Kasus Obesitas di Indonesia Terus Meningkat dan Mengkhawatirkan
Fakta-fakta seputar obesitas di Indonesia
29 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa kasus obesitas di Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Obesitas merupakan kondisi penumpukan lemak berlebih pada tubuh seseorang yang dapat memicu komplikasi penyakit serius.
Prevalensi kasus obesitas yang tercatat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terungkap 1 dari 3 orang dewasa di Tanah Air mengalami obesitas. Sedangkan 1 dari 5 anak usia 5-15 tahun mengalami obesitas.
Hal tersebut mengacu dari data Global Nutrition Report 2021 yang mengungkap penderita obesitas pada usia 18 tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 14,8 persen di tahun 2013 menjadi 21,8 persen di tahun 2018. Sementara itu, obesitas pada anak-anak diprediksi terus meningkat 60 persen pada dekade mendatang.
Meski data menyeluruh belum didapatkan pada 2020 dan 2021, namun jumlah penderita obesitas dua tahun terakhir bisa diprediksi akan meningkat, mengingat perubahan gaya hidup yang terjadi selama pandemi Covid-19.
Misalnya saja konsumsi gula berlebih hingga kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas. Peningkatan prevalensi ini pun dianggap mengkhawatirkan karena dapat memicu komplikasi penyakit berbahaya.
Untuk memahami seluk beluk terkait obesitas, Popmama.com telah merangkum sejumlah fakta terkait obesitas yang perlu Mama pahami. Berikut ulasan selengkapnya.
Editors' Pick
1. Ciri-ciri obesitas
Seseorang yang menderita obesitas dapat terlihat dari tampilan fisiknya. Tubuh terlalu gemuk. Biasanya dokter akan mendiagnosis seseorang dengan obesitas melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI).
Obesitas terjadi jika BMI tubuh seseorang adalah 30 atau lebih tinggi. Sedangkan pada berat badan ideal berada di kisaran angka 18,5 hingga 24,9.
Orang dengan obesitas biasanya juga mengalami beberapa gangguan kesehatan berupa sering sesak napas, menstruasi tidak teratur, tidur mendengkur keras, sakit punggung bahkan kesulitan untuk bergerak bebas.
2. Penyebab dan risiko obesitas
Obesitas tak cuma disebabkan oleh perubahan gaya hidup saja. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko obesitas. Beberapa hal tersebut meliputi:
- Riwayat kesehatan tertentu
- Faktor genetika
- Gangguan hormonal
- Kurang istirahat
- Pola makan tidak sehat
3. Risiko komplikasi obesitas
Obesitas dapat membahayakan kesehatan. Berbagai masalah kesehatan serius bisa mengintai jika obesitas tidak segera ditangani. Berikut beberapa penyakit atau komplikasi akibat obesitas.
- Penyakit jantung
- Insomnia atau gangguan tidur
- Diabetes
- Radang sendi atau osteoartritis
- Tekanan darah tinggi
- Stroke
Demikian ulasan seputar obesitas yang perlu Mama ketahui. Segera lakukan langkah pencegahan atau segera konsultasi ke dokter jika merasa tubuh terlalu gemuk hingga mengalami beberapa gejala yang sudah disebutkan tadi.
Baca juga:
- Tips Memilih Camilan Bergizi untuk Anak, Alami dan Menyehatkan
- Tips Menjaga Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
- 5 Masalah Gizi yang Umum Terjadi pada Anak Balita