah sakit Kota Jupiter, Florida, Amerika Serikat.

Kejadian fatal ini memang dapat terjadi apabila dokter yang bertugas selama prosedur ceroboh atau tidak terlalu memerhatikan.

Pasalnya, operasi sedot lemak bukanlah suatu prosedur yang mudah. Setiap dokter yang menangani harus teliti di mana ujung kanula (tabung hisap) mereka bekerja. 

Ketika tak sesuai prosedur, alat liposuction tersebut bisa menusuk organ lain dan mengancam jiwa pasien.

2. Hal yang perlu Mama ketahui seputar sedot lemak

2. Hal perlu Mama ketahui seputar sedot lemak
Freepik

Umumnya, operasi liposuction menjadi jalan keluar yang diambil oleh perempuan untuk menghilangkan lemak di beberapa bagian tubuh karena tak bisa dihilangkan dengan diet atau olahraga. 

Melansir WebMD, prosedur medis yang dilakukan dengan tujuan kosmetik/estetika ini biasanya digunakan untuk menghilangkan lemak di bagian pinggul, perut, paha, bokong, punggung, lengan, dan di bawah dagu atau wajah untuk memperbaiki bentuknya.

Selama tindakan, seorang dokter bedah akan menggunakan alat logam besar untuk menghilangkan lemak-lemak yang tak diinginkan sehingga penampilan tubuh pasien berubah sesuai keinginan. Jadi lebih ideal dan indah.

Sebelum penyedotan lemak dilakukan, dokter akan memberikan anestesi untuk meminimalisir kehilangan darah terlalu banyak, mengurangi memar, dan bengkak usai tindakan.

Setelah itu, dokter akan memecah sel-sel lemak menggunakan alat dari logam yang memiliki getaran dengan frekuensi tinggi. Lemak kemudian akan dikeluarkan dengan cara disedot melalui pembuatan sayatan kecil di beberapa bagian tubuh. 

Sebuah tabung penghisap akan dimasukkan sehingga lemak dapat dihilangkan. Prosedur yang memakan waktu 1-3 jam ini kemudian akan diakhiri dengan menjahit dan membalut area yang dibedah.

Pasien yang telah selesai menjalani sedot lemak biasanya akan menjalani rawat inap semalaman. Dokter juga akan memberikan antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi.

3. Tips menjalani prosedur sedot lemak yang aman

3. Tips menjalani prosedur sedot lemak aman
Pexels/Dmitriy Ganin

Setiap prosedur operasi yang dilakukan dengan tujuan kesehatan maupun keperluan kosmetik, pasti memiliki risiko. 

Praktik bedah apapun akan tetap aman, jika prosedur yang dijalankan memang sesuai dengan peraturan medis yang berlaku.

Apabila Mama tertarik melakukan liposuction, tetapi khawatir akan efek sampingnya, cermatlah dalam memilih klinik dan dokter yang akan menangani tindakan ini. 

Sebagian besar kasus pasien meninggal dunia selama prosedur sedot lemak disebabkan oleh kelalaian dokter di negara yang memiliki peraturan cukup longgar.

Oleh karenanya, American Society of Plastic Surgeons merekomendasikan dokter bersertifikat dengan setidaknya 6 tahun pelatihan bedah dan 3 tahun residensi bedah plastik jika Mama menginginkan perawatan semacam ini.

Prosedur ini terbilang aman, asalkan Mama melakukan konsultasi lebih dahulu. Biasanya, pasien di atas 45 tahun, perokok kronis, atau mereka yang obesitas lebih rentan untuk mengalami komplikasi.

Seorang dokter bisa membantu pasien menghempaskan lemak di tubuh mereka, selama batas aman yang telah ditentukan. 

Mayoritas dokter tidak akan melakukan sedot lemak dalam volume tinggi, melainkan hanya menghilangkannya kurang dari 6 liter karena berisiko menyebabkan komplikasi.

Jadi, berhati-hatilah sebelum memutuskan untuk sedot lemak ya, Ma. Bagaimana pun, keselamatan jiwa adalah hal yang penting untuk diperhatikan di samping penampilan. 

Selain liposuction, Mama bisa coba mengurangi kadar lemak di tubuh dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. 

Baca juga: 

The Latest