Masih Darurat Covid-19, Raja Malaysia Minta Masyarakat Tetap di Rumah
Khawatir adanya kasus Covid-19 yang lebih besar.
1 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaysia tengah menghadapi darurat Covid-19. Kegiatan masyarakay dibatasi, disarankan untuk tak keluar rumah. Hal ini dilakukan untuk menekan angka Covid-19 ada menghentikan varian jenis baru menyebar luas.
Kepala negara Malaysia Raja Al-Sultan Abdullah khawatir dengan adanya gelombang Covid-19 yang lebih besar dikhawatirkan akan muncul. Raja Malaysia meminta masyarakat patuh untuk tetap berada di dalam rumah, diwartakan Strait Times.
Raja Al-Sultan Abdullah menyebutkan, "jika tidak ada keperluan mendesak untuk mematuhi perintah kontrol gerakan (MCO)."
1. Nasihat berulang
Raja Al-Sultan Abdullah terus mengingatkan warganya untuk tak keluar rumah. Melakukan hal itu secara tidak langsung akan membantu pekerja frontline dalam membatasi penyebaran Covid-19 secara lebih efektif.
"Yang Mulia juga mengulangi nasihatnya untuk orang-orang untuk memberikan prioritas pada keselamatan dan kesehatan diri mereka sendiri dan keluarga mereka," kata Wakil Istana Negara Malaysia Ahmad Fadli.
Editors' Pick
2. Belum ada penurunan kasus
Raja Al-Sultan Abdullah prihatin dengan kasus Covid-19 di Malaysia yang makin tinggi. Dia menyebutkan, langkah ini terpaksa dilakukan agar kasus Covid-19 tetap terkendali.
"Raja Abdullah juga menyatakan keprihatinan atas situasi terbaru Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan sejak jumlah kasus positif harian mencapai 4.000 kasus pekan lalu," ujar Ahmad Fadil.
3. Perjalanan ke luar daerah dilarang
Warga Malaysia berada di bawah perintah kontrol gerakan nasional (MCO) atau lockdown lokal yang diberlakukan hingga 7 Juni 2021. Langkah ini diambil agar Malaysia tak bernasib sama dengan India, mengalami ledakan kasus Covid-19.
Perjalanan ke luar daerah untuk sementara waktu juga dilarang. Raja Al-Sultan Abdullah juga mengingatkan masyarakat bahwa mereka umumnya dilarang melintasi negara bagian di bawah aturan baru.
4. Mobilitas masyarakat menurun
Sebagian besar pabrik di sektor manufaktur akan ditutup, kecuali untuk pabrik-pabrik yang terlibat dalam membuat produk-produk penting seperti makanan dan minuman, dan perawatan kesehatan. Namun, ini akan terbatas untuk beroperasi pada kapasitas 60%.
Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan penutupan sebagian besar sektor ekonomi akan mengurangi jumlah orang yang meninggalkan rumah. Mobilitas masyarakat akan berkurang jauh, dari 15 juta menjadi 1,5 juta, diwartakan South China Morning Post.
5. Peraturan selama darurat Covid-19 di Malaysia
Pemerintah Malaysia secara ketat mengeluarkan peraturan berikut ini:
- Malaysia akan menutup sebagian besar pabrik dan pusat perbelanjaannya selama dua minggu yang akan dimulai pada hari Selasa 1 Juni 2021.
- Orang boleh melakukan perjalanan dalam radius 10 km dari rumah.
- Kegiatan ekonomi yang diizinkan untuk melanjutkan meliputi bisnis makanan dan minuman, utilitas, transportasi, perbankan, e-commerce dan sektor komunikasi yang mencakup media, telekomunikasi dan layanan pos.
- Semua sektor yang diizinkan untuk beroperasi dapat buka dari jam 8 pagi hingga 8 malam.
Kasus Covd-19 yang meningkat di sebuah negara akan membuat berbagai pihak kewalahan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Langkah pencegahan hingga lockdown terpaksa dilakukan untuk mengurangi penyebarannya.
Baca juga:
- Pandemi Covid-19, Perempuan Harus Waspada dengan Kanker Ovarium
- Aduh, Vaksin Ilegal Bermunculan saat Pandemi Covid-19
- Berawal Dari Saint, Kim Kardashian dan Semua Anaknya Positif Covid-19