Fakta Nurul Akmal, Atlet Olimpiade asal Aceh Jadi Korban Bullying
Padahal, berhasil menorehkan prestasi di Olimpiade Tokyo 2020
6 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nurul Akmal mencatatkan total angkatan 256kg, dengan snatch 115kg dan clean and jerk 141kg, demikian catatan resmi kompetisi.
Pada angkatan clean and jerk, Nurul kembali berhasil mengawali angkatannya di angka 141kg. Namun, ia gagal menuntaskan angkatannya saat beban dinaikkan menjadi 151kg pada kesempatan kedua.
Nurul Akmal telah berhasil membuat Indonesia bangga. Sayangnya, dia menjadi korban bullying oleh orang yang menyambutnya di bandara namun belum diketahui identitasnya.
Seperti apa sosok Nurul Akmal? Popmama.com akan membahasnya untuk kamu!
1. Meski belum menang tapi ia bikin bangga
Nurul Akmal dengan mulus membuka angkatan snatch seberat 107 kg. Demikian pula pada percobaan kedua, lifter asal Aceh itu dengan percaya diri berhasil melakukan angkatan 111 kg.
Perjuangan Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo 2020 harus berakhir. Nurul mencoba memasang angka 154 kg pada upaya terakhir.
Sayagnya, Nurul Akmal belum berhasil. Dia harus puas dengan clean and jerk di angka 141 kg untuk finish di posisi kelima.
Lagi pula selisih angkatan Nurul juga sudah cukup tertinggal jauh dari pesaing terdekatnya, Lee Seon Mi dari Korea Selatan dengan catatan snatch 125kg dan clean and jerk 152 kg, yang finish di posisi keempat.
Medali emas direbut oleh lifter China pemegang rekor dunia kelas +87 kg, Li Wenwen, dengan total angkatan 320 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 180kg), yang menjadi rekor baru Olimpiade di kelas tersebut.
Sementara itu, medali perak diraih oleh lifter Inggris Raya Emily Jade Campbell dengan total angkatan 283 kg (snatch 122 kg dan clean and jerk 161 kg). Emily Campbell menjadi lifter perempuan pertama Inggris yang menyumbang medali Olimpiade.
Lifter Amerika Serikat Sarah Elizabeth Robles mengamankan perunggu dengan angkatan total 282 kg (snatch 128 kg dan clean and jerk 154 kg).
Editors' Pick
2. Jadi korban body shaming
Sebagai lifter, tubuh Nurul Akmal terlihat lebih besar ketimbang atlet lainnya. Wajar saja, bentuk tubuhnya merupakan hasil kerja keras dan latihannya selama ini.
Sayangnya, tubuh Nurul Akmal justri dijadikan bulan-bulanan. Atlet yang mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 itu menjadi korban body shaming.
Bermula saat di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/8) malam. Dalam unggahan video yang beredar di Twitter, seseorang berteriak saat Nurul Akmal lewat, “yang paling kurus” saat baru saja menginjakkan kakinya di VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.