Mengenal Varian Covid-19 Jenis Lambda, Tingkat Infeksinya Tinggi?
Muncul lagi mutasi baru.
5 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini virus vorona masih merajalela di Dunia. Bahkan saat ini banyak pula muncul Varian-varian baru dari Virus Corona. Diketahui sudah ada 11 Varian Baru dari Virus Corona.
Memang belakangan ini Virus Delta yang lebih mewabah di dunia, pertama kali ditemukan di India. Selain itu ada pula varian virus Lambda.
Apa itu Virus Lambda. Simak penjelasan dari Popmama.com diambil berbagai sumber:
1. Negara asal ditemukan dan penyebarannya
Varian virus Corona C.37 yang dikenal sebagai Varian Lambda telah ditandai sebagai Variant of Interest (VoI) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) mulai pertengahan Juni 2021.
Sampel dari varian virus Lambda ini pertama kali diidentifikasi di Peru, Amerika Selatan pada Agustus 2020.
Hingga saat ini penyebaran nya sudah sampai di 29 negara di dunia, tujuh diantaranya di kawasan Amerika Selatan yaitu Argentina, Brazil, Kolombia, Ekuador, Meksiko, termasuk juga Chili.
Semua kasus yang teridentifikasi tersebut berkaitan dengan klaster perjalanan ke luar negeri.
Selain di Amerika Selatan, varian virus Lambda ini juga sudah ada di negara London,Inggris sejak 23 Februari – 6 Juni 2021, dan sudah ada 6 kasus infeksi yang dipublikasikan oleh Public health England (PHE) pada Jumat (25/6/21). Menurut PHE pula varian virus ini masuk dalam kategori VUI (Varian yang sedang di selidiki).
PHE mengatakan tes sedang berlangsung dan saat ini tidak ada bukti varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Menurut para ahli, varian Lambda ini memiliki beberapa mutasi pada protein lonjakan. Mutasi ini dapat mengakibatkan transmisibilitas varian.
Editors' Pick
2. Karakteristik dari Varian Virus Lambada
Ahli virologi WHO, Jairo Mendez-Rico mengatakan, ada kemungkinan menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi.
Masih perlu penyelidikan lanjutan, belum memiliki cukup data yang dapat diandalkan untuk membandingkan varian virus Gamma (P.1) atau varian virus Delta (B.1.617.2).
Mendez pun menambahkan bahwa pihaknya tidak melihat virus varian Lambda ini lebih agresif daripada virus varian lainnya.
Pablo Tsukayama, seorang ahli virologi dari Cayetano Heredia University dari Lima,Peru menyebutkan kecepatan dari varian virus Lambda ini mengalahkan virus varian Gamma yang sudah menyebar dan mendominasi kasus infeksi nya ke negara Brazil.
Tsukayama mengetahui hal ini dikarenakan beliau telah melakukan pelacakan dan identifikasi selama berbulan-bulan terhadap virus varian Lambda ini, kecepatannya varian Lambda ini lebih tinggi daripada varian yang dianggap jauh lebih berbahaya oleh WHO.
“Dengan 187.000 kematian dan tingkat kematian tertinggi di dunia, kami adalah negara yang paling berjuang dalam hal Virus Corona. Oleh karena itu,mungkin tidak mengherankan bahwa varian baru telah dimulai.” Ujar Tsukayama kepada DW News.
WHO menyebutkan bahwa varian Lambda telah dikaitkan dengan tingkat substantif penularan komunitas di banyak negara, dengan peningkatan prevalensi dari waktu ke waktu bersamaan dengan peningkatan insiden Covid-19. Virus varian Lambda ini dimasukkan ke dalam VOI karena adanya peningkatan prevalensi di Amerika Selatan.
WHO menyebutkan, garis keturunan dari virus Lambda ini memiliki mutase yang dapat mungkin bisa meningkatkan penularan atau memperkuat ketahanan virus terhadap antibodi.
Akan tetapi,bukti mengenai kedua hal tersebut diatas masih sangat terbatas. Sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami varian Lambda dengan lebih baik.