Surat Al Baqarah Ayat 83: Perintah untuk Bani Israil dan Umat Muslim
Surat Al Baqarah ayat 83 berisikan perintah Allah untuk kaum Bani Israil dan umat Muslim. Apa saja?
25 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surat Al Baqarah ayat 83 menceritakan tentang pengingkaran yang dilakukan oleh kaum Bani Israil terhadap perjanjian yang mereka buat dengan Allah SWT.
Ada beberapa perintah Allah untuk kaum Bani Israil yang tercantum di dalam ayat tersebut. Namun isi perintah di dalamnya juga dikenakan bagi seluruh umat Muslim masa kini sebagai pengingat.
Apa saja isi perintahnya? Berikut Popmama.com rangkumkan informasi lengkapnya.
1. Surat Al-Baqarah ayat 83 dan artinya
Berikut ini surat Al Baqarah ayat 83, latin, dan artinya.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ
Arab Latin: Wa iz akhaznaa miisaaqa banii israa`iila laa ta'budụna illallaaha wa bil-waalidaini ihsaanaw wa zil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wa qulu lin-naasi husnaw wa aqiimus-salaata wa aatuz-zakaah, summa tawallaitum illaa qaliilam mingkum wa antum mu'riduun
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu, bapak, para kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata baik kepada manusia, dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat. Lantas kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
2. Perintah untuk tidak menyekutukan Allah
Menurut tafsir dari Ibnu Katsir, melalui ayat ini Allah mengingatkan kaum Bani Israil terhadap apa yang telah Dia perintahkan kepada mereka dan pengambilan janji oleh-Nya atas hal tersebut dari mereka, tetapi mereka berpaling dari semuanya itu dan menentang secara disengaja dan direncanakan, sedangkan mereka mengetahui dan mengingat hal tersebut.
Meski perintah dalam ayat tersebut ditujukan kepada Bani Israil, namun isi perintah di dalamnya juga dikenakan bagi seluruh muslim masa kini sebagai pengingat. Mulai dari perintah beribadah kepada Allah hingga berbuat baik kepada kedua orang tua serta sesama muslim.
Dilansir di NU Online, tafsir Tahlili menjelaskan Allah mengingatkan Nabi Muhammad SAW, ketika Dia menetapkan atas Bani Israil akan janji yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah sesuatu selain Allah. Allah melarang mereka beribadah kepada selain Allah, biarpun berupa manusia atau berhala dan lain-lain, karena hal itu berarti mempersekutukan Allah dengan benda-benda tersebut.
Agama Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya semua menekankan untuk menyembah Allah yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun, seperti firman Allah:
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun." (an-Nisa'/4:36)
Janji dari Bani Israil ini diawali dengan janji memenuhi hak Allah, hak yang tertinggi dan terbesar yaitu hanya Dia semata-mata yang berhak disembah, tidak ada sesuatu pun yang disekutukan dengan Dia. Semua makhluk diperintahkan menyembah-Nya dan untuk tugas inilah sebenarnya mereka diciptakan.
Editors' Pick
3. Perintah untuk berbuat kepada kedua orangtua
Sesudah menyebutkan hak Allah, tafsir Tahlili juga menjelaskan perintah berbuat kebajikan kepada orang tua, suatu amal kebajikan yang tertinggi. Karena melalui kedua orangtualah Allah menciptakan manusia. Allah berfirman:
"Dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua," (an-Nisa'/4:36)
Berbuat kebajikan kepada orangtua ialah dengan mengasihi, memelihara dan menjaganya dengan sempurna serta menuruti kemauannya selama tidak menyalahi perintah Allah.
Hikmah berbakti kepada ibu dan bapak ialah karena ibu bapak itu telah berkorban untuk kepentingan anaknya pada waktu masih kecil dengan perhatian yang penuh dan belas kasihan. Mereka mendidiknya dan mengurus segala kepentingan anaknya itu ketika masih lemah, belum dapat mengambil suatu manfaat dan belum dapat pula menghindar dari suatu bahaya.
Orang tua memberikan kasih sayang yang tidak ada tandingannya. Apakah tidak wajib bagi anak memberikan balasan kepada ibu-bapaknya sebagai imbalan atas budi baiknya? Allah berfirman:
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)". (ar-Rahman/55:60)
Kecintaan kedua orang tua kepada anaknya disebabkan:
- Rasa cinta kasih yang dianugerahkan Allah kepada keduanya untuk menyempurnakan nikmat-Nya demi terpeliharanya jenis manusia.
- Rasa syukur terhadap anak-anaknya.
- Harapan pada masa depan anaknya untuk dapat menolongnya baik dengan harta maupun dengan tenaga dalam kehidupan.
- Dapat melanjutkan misi kedua orangtuanya.
