Gelombang 2 Covid-19 di India Belum Pulih, Taj Mahal Kembali Dibuka
Wistawan harus menyerahkan bukti vaksin atau tes PCR
16 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Taj Mahal, monumen abad ke-17 dibangun oleh kaisar Mughal Shah Jahan di kota utara Agra. Bangunan ini seolah memiliki kekuatan magis dalam menarik perhatian publik.
Wajar saja, Taj Mahal menjadi ikon dari India. Saat wisatwan asing berkunjung ke India, harus menginjakkan kaki di Taj Mahal.
Sejak Covid-19 lokasi ini ditutup sekitar dua bulan, apalagi sejak kasus virus corona di India melambung tinggi.
Namun Taj Mahal dibuka kembali untuk umum pada Rabu, (16/6/2021). Padahal, kasus Covid-19 di India belum melandai.
Berikut ini, Popmama.com ulas informasinya:
1. Ekonomi bisa cepat pulih
Covid-19 membuat sektor pariwisata lesu. India juga mengalaminya. Taj Mahal dibuka kembali untuk merevitalisasi ekonominya, dilansir dari Reuters.
Meski begitu, India tetap mengeluarkan peraturan ketat saat membuka kembali Taj Mahal. Salah satunya, pengunjung dibatasi, dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Editors' Pick
2. Pengunjung yang datang dibatasi
Monumen marmer putih itu biasanya menarik 7 hingga 8 juta pengunjung setiap tahun. Atau rata-rata lebih dari 20.000 orang per hari.
Kini, pengunjung dibatasi. Wistawan yang harus kurang dari 700 orang.
"Hanya 650 wisatawan yang diizinkan masuk ke dalam bangunan Taj Mahal", kata Prabhu Singh, Hakim Distrik Agra.
3. Angka Covid-19 di India masih tinggi
Negara bagian Uttar Pradesh, tempat kota Agra berada, melaporkan 270 kasus baru Covid-19 dalam semalam dan 56 kematian. Uttar Pradesh adalah salah satu negara bagian tersulit di India dalam hal total kasus Covid-19.
Namun, India tetap membuka kembali beberapa lokasi wisatanya. Tak hanya Taj Mahal, monumen-monumen lain yang dilindungi federal, termasuk Benteng Merah New Delhi dan Qutub Minar, mulai beroperasi lagi.
Pembukaan monumen untuk para turis itu dilakukan bahkan ketika negara berpenduduk terbesar kedua di dunia itu masih berstatus sangat waspada atas kenaikan angka kerumunan di kota-kota besar yang mengancam akan memicu lonjakan lain kasus infeksi corona.
4. Lalu lintas mulai macet
Media India Today melaporkan kemacetan lalu lintas dan lonjakan wisatawan mulai terlihat. Mereka menuju ke arah stasiun bukit utara Shimla, yang terkenal dengan pemandangan indah puncak Himalaya yang tertutup salju.
Kondisi itu semakin meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona. Kementerian kesehatan India pada melaporkan 62.224 kasus baru Covid-19 dalam semalam, sedikit lebih tinggi dari angka kasus sebelumnya. Pada Mei 2021 mencatat lebih dari 400.000 kasus infeksi harian.
Kasus Covid-19 di berbagai negara memang tengah tinggi. Namun India membuka kembali sektor pariwisatanya agar bisa bertahan dari krisis.
Baca juga:
- Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak, Ada Klaster Pernikahan
- Apa Saja Syarat Donor Plasma Darah bagi Penyintas Covid-19?
- Lonjakan Kasus Covid-19 di Pulau Jawa, Jakarta Lebih dari 300 Persen