Nama Romo Magnis mungkin sudah tak terlalu asing di telinga masyarakat. Ia dikenal sebagai ahli filsafat, budayawan, dan rohaniawan asal Jerman yang sudah cukup lama menetap di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Romo Magnis mendapat sorotan publik usai dihadirkan sebagai saksi ahli kubu Ganjar-Mahfud dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. Ia menyampaikan beberapa poin pelanggaran berat dalam gelaran Pilpres 2024.
Kehadirannya sebagai saksi ahli membuat masyarakat penasaran dengan sosok Romo Magnis. Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum biodata dan profil Romo Magnis dari berbagai sumber.
Biodata Singkat Romo Magnis
YouTube.com/Goethe-Institut Indonesien
Nama Lengkap: Franz Graf von Magnis
Nama Indonesia: Franz Magnis-Suseno
Nama panggilan: Romo Magnis
Tempat tanggal lahir: Nurnberg, Jerman, 26 Mei 1936
Agama: Katolik
Orangtua: Dr. Ferdinand Graf von Magnis dan Maria Anna Grafin von Magnis
Profesi: Imam, dosen
Usai mengetahui biodatanya secara singkat, selanjutnya ada beberapa fakta profil Romo Magnis yang tak boleh kamu lewatkan.
1. Keluarga papa Romo Magnis berlatar belakang bangsawan
Dok. Istimewa
Keluarga papanya Romo Magnis diketahui berasal dari kalangan bangsawan yang memiliki kawasan hutan di daerah Silesia, Jerman Timur. Sayangnya, Perang Dunia II membuat wilayah itu menjadi milik Polandia yang menyebabkan keluarga Romo Magnis kehilangan harta dan tanah kelahiran.
Tak hanya itu, keluarganya pun salah satu dari jutaan orang Jerman yang diusir dari Eropa Timur atas Perang Dunia II yang dilancarkan Jerman. Kehidupan keluarga Romo Magnis pun berubah 180 derajat menjadi miskin dengan rasa lapar yang selalu menyelimuti mereka.
2. Ingin mengabdi sebagai aktivis Gereja
YouTube.com/Goethe-Institut Indonesien
Pemilik nama asli Franz Graf von Magnis itu seorang lulusan Kolese Yesuit di St. Blasien pada 1955. Kemudian, Romo Magnis tergabung bersama Ordo Yesuit untuk menjadi rohaniawan Katolik.
Keputusannya ini sempat membuat keluarganya sedih karena diharapkan bisa membangun lagi keluarga Magnis yang runtuh. Tekadnya yang bulat menjadi aktivis Gereja dibuktikan dengan ucapan tiga sumpah biarawan Katolik: taat (kepada atasan), wadat (tidak kawin dan tidak aktif secara seksual), dan miskin (tidak memilki sesuatu secara pribadi).
Dua tahun bergabung di Ordo Yesuit, Romo Magnis memilih untuk menghabiskan waktu mendalami kerohanian di Neuhauseun.
Editors' Pick
3. Pindah ke Yogyakarta untuk belajar teologi dan filsafat
laciviltacattolica.com
Pada 1961, tepatnya saat berusia 25 tahun, Romo Magnis ditugaskan ke Indonesia untuk menjalankan peran sebagai misionaris Ordo Yesuit. Selain itu, ia juga berniat ke Yogyakarta untuk belajar teologi dan filsafat.
Selama di Yogyakarta, Romo Magnis perlahan fasih berbahasa Jawa mengikuti agar bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Pada tahun 1967, ia diangkat menjadi imam (pastor) dan prosesi pentahbisannya dihadiri oleh orangtuanya dari Jerman.
4. Dedikasikan dirinya untuk jadi pengajar di Indonesia
YouTube.com/Goethe-Institut Indonesien
Romo Magnis ditugaskan untuk mendirikan sebuah studi filsafat di Jakarta dengan nama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (diambil dari nama mendiang Nicolaus Drijarkara, SJ). Sekolah tinggi tersebut dibuka pada 1969 dengan tingkat sarjana hingga doktoral.
Pada 1977, keluarga Romo Magnis mendapat kabar yang cukup berat usai anaknya tak lagi sebagai warga negara Jerman dan menjadi Warga Negara Indonesia. Romo Magnis mengembalikan paspor ke kedutaan Jerman dan menambahkan nama 'Suseno' di belakang namanya.
Kehidupannya di Indonesia ia dedikasikan untuk menjadi pengajar di sejumlah perguruan tinggi tanah air. Sosoknya pun dikenal sebagai budayawan yang fasih berbahasa Jawa dan memahami kebudayaan Jawa.
5. Mendapat Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI
YouTube.com/Goethe-Institut Indonesien
Pada 13 Agustus 2015, Presiden Joko Widodo menganugerahkan Romo Magnis Bintang Mahaputera Utama sebagai tanda jasanya di bidang kebudayaan. Gelar kehormatan itu diberikan dalam rangka memperingati HUT ke-70 RI.
Dikutip dari laman Setneg, pemberian penghargaan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 83/TK/Tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015.
6. Hadir sebagai saksi dari pihak Bharada Eliezer
hidupkatolik.com
Romo Magnis dihadirkan sebagai salah satu saksi bagi kubu Bharada Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan Brigadir J pada Desember 2022 lalu.
Ia menjadi saksi ahli yang memberikan keterangan untuk meringankan hukuman Bharada E. Salah satu poin dari Romo Magnis yakni kondisi psikologis Bharada E yang ketakutan terhadap atasannya, Ferdy Sambo.
7. Jadi saksi ahli Ganjar-Mahfud di sidang sengketa hasil Pilpres 2024
YouTube.com/Goethe-Institut Indonesien
Romo Magnis kembali hadir sebagai saksi ahli kubu Ganjar-Mahfud dalam sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. Dalam keterangannya, Romo Magnis menyampaikan beberapa poin pelanggaran yang terjadi selama Pilpres 2024.
Adapun beberapa pelanggaran menurutnya yakni pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden, keberpihakan Jokowi pada salah satu calon, dan adanya nepotisme.
Kemudian, pelanggaran keempat yakni penyaluran bantuan sosial (bansos) menjelang Pilpres 2024 yang dinilai cukup masif. Kelima, manipulasi-manipulasi dalam proses pemilu yang terlihat gamblang.
Itu tadi beberapa informasi seputar biodata dan profil Romo Magnis yang berhasil dirangkum secara mendalam. Semoga rasa penasaranmu terhadap Romo Magnis bisa terjawab, ya.