Hidup Lebih Sehat dengan Mengurangi Minyak Goreng, Coba Yuk Ma!
Coba yuk mulai mengurangi makan dengan minyak goreng
6 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minyak goreng tengah langka di pasaran. Beberapa wilayah di Indonesia mengalami kelangkaan, banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkannya.
Coba saja lihat di sekitar toko kelontong atau minimarket di sekat kamu. Apakah minyak goreng diserbu?
Ternyata momen minyak goreng langka bisa membuat kamu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Tentu saja, mengurangi gorengan atau makanan yang digoreng.
Lalu, bagaimana caranya? Popmama.com merangkumnya untuk kamu!
1. Hidup jadi lebih sehat
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan kondisi itu sebenarnya bisa menjadi momentum untuk mengurangi kebiasaan menggunakan minyak goreng sekaligus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
“Sudah saatnya masyarakat mengurangi makanan yang digoreng. Mengurangi makanan yang digoreng berarti membuat pola hidup lebih sehat,” katanya.
Editors' Pick
2. Bahaya makanan yang digoreng
Ia menjelaskan, makanan yang digoreng dengan minyak goreng bisa menaikkan kadar kolesterol dan mengakibatkan aterosklerosis. Pembuluh darah menjadi lebih sensitif dan kaku. Dampaknya, risiko terkena penyakit jantung koroner ikut meningkat.
Hal itu juga diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam dr. R.A. Adaninggar, SpPD, pun mengatakan minyak goreng sebagai salah satu sumber lemak jenuh yang berbahaya bagi tubuh. Karena itu, konsumsi makanan yang digoreng pun perlu dibatasi.
“Minyak goreng ini kan juga salah satu sumber lemak jenuh, lemak yang cukup berbahaya untuk tubuh. Sebenarnya kita dalam sehari itu ada batasannya untuk konsumsi minyak goreng," tutur dokter yang akrab disapa Ning.
Jika kandungan lemak jenuh dalam minyak goreng tinggi, dikhawatirkan akan meningkatkan kadar kolesterol buruk dalam darah yang disebut low-density lipoprotein (LDL). Efeknya adalah meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung koroner.