Mengenal Natto, Kedelai Fermentasi dengan Bau & Tekstur Unik
Pernah makan Natto?
25 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak kontroversi seputar produk berbasis kedelai seperti natto. Apalagi, kedelai fermentasi.
Banyak yang bingung apakah kedelai itu membantu atau membahayakan kesehatan. Sebagian besar kedelai yang kamu temukan di toko kelontong sebenarnya dimodifikasi secara genetik (GMO), diproduksi dengan cara yang berbeda dan tidak menghasilkan manfaat nutrisi yang sama.
Saat ini hampir di banyak media sosial yang menantang diri memakan natto. Ada content creator yang menikmatinya, ada pula yang nggak suka dengan rasa natto.
Lalu, apakah berbahaya terlalu sering mengonsumsi natto? Berikut ulasannya yang dirangkum Popmama.com!
1. Makanan unik bernama natto
Berbahan dasar yang sama dengan tempe, namun berbeda bentuknya. Itulah Natto, makanan fermentasi dari kedelai yang berasal dari Jepang.
Tidak seperti Tempe, hasil fermentasi kedelai dari Indonesia, Natto memiliki rasa dan bau yang khas.
Natto dikenal karena bau dan teksturnya yang unik. Jadi seperti apa rasanya natto?
Natto memiliki rasa yang berbeda dan banyak yang bilang rasanya pahit, dan bagi banyak orang, baunya mirip bau amonia, bahkan ada yang bilang mirip dengan bau kaus kaki dan keju basi. Adapun teksturnya, menyerupai kacang kecil yang lengket.
Dilansir dari Healthline, Natto adalah makanan khas dari Jepang hasil dari kedelai yang di fermentasi.
Proses fermentasi tersebut dinyatakan berhasil ketika teksturnya berlendir, lengket dan Nampak berserabut.
Natto sendiri terkenal karena baunya yang menyengat dan rasa dari kacangnya yang unik.
Editors' Pick
2. Penyajian natto
Dalam penyajiannya, Natto biasa disajikan bersama kecap asin dan daun bawang. Tentu saja, dikonsumsi dengan nasi.
Beberapa ada pula yang menyantap Natto bersama dengan telur mentah dan mustard. Masyarakat Jepang biasanya menyantap natto untuk sarapan.