Jokowi Minta Warga Jangan Nekat, Sarankan Mudik Virtual
Menghindari lonjakan kasus Covid-19
29 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tradisi mudik lebaran menjadi cara warga perantauan melepas rindu dengan orangtua dan keluarga di kampung halaman setelah setahun penuh mencari rejeki di kota besar.
Di tengah pandemi Covid-19, tradisi ini diminta untuk ditunda terlebih dahulu. Mengingat grafik kasus positif melonjak pasca libur panjang.
Pemerintah sampai harus mengeluarkan peraturan untuk melarang mudik. Namun
Presiden Joko Widodo masih khawatir banyaknya warga yang mudik.
Berikut Popmama.com ulas informasinya:
1. Pemerintah khawatir warga banyak yang nekat mudik
Dalam keterangan persnya, Jokowi menyebutkan kekhawatirannya. Apalagi, mudik merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat.
"Saya betul-betul khawatir masih banyak yang mudik di hari raya Idul Fitri yang akan datang," kata Jokowi, Kamis (29/4/2021).
Dia juga berharap larangan mudik diberlakukan dengan tegas. Meminta semua pihak untuk membantu menjalankannya.
"Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik Lebaran, hati-hati, cek, kendalikan, dan pengaturan yang mudik itu sangat penting sekali. Saya menyakini apabila pemerintah daerah dibantu oleh Forkompinda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) semuanya segera mengatur, mengendalikan mengenai disiplin protokol kesehatan saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun lalu 93%," jelasnya.
Editors' Pick
2. Banyak warga yang masih ingin mudik
Dari data yang dikumpulkan Kementerian Perhubungan ternyata masih banyak warga yang berencana mudik. Sementara, warga yang patuh dengan larangan hanya sedikit dari survei yang dilakukan.
Terdapat 18,9 juta orang yang berencana mudik meski telah dilaran. Sebelum ada kebijakan tersebut, jumlahnya lebih besar lagi. Ada 89 juta atau 33% penduduk ingin mudik.
Saat ada laranan mudik, angkanya turun hingga 11% atau 29 juta orang tetap ingin mudik. Persentase itu terus turun hingga kini di angka 7%. Namun angka warga yang berencana mudik masih besar.