Tak Bisa Ereksi di Pagi Hari? Ini yang Harus Papa Waspadai
Sesekali tidak mengalami ereksi pagi masih wajar. Tapi jika sering terjadi, Papa harus waspada, ya
23 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi laki-laki dewasa, penis yang ‘berdiri’ di pagi hari sudah tentu jadi hal yang lumrah. Ereksi pagi benar-benar sesuatu yang normal dan sehat. Itu adalah tanda penting bahwa Papa memiliki fungsi seksual yang baik.
Sayangnya, terkadang laki-laki bisa saja tak mengalami ereksi saat bangun tidur di pagi hari. Dalam kondisi tertentu hal itu bisa saja wajar terjadi. Namun, tidak adanya ereksi di pagi hari juga berpotensi menjadi tanda bahwa kamu mulai mengalami masalah kesehatan seksual, seperti disfungsi ereksi.
Apa itu ereksi pagi? Apa yang harus diwaspadai bila tak mengalaminya? Berikut Popmama.com rangkum secara lengkap fakta tentang ereksi pagi hari, juga penyakit yang perlu diwaspadai bila tidak mengalami ereksi pagi.
Editors' Pick
1. Apa itu ereksi pagi?
Ereksi pagi atau dalam istilah medis dikenal dengan ereksi nokturnal, merupakan ereksi yang terjadi saat tidur dan kemungkinan besar ereksi masih terjadi saat laki-laki bangun di pagi hari. Faktanya, menurut International Society for Sexual Medicine, kebanyakan laki-laki akan mengalami tiga hingga lima kali ereksi saat tidur di malam hari.
Ereksi nokturnal terjadi pada laki-laki dari segala usia, termasuk anak-anak dan remaja. Ini adalah kejadian normal dan bukan merupakan tanda masalah seksual atau kesehatan. Ereksi nokturnal merupakan indikator yang menunjukkan bahwa jantung, pembuluh darah, dan sistem saraf berfungsi dengan baik.
2. Penyebab terjadinya ereksi di pagi hari
Para ahli belum mengidentifikasi secara pasti mengapa ereksi nokturnal terjadi. Namun, teori saat ini menunjukkan bahwa beberapa faktor dapat berperan dalam ereksi nokturnal, mulai dari mimpi hingga perubahan kadar hormon yang terjadi saat kamu tidur.
- Rangsangan mental
Secara normal, ereksi terjadi ketika sistem saraf meningkatkan suplai darah ke penis, memungkinkan darah mengalir ke jaringan ereksi. Saat tekanan darah meningkat, penis menjadi lebih kencang dan menciptakan ereksi.
Ini dapat terjadi saat kamu terjaga, seperti saat berhubungan seks dan masturbasi, atau pada tahap tertentu dari siklus tidur malam. Sebagian besar, ereksi nokturnal terjadi akibat dari rangsangan mental, seperti mimpi.
Tidur manusia melibatkan beberapa tahapan yang berbeda dan unik, mulai dari N1 (tahap tidur paling ringan) hingga N3 (tahap tidur terdalam), dan tahap tidur mimpi atau dikenal dengan rapid eye movement (REM). Selama tidur REM, sistem saraf parasimpatis tetap sangat aktif, yang berarti banyak fungsi tubuh kamu yang tidak disengaja terus terjadi saat kamu tidur.
Jika kamu mengalami mimpi yang merangsang secara seksual, itu dapat menyebabkan kamu mengalami ereksi selama tidur REM. Ketika ereksi nokturnal terjadi akibat mimpi seksual, kamu bahkan dapat mengalami ejakulasi saat tidur alias mimpi basah.
- Perubahan hormon
Tingkat testosteron atau hormon seks laki-laki, meningkat secara bertahap saat tidur, seringkali dengan jumlah yang cukup signifikan.
Dalam sebuah penelitian, peneliti menemukan bahwa kadar testosteron laki-laki meningkat dari 15,3 ± 2,1 menjadi 25,3 ± 2,2 nmol/liter saat tidur malam. Peningkatan kadar testosteron ini bisa menjadi faktor dalam ereksi nokturnal.
- Rangsangan fisik
Saat kamu tidur, kontak fisik dengan pasangan atau bahkan hanya tekanan dari seprai, bantal, atau pakaian, dapat menyebabkan penis mengalami ereksi.
- Ingin buang air kecil
Ereksi dikendalikan oleh saraf sakral, yaitu kumpulan pasangan saraf yang keluar dari tulang belakang di daerah vertebra sakral, area di bagian bawah tulang belakang laki-laki.
Saat kandung kemih Papa terisi dengan cairan, itu dapat menekan saraf sakral dan merangsangnya, menyebabkan terjadinya ereksi. Jenis ereksi ini sering disebut sebagai ‘ereksi refleks’, karena tidak secara langsung disebabkan oleh rangsangan seksual.