Tips Masturbasi Sehat dari Dokter Boyke, Mari Disimak!
Sehatkah masturbasi? Apa manfaat dan efek sampingnya? Ini dia tips bermasturbasi sehat dari dr Boyke
19 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermasturbasi sering dilakukan remaja yang sudah mengalami pubertas, juga individu dewasa yang belum memiliki pasangan. Sehatkah masturbasi? Apa manfaat dan efek sampingnya? Yuk, kita simak tips bermasturbasi sehat dari ahli seksologi, dr Boyke.
Masturbasi merupakan proses memperoleh kepuasan seksual dengan menstimulasi organ seks oleh diri sendiri.
Pada laki-laki, masturbasi biasanya diakhiri dengan ejakulasi atau keluarnya sperma. Sedangkan pada perempuan, puncak kenikmatan masturbasi adalah orgasme.
Lewat channel Youtube-nya, dokter kandungan yang juga dikenal sebagai seksolog tersebut memberikan edukasi sehat mengenai masturbasi. Dirangkum Popmama.com, berikut tips sehat masturbasi dari dr Boyke.
1. Frekuensi masturbasi yang sehat
Dijelaskan dr Boyke, siklus pembentukan sperma dimulai dari testis yang memproduksi sperma muda, kemudian sperma matang, dan dikeluarkan (melalui mimpi basah atau masturbasi) membutuhkan waktu sekitar 3 hari.
"Jadi pada remaja (laki-laki), sekali 3 hari merupakan hal yang wajar," kata dr Boyke.
"Bagaimana dengan remaja wanita? Sama. Cuma harus diingat, untuk remaja wanita kalau Anda cuma menggesekkan guling saja, masih oke. Tapi kalau tangan sampai masuk, ingat Anda punya selaput dara. Dan selaput dara itu bisa robek!" dr Boyke mengingatkan.
Editors' Pick
2. Manfaat masturbasi bila dilakukan dengan frekuensi yang wajar
Sama halnya dengan hubungan seksual, aktivitas masturbasi juga dapat membakar kalori. Pada frekuesi yang wajar, pembakaran kalori dibutuhkan untuk menjaga berat badan ideal.
Pada beberapa penelitian, masturbasi juga diketahui dapat mencegah terjadinya pembengkakan dan kanker prostat, terutama bagi laki-laki yang berusia lanjut.
"Saat sperma keluar, tidak hanya sperma saja yang keluar tapi ada juga kelenjar-kelenjar, terutama kelenjar prostat. Ketika (sperma) dikeluarkan, prostat akan mengempis. Kalau tidak dikeluarkan, prostat akan bengkak," kata dr Boyke saat menjadi narasumber di salah satu podcast.