Kasus Covid-19 di Depok Tertinggi Se-Jawa Barat Dalam Sepekan
Sebaran kasus Covid-19 di Depok meningkat tajam dalam sepekan terakhir.
29 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebaran kasus Covid-19 di Depok meningkat tajam dalam sepekan terakhir. Bahkan, meningkatnya kasus di Depok ini tercatat sebagai yang tertinggi se-Jawa Barat dalam sepekan 23-26 Januari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Mary Liziawati menuturkan bahwa pasien Covid-19 melonjak drastis dengan tambahan 810 kasus dalam periode pekan ini.
Akibat lonjakan kasus tersebut, Depok menerapkan PPKM level 2 dan ada beberapa fakta lain yang sudah Popmama.comrangkum sebagai berikut.
1. Penambahan kasus terbanyak se- Jawa Barat
Lonjakan kasus Covid-19 di Depok disebutkan dr Mary sebagai kenaikan kasus terbanyak se- Jawa Barat dalam satu pekan. Masyarakat Depok pun diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ketat untuk meminimalisir penularan Covid-19.
"Melonjak tajam dan tertinggi se-Jawa Barat dalam kenaikan per pekan. Penambahan kasus mingguan terbanyak selama Januari di tanggal 23-26 Januari atau dalam 4 hari ada 810 kasus," ujarnya dalam webinar.
Editors' Pick
2. PPKM Level 2
Akibat kenaikan kasus tersebut, Depok masih menerapkan PPKM Level 2 hingga 31 Januari 2022. Pembatasan aktivitas ini bertujuan untuk menekan angka penularan di kawasan Depok yang semakin masif.
Sejumlah tempat makan, tempat wisata, supermarket hingga sekolah direkomendasikan untuk membatasi kapasitas pengunjung paling tidak 50 persen untuk menekan angka penularan Covid-19.
3. Rumah Sakit mulai padat
Melonjaknya kasus Covid-19 di Depok berimbas pada ketirisian rumah sakit mulai padat. Berdasarkan data yang sudah dihimpun, tempat tidur (bed occupancy rate / BOR) di rumah sakit Depok meningkat 24,09 persen.
"BOR naik dari hari ke hari. Tempat tidur isolasi sekira 24,09 persen. Untuk BOR ICU naik 6,82 persen," ujar dr Mary.
4. Benarkah akibat varian Omicron?
Dikutip dari data CCC-19.depok.go.id, per tanggal 29 Januari 2022 kasus aktif Covid-19 di Depok tercatat 2.085 pasien. Namun, Dinkes Depok belum bisa mengonfirmasi soal berapa kasus Omicron karena masih menunggu hasil dari Whole Genome Sequencing (WGS).
"WGS belum selesai semua, namun sebelumnya ada 5 kasus Omicron terdeteksi dan semua sudah sembuh," ujar pihak Dinkes.
5. PTM di 18 sekolah dihentikan
Imbas dari kenaikan kasus Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka atau PTM di 18 sekolah di Depok dihentikan. Mayoritas sekolah yang ditutup ada di jenjang SMA karena temuan kasus ada terbanyak berada di anak-anak SMA.
Data menyebutkan dari 18 sekolah yang ditutup untuk PTM, ditemukan total 197 kasus. Di antaranya 3 temuan di SD, 1 SMP dan 14 SMA. Data tersebut kemungkinan masih bisa bertambah.
Oleh karena itu, Pemkot Depok terus melakukan tracing dan testing kepada anak sekolah yang siswanya ditemukan terkonfirmasi positif Covid-19.
Aktivitas di PTM 100 persen di PTM pun masih belum bisa dilaksanakan karena masih banyak orang yang abai dengan prokes.
Baca juga:
- Puncak Kasus Omicron di Indonesia akan Tiba hingga 2 Bulan ke Depan
- IDAI Minta Sekolah Tatap Muka Dievaluasi Pasca Merebaknya Omicron
- Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta