Gejala Covid-19 Omicron Lebih Ringan, Beda dengan Delta
Meski dianggap lebih ringan, tetap waspada ya, Ma!
29 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
WHO menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron. Jenis ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Omicorn disebut-sebut mengandung lima mutasi yang dapat mempengaruhi kecepatan penularan dan kemampuan virus.
Bahkan, bisa menghindari antibodi yang dibentuk oleh vaksin maupun antibodi yang dihasilkan secara natural akibat infeksi Covid-19 varian sebelumnya.
Lalu, bagaimana dengan gejalanya? Popmama.com merangkum informasinya untuk kamu!
1. Tingkat keparahan penyakit
Tingkat keparahan penyakit masih belum jelas. Melansir dari situs resmi WHO, belum diketahui secara rinci apakah infeksi dengan Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain.
Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi.
Pasien yang dirawat belum tentu terinfeksi Omicron. Bisa saja, varian lain dari Covid-19. Kondisi ini masih perlu penelitian lanjut.
Editors' Pick
2. Gejalanya dianggap lebih ringan
Dari data terbaru diketahui, pasien Omicron berbeda sedikit dengan yang berhubungan dengan varian delta, yang merupakan yang paling mematikan saring virus. Gejalanya hanya merasa lelah, diwartakan BBC.
Pasien Omicron terdeteksi pertama kali pada laki-laki berusia 33 tahun. Dia hanya telah sangat lelah selama beberapa hari terakhir. Dia hanya merasa sakit dan sakit kepala.
Pasien tidak memiliki sakit tenggorokan. Bahkan, tidak merasa batuk atau kehilangan rasa atau bau. Padahal, gejala tersebut merupakan tanda umum Covid-19.