Cara Membedakan Gejala Covid-19 Delta dengan Flu Musiman
Serupa tapi tak sama!
18 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penambahan kasus pasien yang terinfeksi Covid-19 semakin bertambah disetiap harinya. Apalagi sekarang ada Varian Virus baru yang sudah masuk ke Indonesia, yaitu Delta.
Nah, Virus Varian Delta ini yang menambah total pasien yang sudah terpapar Covid-19. Gejala dari virus varian Delta ini berbeda dengan gejala yang ditimbulkan sebelumnya.
Bahkan, saat ini gejala yang ditimbulkan hampir mirip dengan gejala flu musiman.
Dikarenakan hal itu agar tidak menular ke orang lain, lebih baik mengetahui perbedaannya yang dirangkum Popmama.com!
1. Menyerang yang lebih muda
Virus yang pertama kali bermutasi di negara India ini memang sangat mendominasi di seluruh dunia terlebih satu bulan belakangan ini dan sifatnya pun dapat menular dengan cepat, bahkan lebih cepat daripada varian Alpha.
Setelah menciptakan gelombang besar serta menciptakan kekacauan parah di India, virus ini pun sudah mulai merebak di dunia.
Bahkan di Amerika Serikat, virus varian Delta ini menjadi virus dominan yang menginfeksi masyarakat disana.
Para peneliti mengatakan bahwa sakit kepala, sakit tenggorokan dan pilek sekarang menjadi gejala yang paling sering dilaporkan terkait infeksi Covid-19 di Inggris, diwartakan The Telegraph.
Peneliti yang melakukan studi Zoe Covid Symptom, Prof Tim Spector, mengatakan bahwa orang yang tertular varian virus corona Delta bisa merasakan gejala 'lebih pilek' atau mirip flu musiman, dan gejala varian Delta ini banyak dilaporkan pada kelompok orang yang lebih muda.
Editors' Pick
2. Yuk, ketahui perbedaannya
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa gejala awal dari orang yang terinfeksi Virus Corona di awal-awal pandemi adalah sebagai berikut :
• Batuk
• Demam
• Kehilangan bau (anosmia) atau rasa
Kendati demikian, Prof Spector mengatakan sekarang gejala-gejala Covid-19 biasa tersebut kurang umum pada orang yang terinfeksi virus corona varian Delta.
Tampaknya gejala Covid-19 varian Delta ini cenderung mirip flu musiman.
Hal itu didasarkan oleh data yang diterima para peneliti di Zoe Covid Symptom, yang telah mencatat gejala Covid-19 varian Delta yang dialami oleh ribuan orang di sebuah aplikasi.
"Sejak awal Mei, kami telah melihat gejala teratas pada pengguna aplikasi, dan mereka (gejala Covid-19 awal) tidak sama seperti sebelumnya (gejala varian Delta)," katanya.
"Demam tetap cukup umum, tetapi (gejala Covid-19) kehilangan penciuman tidak lagi muncul pada 10 gejala teratas," kata Spector yang merupakan profesor epidemiologi genetik di King's College London, Inggris.
Sedangkan gejala-gejala Covid-19 yang selama ini tampak khas, seperti kehilangan penciuman atau anosmia, sekarang jauh lebih jarang dilaporkan.
3. Tetap isoman saat kamu mengalami gejala flu yang mirip dengan Covid-19
Prof Spector menyarankan apabila mendapatkan gejala Covid-19 yang lebih ringan, mungkin hanya terasa seperti gejala pilek atau perasaan 'tidak enak' atau meriang seperti akan flu, tetaplah di rumah. Sebaiknya, jangan lakukan tes.
Tetap berjemur, konsumsi vitamin, dan lakukan olahraga di halaman rumah secara sendiri. Minimalisir bertemu dengan orang lain ketika kamu sedang merasa kurang enak badan.
Studi yang dilakukan para ilmuwan di Imperial College London React terhadap lebih dari 1 juta orang di Inggris, saat varian Alpha mendominasi, menemukan beberapa gejala tambahan.
Hal itu dilakukan untuk pencegahan agar kamu tak menularkan virus ke orang lain.
Selain itu, gejala-gejala Covid-19 akibat varian Delta yang dilaporkan di antaranya sebagai berikut.
- Menggigil
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tampak paling kuat di samping gejala klasik.
4. Ciri khusus Covid-19
Melansir Express, data dari studi ZOE, yang dikumpulkan antara Maret dan Mei 2021, menemukan ada enam kelompok gejala utama yang mungkin mengindikasikan Covid-19, bukan hanya pilek atau flu. Klaster ini meliputi:
- Seperti flu tanpa demam: Sakit kepala, kehilangan penciuman, nyeri otot, batuk, sakit tenggorokan, nyeri dada, tidak demam.
- Seperti flu dengan demam: Sakit kepala, kehilangan penciuman, batuk, sakit tenggorokan, suara serak, demam, kehilangan nafsu makan.
- Gastrointestinal: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, nyeri dada, tidak ada batuk.
5. Saat kondisi makin parah
Selain gejala ringan, Covid-19, khususnya Delta juga bisa menunjukkan beberapa tanda saat kondisi mulai parah. Berikut cirinya:
- Klaster parah dengan kelelahan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, batuk, demam, suara serak, nyeri dada, kelelahan.
- Klaster yang lebih parah, dengan kebingungan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot.
- Klaster yang sangat parah, perut dan pernapasan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare, sakit perut.
- Hidung meler bisa menjadi gejala virus corona. Hidung meler adalah salah satu dari empat gejala teratas varian Delta. Ini juga merupakan gejala umum dari pilek dan bisa menjadi gejala flu juga.
Jika pilek, hal teraman yang harus dilakukan adalah melakukan tes virus corona.
Rata-rata, dibutuhkan lima hari untuk gejala virus corona muncul, tetapi bisa memakan waktu hingga 10 hari.
Sebenarnya, hanya dengan tes swab atau PCR untuk memastikan orang mengidap Covid-19.
Baca juga:
- WHO Prediksi Akan Muncul Varian Baru Covid-19 yang Lebih Berbahaya
- Segera Bawa Bayi Positif Covid-19 ke RS Jika Tunjukkan Gejala Ini
- Suku Baduy Masih Nol Kasus Covid-19, Apa Ya Rahasianya?