Fakta Roti Berjamur, Apakah Masih Boleh Dimakan?
Berbahayakah jika roti berjamur tak sengaja termakan?
31 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jamur pada roti biasanya terlihat saat adanya perubahan warna pada roti dan bisa memengaruhi rasa. Jamur bertahan dengan memecah dan menyerap nutrisi material tempat mereka tumbuh, seperti roti. Biasanya berwarna putih, kuning, hijau, abu-abu, atau hitam, tergantung pada jenis jamur.
Jamur yang tumbuh pada roti termasuk Aspergillus, Penicillium, Fusarium, Mucor, dan Rhizopus. Terlebih lagi, ada banyak spesies yang berbeda dari masing-masing jenis jamur ini.
Lalu, apa saja fakta mengenai roti berjamur? Berikut ulasannya yang dirangkum Popmama.com!
1. Penyebab jamur di roti
Jamur di roti muncul saat kamu meninggalkan roti di dalam lingkungan yang lembap, gelap, dan hangat dalam waktu yang lama. Nggak semua roti yang disimpan di suhu pas bisa berjamur. Tapi, penyimpanan roti di tempat yang tepat dapat menghambat roti cepat berjamur.
Roti bisa beradaptasi dengan baik untuk tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembap. Jika kamu meletakkan roti di lemari atau breadbox yang hangat.
Jamur tumbuh dari spora kecil yang mengapung di udara. Ketika beberapa spora ini jatuh ke sepotong makanan lembap, mereka tumbuh menjadi jamur. Jamur makanan memberi makan dirinya sendiri dengan memproduksi bahan kimia yang membuat makanan rusak dan mulai membusuk. Saat roti membusuk, jamur tumbuh.
Editors' Pick
2. Bisa jadi penisilin
Meski menyebalkan, jamur di roti tidak selalu negatif untuk manusia. Yang bermanfaat adalah spesies penicillium pada jamur di roti. Para ilmuwan dapat membuat pencilin dari jamur roti, yang bisa dimakan untuk membunuh infeksi bakteri.
Penisilin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Penyakit yang bisa diatasi dengan penisilin antara lain infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga tengah, atau demam.
Jamur roti memiliki reproduksi aseksual. Mereka akan melepaskan spora di udara untuk bereproduksi. Spora akan berkecambah menjadi fuzz ketika mereka mendarat di bahan yang tepat yang terletak di lingkungan yang sempurna. Ketika fuzz jatuh, itu akan menghasilkan dan melepaskan sporesnya sendiri.