Mulut Kering hingga Radang Tenggorokan Jadi Gejala Baru Covid-19
Langsung segera tes Covid-19 ketika mendapati gejala ini ya
20 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Covid-19 masih meresahkan di seluruh dunia. Setelah 1 tahun ditemukan di Wuhan, Tiongkok, virus corona telah menginfeksi 141.880.689 orang di seluruh dunia.
Covid-19 juga muncul dengan varian baru, ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Disebutkan new straints lebih cepat menginfeksi.
Kini, peneliti menemukan gejala lain virus corona, yang dirasakan di area mulut dan tenggorokan. Popmama.com merangkum informasi terkait gejala baru Covid-19 yang ditemukan di saluran pencernaan.
1. Mulut kering
Jika dulu suhu tubuh tinggi hingga hilangnya penciuman menjadi patokan terpapar Covid-19. Kini, mulut kering juga bisa menjadi tanda, diwartakan Times of India.
Dikenal sebagai Xerostomia, yang bisa menjadi presentasi awal Covid-19. Pasien yang terinfeksi virus corona mengeluhkan kondisi ini bahkan beberapa hari disertai dengan demam, hingga sakit tenggorokan.
"Mulut terasa sangat kering, tubuh tidak dapat menghasilkan air liur yang melindungi mulut dari bakteri jahat, patogen lain dan membantu proses pencernaan. Pasien merasa mulut sangat kering atau lengket. Terkadang air liur dapat menjadi lebih tebal. Xerostomia terjadi ketika virus menyerang lapisan oral dan serat otot," kata Dr Samrat Shah, konsultan internis di Rumah Sakit Bhatia, Mumbai.
Editors' Pick
2. Sulit mengunyah makanan
Kondisi ini membuat pasien Covid-19 sulit mengunyah makanan dan berbicara. Reseptor ACE2 sebagian besar diamati di lidah dan bawah mulut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa reseptor ini juga hadir dalam sel kelenjar saliva yang diyakini sebagai salah satu sel target SARS-COV-2. Karena Xerostomia dapat terjadi sebelum gejala umum diperhatikan, dimungkinkan untuk menggunakan kondisi ini untuk diagnosis dini, pengobatan, dan isolasi mandiri sehingga mencegah transmisi lebih lanjut.
Para peneliti menyarankan pasien dengan Xerostomia untuk mengonsumsi obat. Salah satunya, antivirus.
"Obat yang paling umum pada pasien dengan Covid-19 termasuk agen antivirus (remdesivir), obat hydroxychloroquine, anti-HIV (ritonavir, lopinavir) dan interferon. Secara keseluruhan, obat-obatan ini adalah alasan paling sering untuk Xerostomia," kata Dr Shah.