Indonesia Perketat Pintu Masuk agar Tak Bobol Covid-19 A.Y.4.2
Malaysia mengonfirmasi bahwa jenis varian ini sudah masuk ke negaranya
11 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Otoritas Malaysia dalam sebuah pernyataan menyebutkan kebobolan varian baru Covid-19 A.Y.4.2 Warganya dirawat akibat terjangkit turunan Delta tersebut.
Memantau dari Malaysia, pemerintah Indonesia pun langsung perketat pintu masuk ke Indonesia. Hal itu dilakukan agar tak kebobolan Covid-19 A.Y.4.2.
Satgas Covid-19 dalam siaran persnya menyatakan, telah menyiapkan beberapa langkah efektif sebagai pencegahan. Berikut informasinya yang dirangkum Popmama.com!
1. Pemerintah terus memantau
Pemerintah terus memonitor dan mewaspadai masuknya varian baru tersebut ke Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers menyebutkan Indonesia siap menghadapi kondisi ini.
“Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru. Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY42 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” ujar Menkes Budi Gunadi.
Editors' Pick
2. Meningkatkan kapasitas tes Covid-19
Sementara itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan pemerintah terus berusaha meningkatkan kapasitas tes. Tracing ini dilakukan untuk memantau Covid-19 yang menyebar.
"Antisipasi gelombang ketiga, testing terus ditingkatkan, juga mencegah adanya varian baru," kata Sonny.
3. PPKM selama Covid-19 berlangsung
Menurut Sonny, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga tetap diberlakukan di berbagai daerah, meski di beberapa daerah telah dilakukan pembukaan berbagai aktivitas masyarakat.
"PPKM terus diberlakukan, baik PPKM level 3, 2 dan 1," katanya.
4. Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan
Langkah selanjutnya adalah program vaksinasi yang terus dipercepat meskipun saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melandai.
Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.270 jiwa. Data Kementerian Kesehatan per tanggal 12 Oktober 2021 menyebutkan 101.673.077 telah melakukan penyuntikan dosis tahap 1 atau sekitar 48,82 persen. Untuk yang telah melakukan hingga dosis lengkap atau tahap 2 sebanyak 58.720.535 atau 28,20 persen.
5. Akses dari luar negeri akan diperketat
Sonny mengungkapkan pemerintah juga memperketat akses masuk dari luar negeri ke Indonesia untuk mencegah masuknya varian baru.
"Titik masuk kita sudah sangat dibatasi, (akses) udara hanya di Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado, lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste dan laut juga hanya dua, Batam dan Tanjungpinang," ungkapnya.
Sama halnya dengan masuknya para pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka juga langsung menjalani tes PCR setelah tiba di Indonesia.
"Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan (alat) tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu satu jam sudah bisa memisahkan orang yang positif (Covid-19) dan yang negatif," kata Sonny.
Untuk mencegah potensi masuknya varian baru, perlu dilakukan kerja sama oleh berbagai pihak. Dengan kata lain, kita harus saling menjaga.
Baca Juga:
- Faktor yang Membuat Endemi Covid-19 di Indonesia
- Cara Deteksi Efek Samping pada Anak Pasca Vaksinasi Covid-19
- Menkes: Vaksinasi Anak Dimulai 2022 untuk Mengendalikan Covid-19