Fakta Peristiwa Perusakan Makam di Solo hingga Buat Gibran Marah
Kejadian ini dilakukan oleh siswa sebuah kesolah keagamaan
23 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa siswa pengikut sebuah lembaga pendidikan melakukan perusakan makam Cemoro Kembar di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah. Kasus ini pun menjadi hangat diperbincangkan.
Bahkan, Walikota Solo, Gibran Rajabuming geram mengetahui hal itu. Dia juga sempat mengungkapkan akan menindak tegas pelakunya sesuai hukum yang berlaku.
Dia menyerahkan kasusnya sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Lalu, apa saja fakta lain dari kasus tersebut?
Popmama.com merangkum informasinya hanya untuk kamu!
1. Gibran sangat marah dengan kejadian ini
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat mengungkapkan kekesalannya di hadapan media. Dia merasa perbuatan anak-anak yang merusak makam di Solo sudah sangat keterlaluan.
"Perusak makam sudah keterlaluan. Apalagi melibatkan anak-anak, nanti segera diproses sesuai hukum yang berlaku. Kami sudah menelusuri semuanya baik tenaga pengajar. Mereka pindahan dari suatu tempat," ujarnya.
Editors' Pick
2. Sekolah dari siswa tersebut tak berizin
Sekolah tempat siswa tersebut aka ditutup. Setelah diselidiki, tak memiliki izin. Selain itu, sekolah tersebut melanggar Surat Edaran No 067/1869 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Peran Satuan Tugas Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Solo.
Dalam SE nomor 7 huruf b poin 4 dijelaskan, sekolah yang ingin menggelar tatap muka harus mendapatkan izin dari wali kota sesuai kewenangannya melalui rekomendasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Solo.