7 Kuliner Legendaris di Malang, Resep Autentik dari Puluhan Tahun Lalu
Ada yang sudah berdiri sejak lebih dari 100 tahun lalu!
24 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Malang yang berhawa sejuk tidak hanya menawarkan wisata alam yang memesona serta taman bermain anak yang seru, tetapi juga ragam kuliner yang bakal memanjakan lidah.
Jika Mama berkunjung ke kota terbesar kedua di Jawa Timur itu, jangan lupa mampir mencicipi kuliner legendarisnya yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama 7 kuliner legendaris di Malangdengan resep autentik sejak puluhan tahun lalu.
1. Warung Sate Gebug berdiri sejak 1920
Kuliner legendaris di Malang yang bisa kamu coba adalah Warung Sate Gebug. Warung Sate Gebug sudah melegenda sejak lebih dari 100 tahun lalu. Berdiri sejak tahun 1920 di Jalan Jenderal Basuki Rachmat No. 113A, Kota Malang, Warung Sate Gebug tidak pernah berpindah tempat dan membuka cabang sama sekali.
Tempat makan ini menawarkan kuliner nikmat sate daging sapi yang berbeda dari tempat lainnya. Sebelum dimasukkan ke dalam tusukan sate, daging sapi terlebih dahulu di-gebug atau dipukul hingga daging sapi menjadi lunak dan lembut saat dimasak.
Mama bisa menikmati beragam menu di warung makan ini mulai dari harga Rp 25.000 hingga Rp 30.000.
2. Tahu Lontong Lonceng berdiri sejak 1935
Bagi pencinta kuliner berbumbu kacang, wajib mencicipi tahu lontong dari warung Tahu Lontong Lonceng yang sudah berdiri sejak 1935. Ini jadi salah satu kuliner legendari di Malang yang layak dicari saat berkunjung ke sana.
Terletak di Jalan Laksamana Martadinata No. 66, Kota Malang, tempat makan legendaris ini nyaris tidak pernah sepi.
Ada tiga menu tahu lontong yang bisa Mama cicipi, mulai dati tahu telur lontong tahu telur nasi, dan tahu lontong biasa, yang dibanderol dari Rp 11.000 saja.
Editors' Pick
3. Depot Rawon Nguling berdiri sejak tahun 1942
Datang ke kota Malang yang dingin, rasanya sangat cocok sambil menikmati hidangan hangat khas Jawa Timur seperti rawon. Salah satu warung makan rawon legendaris di Malang adalah Depot Rawon Nguling yang sudah berdiri sejak tahun 1942
Berlokasi di Jl. Zainul Arifin No.62, Klojen, Malang, depot makan ini menyajikan nasi rawon dengan kuah rempah yang khas. Selain rawon yang jadi favorit, ada beberapa makanan khas Jawa Timur yang juga dijual di sini. Mama bisa mencicipinya mulai dari harga Rp 22.000 hingga Rp 55.000.
4. Depot Hok Lay berdiri sejak 1946
Depot Hok Lay sudah berdiri sejak 1946 di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 10, Klojen, Malang.
Berawal dari sebuah warung es, usaha Depot Hok Lay terus berkembang hingga menyajikan beragam kuliner legendaris sejak puluhan tahun lalu. Depot makan yang namanya berasal dari bahasa Hokkian, yang berarti rezeki datanglah, memiliki ciri khas desain klasik yang masih dipertahankan sejak tahun 40-an.
Menu khasnya adalah pangsit cwimie yang berisi pangsit renyah, daging ayam, bawang goreng, dan daun bawang, yang dibanderol mulai dari Rp 15.000 per mangkuk.
5. Soto Ayam Lombok berdiri sejak 1955
Dibuka sejak tahun 1955 oleh H. Abdulrahman, Soto Ayam Lombok tetap menjadi favorit para penikmat kuliner yang berkunjung ke Malang hingga sekarang.
Bukan karena berasal dari daerah Lombok, NTB, atau banyak mengandung lombok (cabai), nama Lombok disematkan karena tempat makan ini pertama kali beroperasi di Jalan Lombok No. 1, Kasin, Kota Malang.
Kini Soto Ayam Lombok telah dijalankan oleh generasi ketiga keluarga H. Abdulrahman dengan tetap mempertahankan resep legendarisnya sejak puluhan tahun lalu.
Tempat makan ini hanya menjual soto saja. Ada tiga pilihan menu yang ditawarkan, yaitu soto ayam biasa, soto ayam istimewa, dan soto ayam spesial. Untuk semangkuk soto ayam biasa, Mama hanya perlu merogoh kocek Rp 25.000. Sementara jika ingin ditambah jeroan dan rempela hati, Mama bisa memilih soto ayam istimewa yang dibanderol Rp 35.000 satu mangkuk. Serta Rp 40.000 untuk soto ayam spesial yang berisi tambahan jeroan, hati, ampela, kulit dan brutu.
6. Sego Goreng Resek berdiri sejak 1959
Awalnya tempat makan ini berada berdekatan dengan tempat pembuangan sampah, sehingga dikenal dengan nama resek yang berarti sampah.
Berdiri sejak tahun 1959, sego resek yang mirip dengan nasi mawut khas Jawa Timur ini terus konsisten dan dapat bertahan hingga puluhan tahun.
Sego resek bisa dimasak hingga 80 dan 100 porsi dalam satu wajan super besar. Mama bisa menambahkan lauk seperti telur, rempela hati, kepala dan sayap ayam.
Untuk mencicipi sepiring sego resek, Mama cukup merogoh kocek mulai dari Rp 12.000.
7. Rujak Cingur Bude Ruk berdiri sejak 1960
Meski terletak di gang sempit tak menghalangi para pemburu kuliner untuk mengunjungi warung Rujak Cingur Bude Ruk yang sudah berdiri sejak tahun 1960.
Makanan yang berisi campuran berbagai sayuran, cingur sapi, serta bumbu kacang dan petis yang khas, membuat makanan tradisional ini terus bertahan hingga puluhan tahun.
Untuk mencicipi seposri rujak cingur Bude Ruk yang ada di Jalan Soeroeji No. 17 Gang 1, Kepanjen, Malang, Mama cukup merogoh kocek mulai dari Rp 15.000.
Itulah7 kuliner legendaris di Malang. Mama sudah pernah mencicipinya?
Baca juga:
- 11 Rekomendasi Hidden Gems Kuliner di Kawasan Pecinan Glodok
- 7 Rekomendasi Kuliner di Pasar Lama Tangerang, Wajib Dicoba!
- 15 Daftar Promo 17an, Mulai Kuliner hingga Retail