Sejumlah ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin's Science and Security Board dikabarkan akan menetapkan Jam Kiamat (Doomsday Clock) pada Rabu (24/1/2024).
Penetapan Jam Kiamat ini bertujuan untuk mengetahui seberapa dekat bumi dari kehancuran dunia. Semakin dekat mereka mengatur jam hingga tengah malam, maka semakin dekat mereka percaya dunia mengalami bencana global.
Walau demikian, masih banyak yang penasaran dengan keberadaan Jam Kiamat yang menjadi penanda risiko bencana. Untuk itu, Popmama.com telah merangkum beberapa fakta Jam Kiamat yang kembali disetel pada 2024 ini.
1. Dibuat pada 1947 sebagai gambaran dunia mendekati kiamat
Freepik/Liuzishan
Melansir situs Bulletin of the Atomic Scientist, Jam Kiamat merupakan sebuah gambaran untuk menjelaskan masyarakat tentang semakin dekatnya kehidupan dengan kehancuran dunia karena ulah sendiri.
Meski begitu, Jam Kiamat sendiri sejatinya sebuah kiasan serta pengingat akan bahaya yang harus dicegah agar bisa bertahan lebih lama di bumi. Bulletin’s Science and Security Board akan menetapkan Jam Kiamat setiap tanggal 24 Januari.
2. Pertama kali disetel 7 menit jelang tengah malam pada 1947
Pexels/Pixabay
Jam Kiamat pertama kali diumumkan pada 1947 oleh beberapa ilmuwan atom, termasuk Albert Einstein yang telah bekerja di proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dunia II.
Pada awalnya, Jam Kiamat yang berdetak sejak 77 tahun itu disetel pada tujuh menit menjelang tengah malam.
Penyetelan sempat menjauh 17 menit sebelum tengah malam pada 1991, yakni saat berakhirnya Perang Dingin serta Amerika Serikat dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis. Hal ini secara substansial turut mengurangi persenjataan nuklir di kedua negara.
Editors' Pick
3. Ilmuwan akan atur Jam Kiamat sebagai perkiraan bencana alam
Freepik/Jcomp
Bagaimana ilmuwan mengatur Jam Kiamat? Para ilmuwan menyetel ulang dengan memperkirakan seberapa dekat manusia akan kehancuran karena ancaman perang nuklir dan perubahan iklim.
Jarum jam digerakkan lebih dekat atau lebih jauh dari tengah malam berdasarkan pembacaan para ilmuwan tentang ancaman yang ada pada waktu tertentu.
4. Sempat mencapai waktu terdekat dengan tengah malam pada 2023
Reuters.com
Saat ini, posisi Jam Kiamat berada pada 90 detik menjelang tengah malam. Penyetelan itu terjadi pada 2023 usai sebelumnya berada pada 100 detik menuju tengah malam pada 2020.
Adapun penetapan yang dilakukan Bulletin’s Science and Security Board sebagian besar karena memanasnya bahaya perang antara Ukraina dan Rusia. Selain itu, juga ada ancaman rencana Rusia menggunakan senjata nuklir.
5. Banyak faktor yang memengaruhi pergeseran Jam Kiamat
Pexels/Michael Goyberg
Keputusan para ilmuwan dalam menetapkan Jam Kiamat didasari oleh berbagai faktor. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain:
Krisisiklim: Berubahnya iklim yang menjadi ancaman utama dalam kehidupan manusia, yakni pemanasan global, kenaikan muka air laut, serta punahnya keanekaragaman hayati.
Perang nuklir: Ancaman dari negara yang bersitegang dengan kepemilikan nuklir seperti Amerika Serikat dan Rusia. Ancaman ini dikhawatirkan menjadi perang nuklir yang menyebabkan kehancuran dunia.
Teknologi disruptif: Segala teknologi terbarukan yang memicu ancaman baru, seperti AI dan senjata pemusnah yang mengkhawatirkan keselamatan manusia.
6. Perlu menerapkan sejumlah langkah untuk mengurangi risiko bencana
Pexels/Jplenio
Dalam upaya menekan risiko bencana global, perlu ada tindak nyata dari manusia dengan konsisten, seperti halnya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah perubahan iklim yang ekstrem.
Kemudian, menciptakan perdamaian dunia untuk mencegah terjadinya perang nuklir dan penyebaran senjata nuklir. Selain itu, mengembangkan teknologi berkelanjutan yang bertanggung jawab serta membawa rasa aman.
Itu tadi beberapa fakta mengenai Jam Kiamat yang dinilai sebagai gambaran seberapa dekat manusia dengan kehancuran dunia. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuanmu tentang adanya Jam Kiamat, ya.