Kasus Covid-19 di Kudus Terus Tinggi, Wilayah Lain Juga Harus Waspada
Waspada dan jangan sampai lengah, setelah Lebaran banyak zona merah
7 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, sangat tinggi. Dari laporan yang diterima Popmama.com, terdapat 30 kali lipat kasus positif di Kudus.
Suara sirene di jalanan Kudus terus terdengar. Akibat kasus lonjakan, rumah sakit di Kudus kewalahan menangani pasien.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah meminta wilayah lain untuk ikut waspada. Belajar dari Kudus, agar kondisi serupa tak terulang lagi.
1. Sebaran wilayah kasus Covid-19 mulai memprihatinkan
Provinsi Jawa Tengah tengah menjadi sorotan saat ini. Berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19, provinsi mencatatkan kenaikan secara stagnan mulai minggu kedua bulan Mei 2021 dan tertinggi secara nasional.
Dimana jumlahnya mengalami kenaikan 51% dibandingkan minggu sebelumnya. Melihat peta zonasi risiko, Jawa Tengah memiliki 1 kabupaten/kota dalam zona merah yakni Kudus. Dan ada 10 kabupaten/kota masuk zona oranye, 2 kabupaten/kota masuk zona kuning.
Perkembangan peta zonasi risiko per 30 Mei 2021, masih harus diwaspadai. Perkembangan terkini, daerah zona merah (risiko tinggi) naik dari 10 menjadi 13, Zona oranye (risiko sedang) naik dari 302 menjadi 322 dan zona kuning (risiko rendah) menurun dari 194 menjadi 171 kabupaten/kota.
Pada zona hijau tidak terdampak masih 7 kabupaten/kota dan tidak ada kasus baru tetap 1 kabupaten/kota.
Editors' Pick
2. Risiko penularan tinggi
Risiko penularan kasus Covid-19 saat ini sangat tinggi. Penambahan daerah masuk zona merah merupakan kontribusi dari 9 kabupaten/kota yang berpindah. Dan daerah-daerah ini didominasi dari Pulau Sumatera.
Perpindahan ke zona merah, menandakan penanganan di wilayah tersebut butuh segera diperbaiki. Rinciannya Bengkulu Utara, Kota Solok, Pasaman Barat, Solok, Kota Prabumulih, Dairi, Kota Batam, Melawi dan Kudus.
"Ini adalah perkembangan yang tidak diharapkan. Karena semakin banyak kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki risiko penularan tingkat sedang dan tinggi," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, baru-baru ini.