4. Perintah berbuat baik pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin
Perintah yang dikandung dalam surah Al Baqarah ayat 83 selanjutnya adalah perintah berbuat baik pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin.
Berbuat kebaikan kepada kerabat adalah faktor yang memperkuat tali persaudaraan. Kerabat yang dimaksud adalah orang-orang yang berhubungan darah ya, Ma.
Kemudian Allah menyebutkan pula hak orang-orang yang memerlukan bantuan, yaitu anak yatim dan orang miskin. Berbuat baik kepada anak yatim ialah mendidiknya dengan baik dan memelihara segala hak-haknya.
Al-Qur'an dan Sunah sangat menganjurkan agar memperhatikan anak yatim walaupun ia kaya, karena yang dipandang ialah keyatimannya. Mereka telah kehilangan orang yang menjadi tempat mereka mengadu. Allah mewasiatkan anak-anak yatim kepada masyarakat agar menganggap mereka itu sebagai anak sendiri, untuk memberikan pendidikan. Jika mereka terlantar, mereka dapat menimbulkan kerusakan pada anak-anak lainnya, dan akibatnya lebih besar pada bangsa dan negara.
Berbuat baik kepada orang miskin ialah memberikan bantuan kepada mereka terutama pada waktu mereka ditimpa kesulitan. Nabi bersabda:
"Orang yang menolong janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah." (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah).
Allah mendahulukan menyebut anak yatim daripada orang miskin karena orang miskin itu dapat berusaha sendiri untuk mencari makan. Sedangkan anak yatim, dikarenakan masih kecil, belum sanggup berusaha sendiri.
5. Perintah untuk mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama manusia
Menurut tafsir Tahlili, sesudah mendapat perintah berbuat kebaikan kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, kemudian Allah memerintahkan mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama manusia.
Kata-kata baik yang dimaksud adalah perkataan yang membuat seseorang tenang dan nyaman kala mendengarkan.
6. Perintah untuk melaksanakan salat dan membayar zakat
Berdasarkan tafsir Tahlili, Allah selanjutnya memerintahkan kepada Bani Israil untuk melaksanakan salat dan zakat seperti yang digariskan Allah untuk mereka.
Salat bertujuan memperbaiki jiwa, membersihkannya dari kerendahan budi dan menghiasi jiwa dengan rupa-rupa keutamaan. Ruh salat ialah ikhlas kepada Allah, tunduk kepada kebesaran dan kekuasaan-Nya. Apabila salat itu kosong dari ruh tersebut, tidak akan memberi faedah apa pun.Bani Israil selalu mengabaikan ruh salat itu sejak dahulu sampai waktu Al-Qur'an diturunkan, dan bahkan sampai sekarang.
Zakat juga diperintahkan kepada mereka, karena zakat mengandung maslahat bagi masyarakat. Orang-orang Yahudi dahulu mempunyai beberapa macam kewajiban zakat. Tetapi Bani Israil berpaling dari perintah-perintah itu, tidak menjalankannya, bahkan menghindarinya.
Termasuk penyelewengan mereka ialah menganggap pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan yang menetapkan hukum halal dan haram, menambah upacara-upacara agama menurut keinginan mereka, meninggalkan nafkah terhadap kerabat, melalaikan zakat, tidak melakukan amar makruf nahi mungkar, serta perbuatan lain yang meruntuhkan agama.
Hanya sebagian kecil dari mereka pada zaman Musa a.s. atau pada tiap zaman yang taat pada perintah Allah. Pada tiap zaman, pada tiap bangsa atau umat selalu ada golongan orang yang ikhlas berjuang memelihara kebenaran sesuai dengan keyakinan dan kemampuan mereka. Namun demikian bila kemungkaran telah menyebar pada umat itu, kehadiran orang-orang ikhlas itu tidaklah mencegah turunnya azab Allah.
Di akhir ayat ini Allah berfirman:
"Dan kamu (hai Bani Israil) selalu berpaling."
Ayat ini menunjukkan kebiasaan dan kesukaan mereka tidak menaati petunjuk dan perintah Ilahi, sehingga tersebarlah kemungkaran dan turunlah azab kepada mereka.
Semoga pemaparan mengenai isi surat Al Baqarah ayat 83 tentang perintah Allah untuk kaum Bani Israil dan umat Muslin yang telah dirangkumkan Popmama.com tadi bisa menambah pengetahuan Mama ya!
Baca juga:
- Isi Surat Al Baqarah Ayat 183: Kewajiban Berpuasa bagi seorang Muslim
- Salat Istikharah Jodoh: Niat, Bacaan Doa, dan Tata Caranya
- Ayat Al-Qur'an dan Hadis soal Berbuat Baik pada Tetangga Menurut Islam